Apa Saja yang Harus Kamu Tahu tentang MRT Jakarta

MRT Jakarta
MRT Jakarta via dok. pribadi
Waktu baca: 3 menit

Ibukota Jakarta saat ini memiliki moda transportasi baru yang dapat diandalkan oleh masyarakat untuk beraktivitas. Transportasi ini adalah Mass Rapid Transit (MRT) atau biasa dikenal dengan MRT Jakarta. MRT Jakarta juga menjadi jawaban bagi masyarakat untuk mendapatkan transportasi massal yang cepat, aman dan nyaman. Berikut beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang MRT Jakarta.

Fasilitas MRT Jakarta

MRT Jakarta merupakan kereta yang diproduksi oleh Jepang dengan dimensi panjang gerbong 20 meter, lebar 29 meter dan tingginya 3.9 meter. Pada bagian interiornya dilengkapi dengan penyejuk ruangan (AC), CCTV, hand straps, dan layar informasi di setiap pintu kereta. Begitu juga dengan denah, rute evakuasi, alat komunikasi, hingga pemadam api ringan. Kursinya dibuat dengan bahan kualitas terbaik sehingga nyaman untuk digunakan, termasuk pula kursi untuk prioritas di masing-masing rangkaian.

Sedangkan untuk fasilitas di stasiun MRT Jakarta di antaranya terdapat tangga dan eskalator untuk akses keluar masuk penumpang. Untuk ibu hamil dan penyandang disabilitas serta manula disediakan elevator khusus. Ruangan yang bisa digunakan oleh masyarakat adalah toilet umum, ruang ibadah, ruang menyusui, dan ruang pertolongan pertama. Pada stasiun bawah tanang dilengkapi ruangan penyejuk, sedangkan di stasiun layang memaksimalkan udara terbuka.

MRT Jakarta untuk mengurangi kemacetan
MRT Jakarta dibangun dengan misi mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi kemacetan via jakartamrt.co.id

Penyandang disabilitas juga semakin mudah dengan fasilitas public announcement dan tacticle. Peron kereta dilengkapi dengan fasilitas Platform Screen Door (PSD) dan tempat duduk nyaman. Di stasiun kita juga semakin mudah untuk mendapatkan tiket dan dilengkapi dengan kantor pelayanan bagi para pelanggan. Pengguna pun dimanjakan dengan kehadiran gerai-gerai komersial yang diisi dengan gerai makanan, serta produk-produk UKM lainnya.

Biaya menggunakan MRT Jakarta

Pada masa percobaannya di tanggal 12-23 Maret 2019 lalu, masyarakat yang menggunakan MRT Jakarta tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali. Namun, setelah masa uji coba tersebut, masyarakat Jakarta yang ingin menggunakan moda transportasi baru ini dikenakan biaya atau tiket berdasarkan jarak tempuhnya.

Untuk harga tiket MRT Jakarta terbagi menjadi dua jenis yang bisa dibeli oleh masyarakat yakni single trip dan multi trip ticket. Harga tiket kategori single trip dipatok dengan harga Rp15 ribu, sementara untuk multi trip ticket dijual dengan harga Rp 25 ribu. Penetapan harga tiket tersebut bukanlah tanpa alasan, akan tetapi dengan pertimbangan banyak hal. Semisalnya besaran subsidi yang dibebankan APBD DKI Jakarta.

Lalu untuk tarif MRT Jakarta sendiri beragam tergantung jaraknya. Tarif minimumnya adalah Rp3 ribu dan tarif tertingginya adalah Rp14 ribu. Untuk tarif per 10 kilometer adalah Rp10 ribu yang terdiri dari dua komponen. Komponen ini antara lain adalah boarding fee sebesar Rp1.500. Sedangkan sisanya sejumlah Rp8.500 adalah hasil perkalian harga per kilometer Rp850 dengan jarak 10 kilometer.

Mendapatkan tiket MRT Jakarta

Bagi kamu yang ingin menggunakan tiket MRT Jakarta, cara mendapatkannya pun sangatlah mudah. Kini, tiketnya bisa didapat di tiap stasiun. Kemudahan yang diberikan MRT Jakarta untuk tiket adalah adanya fitur top up otomatis. Hingga saat ini ada sekitar 790 tiket yang sudah diterbitkan. Jumlah tersebut sebanyak 490 ribu merupakan kartu single trip sedangkan untuk 300 ribu sisanya adalah kartu multi trip. Selain menggunakan tiket khusus, pembayaran tiket juga bisa menggunakan uang elektronik. Untuk saat ini ada beberapa mitra yang sudah terintegrasi untuk pembayaran tiket. Mitra ini antara lain adalah Brizzi BRI, TapCash BNI, E-money Mandiri, dan Flazz BCA.

Baca juga: Serba-serbi Dompet Digital di Indonesia yang Perlu Kamu Tahu

Manfaatnya bagi Warga Jakarta

Keberadaan MRT Jakarta jelas memberikan dampak yang sangat signifikan bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Terutama ketika mereka melakukan aktivitas sehari-hari. Moda transportasi ini dinilai mampu menghemat waktu sehingga masyarakat lebih produktif. Contohnya saja bila menggunakan mobil pribadi dan moda transportasi lainnya, bila kamu terjebak macet bisa memakan waktu 1-2 jam. Akan tetapi, saat menggunakan MRT mampu memangkas waktu menjadi 30 menit.

Di sisi lain, kemacetan di ibukota seolah menjadi pemandangan sehari-hari terutama di jam-jam sibuk. Kemacetan di Jakarta terjadi karena keengganan masyarakat yang menggunakan moda transportasi umum karena lambat dan tidak layak. Hal ini tentu berbeda dengan MRT Jakarta yang dilengkapi fasilitas terbaik. Dengan begitu, lebih menarik minat masyarakat menggunakan transportasi massal satu ini sehingga volume kendaraan pribadi menjadi berkurang dan tingkat kemacetan pun menurun.

Lebih lanjut, dengan berkurangnya tingkat kemacetan dan volume kendaraan juga berdampak pada tingkat polusi udara. Mengingat kendaraan bermotor menyumbang tingkat polusi paling tinggi di Jakarta. MRT Jakarta juga dinilai menjadi salah satu langkah baru  mengurangi polusi udara tersebut dan perlahan menciptakan udara bersih di Jakarta.

Jadi, sekarang kamu sudah lebih mengenal MRT Jakarta sebagai moda transportasi dan investasi Indonesia di masa mendatang dalam hal pelayanan publik. Bagaimana menurut pendapatmu tentang adanya transportasi massal di ibukota ini?

Mungkin Anda juga menyukai