Pola Pikir Milenial yang Membuat Mereka Unggul
Pola pikir milenial bisa dibilang berbeda dari pola pikir generasi sebelumnya. Hal ini karena perkembangan teknologi yang berpengaruh pada perubahan gaya hidup yang membuat milenial memandang pekerjaan dari sudut yang berbeda. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gallup dengan judul How Millennials Want to Work and Lives, berikut perbedaan pola pikir milenial yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.
Tidak Ingin Terikat dengan Waktu
Pola pikir milenial mendorong generasi ini untuk tidak terikat dengan waktu. Mereka tidak ingin menghabiskan sebagian hidup mereka hanya untuk bekerja. Pola membosankan durasi waktu kantor yang terbilang lama tersebut membuat kebanyakan milenial tidak betah berlama-lama di kantor. Ini bisa ditunjukkan dengan banyaknya milenial yang gonta-ganti tempat kerja karena alasan ini. Sebenarnya generasi milenial hanya ingin orang-orang memandang mereka dari hasil kerja, dibanding durasi menghabiskan waktu di kantor.
Akan tetapi, generasi sebelumnya menganggap durasi waktu yang dihabiskan di kantor merupakan sebuah bentuk loyalitas yang dimana hal ini dianggap membosankan untuk pola pikir milenial. Untuk itu tidak heran jika sebagian dari orang-orang dari generasi sebelumnya menganggap milenial tidak loyal dan terkesan ingin buru-buru pulang dari kantor. Padahal milenial hanya ingin menghabiskan waktu seharian mereka dengan hal lain dibanding harus terus diam di kantor padahal tidak ada pekerjaan lagi yang harus dilakukan.
Baca juga: 7 Bisnis Milenial yang Sedang Ramai Digandrungi Nih, Kamu Tertarik?
Ingin Lebih Diperhatikan dan Dihargai Oleh Atasan
Kata-kata itu tidak usah dibeli, perumpamaan tersebut sepertinya sangat cocok ditujukan generasi milenial pada atasan mereka. Milenial akan lebih senang dan betah bekerja di sebuah perusahaan bila pekerjaan mereka lebih dihargai dan diperhatikan oleh atasannya. Hal ini karena pola pikir milenial mendorong mereka untuk mendapatkan feedback yang lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka ingin mendapat pengakuan dari atasan sehingga tidak heran jika beberapa dari milenial cenderung mencari perhatian.
Selalu Update Soal Teknologi
Saat ini, perkembangan teknologi memang sangat berdampak pada kegiatan yang dilakukan setiap harinya. Dampak tersebut paling banyak dirasakan oleh generasi milenial yang memang paling melek terhadap teknologi. Jika ada teknologi terbaru, maka generasi milenial adalah orang yang lebih dulu tahu tentang hal itu dibandingkan generasi yang lain. Tidak heran jika pola pikir milenial banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
Ingin Melakukan Pekerjaan yang Punya Tujuan
Pola pikir milenial mendorong generasi ini untuk terus maju. Mereka tidak hanya melakukan pekerjaan karena itu harus mereka lakukan, tapi juga mereka ingin pekerjaan yang mereka lakukan berdampak langsung pada perkembangan perusahaan. Dengan melakukan pekerjaan yang memiliki tujuan jelas, maka pekerjaan mereka memiliki kemungkinan lebih besar diapresiasi oleh perusahaan dan hal tersebut membuat milenial lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaannya.
Tidak Butuh Bos yang Hanya Memerintah
Generasi Milenial memiliki keinginan untuk berkembang yang sangat tinggi. Setiap harinya mereka ingin menjadi lebih baik dari yang kemarin. Tidak heran jika di mata milenial, bos yang memberikan nasihat dan bimbingan jauh lebih baik dibandingkan bos yang hanya memerintah saja. Mereka akan sangat berterima kasih pada bos yang memberikan bimbingan dan nasihat dibanding bos yang hanya memerintah tanpa tahu perkembangan yang berhasil dicapai oleh mereka. Pola pikir milenial ini terkadang membuat milenial cenderung tidak butuh bos yang hanya bisa memerintah mereka.
Berpikir ke Depan
Pola pikir milenial mendorong mereka untuk berpikir jangka panjang. Hal-hal yang dilakukan saat ini bukan semata-mata untuk kebutuhan hari ini saja, tapi juga untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Salah satu dari bukti nyata milenial sangat peduli pada masa depan mereka adalah sangat menginginkan jenjang karier yang baik dan juga mempertimbangkan untuk melakukan sejumlah investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang. Dengan cara-cara tersebut, mereka akan memiliki bekal yang cukup saat sudah tidak produktif nanti.