Cara Budidaya Usaha Jamur Tiram dan Potensinya
Usaha jamur tiram saat ini memang banyak digandrungi karena bisa mendapatkan banyak keuntungan. Budidaya jamur tiram memang tengah digandrungi karena permintaan pasar yang banyak.
Jamur ini termasuk makanan yang menyehatkan karena mengandung kalori rendah dan biasanya sebagai campuran dalam membuat sup.
Jamur tiram juga mengandung vitamin D dan B12 sehingga banyak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi. Lalu, bagaimana cara budidaya jamur tiram ini? Simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Ternak Sapi vs Ternak Kambing – Mana yang Lebih Menguntungkan?
Cara Budidaya Jamur Tiram
Berikut ini adalah cara usaha jamur tiram bagi pemula agar tumbuh dengan cepat.
1. Persiapan Alat dan dan Bahan
Cara bikin jamur tiram yang pertama adalah mempersiapkan alat dan bahan budidaya jamur tiram dengan lengkap. Beberapa diantaranya seperti:
- Kompor minyak tanah
- Drum diameter 80 cm dan tinggi 96 cm.
- Rak seluas kurang lebih 3 m2.
- pH meter
- Termometer
- Pipa paralon 1 inci dengan jumlah 300 buah.
- Penyemprot
- Baskom plastik dan sekop
- Lampu spiritus
- Ampas tebu dan serbuk kayu
- Dedak halus ukuran 21 kg
- Tepung jagung 0,6 kg
- Kapur 3 kg
- Pupuk TSP 1 kg
- Bibit jamur F3 dengan jumlah 3 botol
- Alkohol 95%
- Kantong plastik transparan dengan jumlah 300 buah.
- Karet gelang anti panas
- Air bersih
- Pupuk organik cair
Langkah awal memulai usaha jamur tiram ini sangat penting agar bisa mengikuti tahapan berikutnya yaitu membuat rak jamur tiram.
2. Siapkan Rak Jamur Tiram
Jika sudah menyiapkan alat dan bahan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan rak jamur tiram. Kumbung merupakan bangunan tempat tumbuh jamur dan menyimpan baglog. Kumbung ini terbuat dari bambu yang di dalamnya tersusun menjadi rak-rak lagi.
Ukuran dari kumbung ini bisa bermacam-macam yang disesuaikan dengan luas lahan. Tujuan dari kumbung adalah menyimpan baglog untuk persyaratan tumbuhnya. Rak ini disusun dengan rapi agar dalam perkembangbiakan jamur menjadi lebih baik karena ada sirkulasi udara.
Oleh sebab itu, setiap rak harus punya jarang kurang lebih 75 cm. Sedangkan ukuran lebar rak 50 cm, tinggi maksimal 3 m. Sedangkan panjangnya, bisa disesuaikan dengan kondisi ruangan tersebut.
3. Pembuatan Baglog
Baglog merupakan media tumbuh dari jamur tiram. Baglog ini memiliki bentuk silinder dan dibungkus plastik dan salah satu ujungnya dilubangi. Dari lubang inilah, jamur tiram akan muncul. Adapun langkah-langkah membuat baglog untuk usaha jamur tiram adalah sebagai berikut:
- Campur bahan ampas tebu, tepung jagung, dedak halus, pupuk TSP, kapur, dan air ke dalam wadah. Lalu, aduk sampai rata dan tidak boleh ada gumpalan. Tambahkan juga pupuk organik cair sebanyak 30 ml yang sudah dilarutkan dengan 1 liter air.
- Selanjutnya, masukkan ke dalam plastik semua bahan yang sudah tercampur merata. Padatkan agar baglog terbentuk dengan baik. Pastikan juga bagian bawahnya rata agar bisa duduk tegak.
- Timbang baglog sampai ukuran 1,2 kg.
- Sisa ujung plastik dilipat keluar lalu ikat di bagian mulut plastik menggunakan karet.
- Tutup mulut baglog menggunakan kapas. Lalu, kemudian ditutup lagi menggunakan kertas. Selanjutnya, ikat kembali dengan karet.
- Kukus baglog selama 12 jam dengan suhu 90 – 110 0C.
- Lama waktu pengukusan ini diukur saat air dalam drum mendidih.
- Jika sudah selesai, angkat baglog dari drum.
- Diamkan jamur tiram selama 9 jam dan letakkan di ruang tertutup.
4. Cara Susun Baglog
Tahap berikutnya akan diberikan cara menyusun baglog agar terlihat rapi. Susunlah baglog baik secara vertikal atau horizontal. Kelebihan menyusun secara horizontal adalah lebih terjaga dalam siraman air.
Saat kamu menyiram air terlalu banyak, maka cara ini memungkinkan air tidak masuk ke dalam baglog. Kelebihan lainnya yaitu memudahkan dalam proses pemanenan. Sedangkan kelebihan dari penyusunan vertikal adalah tidak menyita banyak ruang.
5. Cara Menanam Jamur Tiram
Cara untuk usaha jamur tiram berikutnya adalah penanaman bibit. Dalam melakukan penanaman bibit, kamu harus melakukannya dengan cepat dan teliti. Pastikan juga penanaman yang dilakukan terjadi di ruang tertutup.
Adapun cara penanamannya adalah sebagai berikut:
- Siapkan baglog yang sudah diberikan bibit.
- Kemudian, tutup kembali baglog dengan kapas.
- Berikan 3 sendok bibit ke satu log media. Penting diingat, kamu harus memanaskan sendok itu menggunakan lampu spiritus untuk mencegah adanya kontaminasi.
- Buka karet, kertas, dan penutup log.
- Selanjutnya, letakkan log di depan dekat tangan kiri agar penanaman bibit jamur tiram lebih mudah.
- Semprot ruangan menggunakan alkohol agar bebas dengan bakteri.
- Letakkan baglog tersebut pada rak.
- Diamkan sampai jamur tiram tumbuh.
- Apabila seluruh media sudah tumbuh jamur, buka tutup kapas dan cincin.
- Semprotkan air dan pupuk untuk menjaga kelembaban.
- Panen jamur tiram apabila sudah tumbuh mekar dan lebar.
Setiap baglog umumnya menghasilkan jamur tiram sebanyak 2-3 ons. Jadi, 1 baglog jamur tiram menghasilkan berapa kg? jawabannya sekitar 0,085 kg
Potensi Bisnis Jamur Tiram
Peluang usaha jamur tiram saat ini kian besar dan diminati. Hal ini bisa dilihat dari berbagai kuliner di Indonesia yang banyak menggunakan jamur tiram baik sebagai bahan utama ataupun pendamping.
Bagi pembudidaya jamur tiram, penting untuk mengetahui nilai ekonomi dan teknis budidaya yang menguntungkan. Jika dilihat dari masa panennya, jamur tiram punya masa panen yang cepat yaitu hanya 4 bulan saja dengan keuntungan bersih bisa mencapai 3 juta tiap bulan.
Penutup
Demikian penjelasan lengkap tentang cara memulai usaha jamur tiram mulai dari membuat media tanam sampai pemanenannya. Untuk itu, dalam memulai bisnis ini, kamu perlu memperhatikan cara penanaman yang tepat agar keuntungannya maksimal.