5 Alasan Kenapa Generasi Milenial Suka Job Hopping
Generasi milenial kini menjadi salah satu generasi yang menjadi penggerak suatu perusahaan dengan jumlah yang cukup masif. Mereka tidak hanya ramai dalam satu perusahaan saja. Selain banyak yang berkecimpung dalam dunia kreatif, banyak juga generasi milenial yang bekerja di dunia kerja lainnya seperti perbankan dan tambang. Bahkan, ada anggapan bahwa tidak ada satu pun dunia kerja yang tidak bisa dimasuki oleh generasi milenial.
Sayangnya, generasi ini juga memiliki sisi negatif. Budaya kerja generasi milenial cukup mendapatkan sorotan karena suka job hopping alias berpindah-pindah kerja. Biasanya ketika mereka sudah masuk ke satu kantor baru, hanya dalam waktu beberapa bulan, mereka bisa pindah ke kantor lainnya. Dan ini menjadi pembahasan yang tidak ada habisnya.
Sebenarnya, apa alasan mengapa generasi milenial suka job hopping? Di bawah ini, ada lima alasan kenapa generasi ini identik dengan satu sikap yang mendapat kritik dari kalangan yang lebih tua dan berpengalaman.
1. Mudah bosan
Alasan pertama mengapa generasi milenial suka job hopping adalah mudah bosan. Setiap harinya dari Senin hingga Jumat, semua bekerja sesuai porsinya masing-masing. Rutinitas yang dijalankan ternyata tidak membuat generasi milenial betah. Kebanyakan, mereka benci dengan rutinitas tersebut. Hal inilah yang akhirnya membuat mereka menjadi mudah bosan dan memutuskan pindah kerja ke kantor lain.
Budaya kerja generasi milenial memang identik dengan semangat tinggi serta keceriaan, tetapi ketika kebosanan melanda, mereka tidak bisa berbuat banyak dan jalan keluar terbaik adalah mencari pekerjaan lain yang bisa membuat kebosanan mereka hilang di kantor yang lama.
2. Ingin mencari tantangan yang baru
Selain mudah bosan, generasi milenial juga ingin mencari tantangan yang baru. Seiring dengan kebosanan yang melanda, terkadang ada juga perasaan yang mengatakan kalau pekerjaan mereka yang sekarang tidak membawa tantangan yang menarik dan bisa memacu kinerja mereka.
Dengan perasaan yang negatif terhadap pekerjaan mereka, akhirnya generasi milenial mulai mencari lowongan pekerjaan di internet untuk mencari mana yang lebih cocok untuk mereka. Jika memang demikian, maka jalan keluar dari pihak perusahaan adalah mengajak mereka berperan aktif di dalam tugas sehari-hari. Dengan demikian, maka tantangan yang diberikan akan membuat mereka betah dan menganggap pekerjaan ini tidak membosankan.
3. Mencari koneksi yang lebih banyak
Alasan ketiga mengapa generasi milenial suka job hopping adalah mencari koneksi yang lebih banyak. Generasi milenial adalah generasi yang tidak bisa hanya duduk di meja dengan laptop di depan muka dalam berjam-jam. Mereka ingin bertemu dengan orang-orang baru dan membangun interaksi sekaligus koneksi dengan mereka.
Dengan banyaknya motivasi untuk mencari koneksi yang lebih banyak, hal inilah yang membuat generasi milenial menganggap jika pekerjaan yang sekarang tidak bisa membuat mereka mendapatkan koneksi yang banyak, maka sebaiknya ditinggalkan saja. Anggapan ini cukup banyak diamini dan diterapkan di dalam kehidupan dunia kerja generasi milenial.
Baca juga: 5 Kesalahan Generasi Milenial yang Bikin Gagal Merdeka Finansial
4. Tidak mau terlalu lama di jabatan yang sama
Setiap pekerjaan pastinya membuat kamu mendapatkan jabatan untuk memberikan identitas yang jelas terhadap posisimu di dalam perusahaan. Tapi bagi generasi milenial, berada di jabatan yang sama terlalu lama akan membuat mereka bosan dan ingin segera pindah kerja. Ketidaksabaran dan tidak adanya ketekunan di dalam menjalani pekerjaan memang terkadang terasa dari dalam diri generasi milenial. Mereka ingin cepat melesat ke posisi yang lebih tinggi, padahal itu tidak bisa dilakukan dengan mudah juga.
5. Ingin kenaikan gaji yang lebih besar
Alasan kelima mengapa generasi milenial suka job hopping adalah ingin kenaikan gaji yang lebih besar. Uang adalah salah satu yang dikejar di dalam dunia pekerjaan. Sebagian dari generasi milenial ingin mendapatkan gaji yang besar demi bisa menunjang gaya hidup yang jugalah mahal.
Padahal seharusnya, gaya hidup perlu disesuaikan dengan gaji yang diterima setiap bulannya agar semua terasa tercukupi. Sayangnya, hal itu tidak bisa dilakukan mereka dengan mudah yang akhirnya membuat generasi milenial memilih untuk job hopping agar bisa mendapatkan gaji yang lebih besar.
Baca juga: Hilangkan Gaya Hidup Boros dengan Cara Ini!
Budaya kerja generasi milenial memang banyak mendapatkan komentar sumbang, tapi tidak semua generasi milenial memiliki cara pandang dan sikap di dunia kerja yang sama seperti di atas. Banyak juga generasi milenial yang memiliki cara bekerja yang tekun dan bertanggung jawab. Jadi jangan sampai kamu memukul rata terhadap generasi milenial agar tidak menimbulkan perasaan negatif yang juga merugikan diri kamu sendiri.