Perbedaan Krisis Saat Ini dengan Masa Tahun 1998

Perbedaan krisis saat ini
Perbedaan krisis saat ini dengan krisis 1998. Photo by @etiennegodiard
Waktu baca: 3 menit

Ingatkah kamu di tahun 1997-1998 Indonesia pernah mengalami krisis moneter karena hutang yang begitu banyak dengan negara tetangga? Krisis yang dialami kala itu memang membuat semua orang jatuh miskin dan angka kriminalitas naik, namun karena oknum tertentu menjadikan krisis tersebut muncul. Seiring dengan berjalannya waktu krisis 1998 bisa dengan cepat pulih dan teratasi, namun bagaimana dengan perbedaan krisis saat ini saat pandemi korona sekarang?

Cerita Krisis 1998

Krisis ekonomi Indonesia
Krisis 1998. Photo by Pixabay

Sekitar 22 tahun yang lalu Indonesia mengalami penumpukan hutang yang tidak wajar, nilai tukar rupiah dengan dolar Amerika sangat turun drastis. Ternyata nilai tukar yang rendah ini juga diikuti oleh negara lainnya seperti Cina, Vietnam, Thailand dan Malaysia. Namun, mereka bisa bertahan dan tidak ikut dalam krisis berkepanjangan seperti Indonesia. Dalam kondisi krisis tersebut aspek politik, ekonomi, budaya juga merasakan efeknya. Dalam bidang ekonomi, perusahaan menjadi bangkrut karena hutang yang tidak terbayarkan kepada pihak bank. Di bidang politik, warga Indonesia menuntut presiden soeharto untuk turun jabatan karena dialah yang menyebabkan hutang Indonesia sangat besar dan tidak mampu mengatasi nilai tukar yang berbeda jauh.

Terjadi inflasi sebesar 77% dan PHK sebanyak 13,8 juta orang dalam waktu setahun (1998). Tahun 1998 merupakan tahun terburuk selama pemerintahan pertama Indonesia selama itu. Akan tetapi, tahun itu wabah korona belum ada dan pemerintah hanya dipusingkan dengan masalah krisis nyata dan teratasi. Perbedaan krisis saat ini dengan waktu lampau yang terjadi karena pandemi korona.

Cerita Krisis 2020

Perbedaan krisis saat ini
Krisis 2020. Photo by @thenewmalcolm

Tahun 2020, Indonesia dikagetkan dengan masuknya 2 korban korona di Depok yang tadinya bersinggungan dengan warga Jepang di salah satu cafe Jakarta. Mulanya Indonesia masih menganggap korona adalah virus yang tidak berbahaya dari Wuhan, Cina dan stay di sana saja. Semua titik usaha dan sirkulasi bidang seperti transportasi masih berjalan seperti biasa. Kemudian, 30 hari setelahnya mulai muncul banyak keluhan dan berita korban korona naik dari hari ke hari. Hingga saat ini masih merangkak mencapai angka ratusan ribu korbannya.

Baca juga: Menilik Apa Saja Peluang Usaha dan Bisnis Masa COVID-19

Banyak tenaga kesehatan dipaksa stay 24 jam untuk berjuang melawan korona, disertai semua sektor menjadi lumpuh. Banyak tempat usaha tutup untuk menekan penyebaran korona, anak sekolah dirumahkan, produksi terhambat dan PHK terjadi dimana-mana. Tahun 2020 termasuk dalam krisis yang sempurna terutama bidang kesehatan, lanjut ke ekonomi, politik, pariwisata, pendidikan. Aturan tetap tinggal di rumah selama 2 bulan lebih membuat uang yang seharusnya jalan menjadi macet. Padahal nilai tukar rupiah dan perekonomian saat awal pandemi masuk cukup stabil. Berdasarkan sebuah sumber berita, ada sekitar 1,7 juta lebih orang telah menjadi pengangguran hingga bulan Mei 2020. Efek perbedaan krisis saat ini 2020 ini dialami oleh dunia yaitu munculnya covid 19 sehingga semua menekan anggaran yang tidak perlu. Pemulihan krisis hanya ada 1 cara yaitu temukan obat korona dan semua orang kembali sehat.

Itulah penjelasan dari perbedaan krisis saat ini dengan krisis 1998. Diperkirakan krisis ekonomi Indonesia yang terjadi saat ini bisa berangsur-angsur pulih pada 2021. Kendati demikian, saat ini sudah banyak ilmuwan yang sedang melakukan penelitian dan melakukan uji coba untuk membuat vaksin corona. Salah satunya yang sudah mencapai progress yang bagus ialah ilmuwan asal Rusia. Pihak mereka menyatakan sudah menemukan vaksin corona dan akan siap untuk didistribusikan pada Januari tahun depan.

Mungkin Anda juga menyukai