9 Kunci Sukses Berbisnis Ala Milenial yang Bisa Kamu Tiru

tips sukses berbisnis
Tips Sukses Berbisnis ala Milenial via rawpixels.com
Waktu baca: 5 menit

Sukses berbisnis sudah pasti menjadi keinginan banyak orang, termasuk untuk generasi milenial. Belum lagi kini mencari pekerjaan tidak mudah. Merintis usaha yang sukses pasti akan membuatmu punya penghasilan besar sekaligus membantu orang lain. Hal ini dikarenakan kamu juga membuka lapangan kerja baru. Kamu juga tidak harus terikat dengan bos atau atasan karena semua terletak di tanganmu.

Terasa menyenangkan saat dibayangkan memang. Namun, menjadi businessman yang sukses tentu tidak mudah. Perlu perjalanan panjang yang penuh lika-liku supaya bisnismu bisa meraih kesuksesan. Untuk membantu Teman Klik meraih impian tersebut, berikut beberapa kunci sukses merintis bisnis ala milenial.

Perlu visi dan misi jelas untuk sukses berbisnis

Untuk bisa punya bisnis sukses, pertama-tama kamu harus punya visi dan misi yang jelas. Kenapa? Dua hal ini nantinya akan membantumu menentukan mau dibawa kemana bisnismu, mau seperti apa bisnismu, siapa target pasarmu, hingga rencana detail untuk mempertahankan bisnismu.

Tanpa adanya visi dan misi yang jelas, bisnis milikmu dijamin tidak akan bertahan lama. Kamu akan kesulitan untuk menyetir bisnismu agar bisa sampai ke satu tujuan: sukses. Lalu bagaimana cara merumuskan visi dan misi ini? Cara termudah adalah dengan menentukan tujuan umumnya lebih dulu.

Kamu bisa membuat draft awal visi misi seperti ini: perusahaanmu bergerak di bidang kuliner dengan target anak muda. Kamu akan memulai dengan jalur online dan alam 5 tahun kamu berencana untuk memiliki toko offline. Dari sini kamu bisa menentukan visi misi yang lebih jelas dan detail untuk bisnismu.

Peka terhadap peluang

Untuk bisa sukses berbisnis kamu harus peka terhadap peluang. Coba lihat bisnis makanan “cantik” yang laku keras karena adanya tren makanan Instagrammable. Bagaimana bisa? Kalau kamu mengamati tren belakangan, remaja sekarang memang lebih suka dengan hal-hal yang bisa dipamerkan lewat media sosial. Jadi tidak mengherankan kalau makanan yang menjual tampilan bisa sukses dipasarkan.

instagrammable hits
Makin Instagrammable Makin Hits via pexels.com

Nah, kamu juga bisa seperti ini kok. Sering-seringlah mengamati hal di sekitarmu. Lingkungan tempat tinggalmu punya permasalahan tertentu? Coba buat solusi dan pasarkan pada masyarakat. Siapa tahu solusimu bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. Melakukan riset kecil-kecilan lewat media sosial juga bisa dilakukan untuk mencari tren terkini.

Baca juga: 7 Bisnis Milenial yang Sedang Digandrungi

Perluas networking

Bisa dibilang networking merupakan salah satu kunci sukses untuk hidup di era modern seperti saat ini. Banyak hal bisa kamu dapat jika memanfaatkan networking dengan baik. Termasuk saat kamu sedang merintis bisnis. Networking atau koneksi yang kamu miliki bisa menjadi alat promosi yang paling efektif.

Tawarkan produk atau jasa bisnismu lewat relasi yang kamu kenal. Berikan sample atau free trial kepada mereka. Jika produkmu bagus tentu mereka tidak ragu untuk mempromosikan pada orang lain. Walau masih kurang, kritik mereka bisa menjadi bahan perbaikan.  Promosi dari mulut ke mulut terbukti masih relevan hingga sekarang. Orang cenderung lebih mudah percaya pada pendapat atau review orang lain ketimbang mencobanya sendiri.

Milenial yang sukses berbisnis selalu manfaatkan teknologi

Keunggulan generasi milenial dibandingkan dengan generasi X atau baby boomer adalah kemampuan untuk memanfaatkan teknologi yang lebih baik. Milenial cenderung lebih melek teknologi dan cepat beradaptasi terhadap perubahan. Ternyata hal ini juga bisa kamu manfaatkan saat sedang merintis bisnis sendiri.

Maksimalkan keberadaan teknologi canggih di sekelilingmu. Jika dulu pemasaran produk masih harus dengan metode door to door, sekarang kamu bisa menggunakan media sosial. Jangan ragu juga untuk membuat konten menarik lewat tulisan, gambar, infografik, atau video. Terlebih kalau target pasarmu anak muda yang mendominasi demografi pengguna internet Indonesia.

Berhenti membanding-bandingkan

Saat memasuki usia produktif, kamu juga mungkin semakin dekat dengan quarter life crisis. Krisis ini umum ditemukan pada usia 25 tahunan. Mereka mulai mempertanyakan hidupnya, apa yang sudah dilakukan, hingga akan dibawa kemana hidupnya. Kamu mungkin juga mulai merasakan hal ini saat merintis bisnis.

Mungkin kamu meragukan keputusan untuk mulai merintis bisnis. Belum lagi, saat melihat teman-teman seumuran sudah punya pencapaian besar. Kamu akan mulai membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain. Jika diteruskan, hal ini bukannya bagus tapi justru akan membuat kondisi psikismu tertekan.

Akibatnya kamu akan jalan di tempat dan impianmu merintis bisnis tidak pernah terwujud. Untuk itu, berhentilah membandingkan hidupmu dengan teman. Fokus pada tujuanmu dan abaikan komentar-komentar yang tidak membangun. Kamu cukup percaya kalau kalian sedang sama-sama berjuang meski pada bidang yang berbeda.

Coba kolaborasi dengan teman

Kamu masih ragu buat merintis bisnis sendiri? Coba pertimbangkan buat kolaborasi dengan teman. Lihat deh Airbnb yang didirikan tiga sahabat Brian Chesky, Joe Gebbia, dan Nathan Blecharczyk. Berawal dari persahabatan, kini mereka sukses mendirikan online marketplace yang digunakan di seluruh dunia.

pentingnya kolaborasi agar sukses berbisnis
Kolaborasi di zaman sekarang sangat penting, say no to going solo via pexels.com

Kalau Teman Klik punya kemampuan buat memasak dan punya teman yang mahir desain grafis, coba rintis bisnis kuliner. Kamu bertugas menyediakan produk dan temanmu mendesain konten untuk memasarkan produk. Setelah itu coba promosikan dengan media sosial. Kolaborasi semacam ini lebih efisien dibanding saat kamu harus hire orang baru untuk menyediakan produk atau mendesain.

Pastikan brand-mu punya cerita

Sekarang ini customer cenderung membeli produk atau jasa secara keseluruhan. Maksudnya, mereka tidak sekadar membeli barang yang terlihat mata. Namun customer juga mempertimbangkan “cerita” di balik produk. Apa kira-kira yang dimaksud dengan cerita produk?

Kamu bisa memahaminya dari ilustrasi berikut. Bayangkan ada dua barang, produk A dan produk B. Tercantum pada produk A adalah sebuah donat. Sedangkan produk B sama-sama donat namun diberi embel-embel donat artis. Mana menurutmu produk yang bisa menarik lebih banyak pembeli? Tentu produk B bukan?

Produk B selain karena punya artis, juga menarik karena punya cerita tersendiri. Tambahan kata “artis” sudah bisa membuat calon pembeli membayangkan kira-kira seperti apa rasa donat tersebut. Sedangkan produk A datang tanpa ada keterangan dan cerita apa pun sehingga orang pun tidak bisa membayangkan bagaimana rasa dan harganya.

Untuk itu, supaya kamu bisa sukses berbisnis pastikan untuk membuat produk yang bercerita. Tidak harus meng-endorse artis untuk punya cerita. Kamu bisa menceritakan proses pembuatan produk seperti “100% roasted” atau soal bahannya yang “menggunakan daging pilihan”.

Selalu siap menghadapi perubahan

Dunia bisnis sangat dinamis. Jika dibandingkan dengan pegawai kantoran yang mendapat pemasukan secara rutin, pebisnis sangat jauh dari hal itu. Bisa jadi hari ini ia akan ada untung dalam jumlah besar, namun besok bisa jadi ia akan merugi. Semua karena bisnis bisa sangat sulit diprediksi dan tidak punya pola khusus saat pertama didirikan.

Untuk itu kamu perlu menyiapkan diri dari berbagai kemungkinan yang ada. Selalu siapkan beberapa skenario setiap akan memulai hari. Kamu juga perlu memikirkan rencana-rencana supaya bisnismu tidak gulung tikar. Hal ini mungkin akan terasa sangat berat, namun jika kamu mau belajar dan tidak pantang menyerah tentu semuanya bisa dijalani.

Gagal bukan akhir dari segalanya 

Saat merintis bisnis kamu mungkin tidak bisa langsung menemukan rumus terbaik untuk menuju sukses. Lalu apa yang harus dilakukan? Tidak ada cara lain yang lebih efektif dibandingkan proses trial and error. Ya, gagal dan mencoba kembali. Lewat proses trial and error Teman Klik bisa tahu mana strategi yang bisa dijalankan dan yang harus dihindari.

sukses berbisnis pasti pernah gagal
Gagal bukan berarti bisnismu berakhir, jadikan itu sebagai pelajaran via pexels.com

Jangan pernah berputus asa saat kamu gagal. Teruslah mencoba dan lakukan evaluasi pada kegagalanmu. Coba minta feedback dari orang-orang yang sudah mencoba produkmu. Jadikan hal tersebut sebagai masukan untuk membangun bisnismu kembali. Intinya tetap semangat dan jangan mudah putus asa saat merintis mulai bisnis.

Sukses berbisnis tentu akan mendatangkan manfaat yang besar dalam hidupmu. Walau begitu, untuk bisa punya bisnis yang sukses perlu pengorbanan yang besar. Tips di atas bisa kamu terapkan saat mulai merintis bisnis. Lengkapi juga dengan KlikCair untuk memperoleh modal usaha untuk bisnis rintisanmu. Kami mendukung UMKM Indonesia dengan membantu mencarikan donor modal untuk setiap usaha. Tunggu apalagi? Segera bergabung bersama kami!

Mungkin Anda juga menyukai