Strategi Orang Tua Modern Mengajari Anak Menabung

Bagaimana cara mengajari anak menabung sejak dini?
Bagaimana cara mengajari anak menabung sejak dini? via klikcair.com
Waktu baca: 4 menit

Menabung terkadang terlihat sebagai hal yang sepele. Namun, dalam kenyataannya tidak sedikit seseorang yang kesulitan menabung karena mereka kurang memahami cara mengatur uang yang baik. Oleh karena itulah mengajarkan anak menabung dan mengelola keuangan sangatlah dianjurkan agar mereka tidak kesulitan ketika sudah dewasa. Lantas, bagaimana strategi yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk mendorong anak menabung dan berinvestasi sejak dini?

Kenalkan uang pada anak sejak dini

Berhitung merupakan kunci penting bagi perkembangan anak. Pada masa-masa anak mulai belajar berhitung, dia akan tertarik untuk menghitung apa saja yang ada di lingkungan sekitarnya. Termasuk juga keinginan untuk menghitung uang. Akan tetapi, menghitung di sini bukanlah menghitung secara nilai uang, melainkan jumlah uang tersebut.

Mengenalkan uang sejak dini.
Mengenalkan uang sejak dini. Photo via youngparents.com.sg

Contohnya, untuk lima uang koin senilai Rp500, anak akan tetap menghitungnya sebagai lima buah koin. Oleh karena itu, sebagai orang tua di sini penting diajarkan mengenai nilai uang, bentuk, hingga fungsinya secara sederhana terlebih dahulu. Lalu, lanjutkan dengan mengenalkan anak menabung.

Berikan motivasi untuk menabung

Pada tahapan awal, mungkin kamu akan sedikit kesulitan mengajari anak apa itu menabung. Kamu bisa mengajarinya dengan memberikan pemahaman dengan menabung membuat semuanya menjadi mudah. Selain itu, kamu bisa memberikan anak motivasi ketika mulai belajar menabung. Misalnya saja, untuk langkah awal bisa dengan memberikan hadiah tertentu ketika mereka berhasil menabung dalam jumlah tertentu.

Pemberian hadiah ini bukan semata-mata untuk memanjakannya. Akan tetapi di sini lebih untuk mengapresiasi usahanya. Dengan demikian, anak pun akan selalu termotivasi bahwa apa yang sudah dilakukannya berjalan dengan baik. Anak akan terus merasa senang untuk menabung karena mereka juga merasa hal ini adalah sesuatu yang menyenangkan.

Mulailah dengan metode celengan

Konsep menabung dengan celengan mungkin dianggap sebagai metode kuno untuk mengajari anak menabung. Namun, sebetulnya konsep tersebut masih cukup ampuh untuk menjadi media mengajarkan mereka menabung sejak dini. Untuk itu, kamu dapat memberinya celengan berbentuk unik sesuai dengan kegemaran dan karakternya. Misalnya saja untuk anak laki-laki bisa dengan celengan berbentuk superhero, mobil, atau robot. Begitu juga dengan anak perempuan berupa celengan berbentuk boneka lucu.

Metode celengan
Metode celengan bisa jadi fondasi untuk mengenalkan anak mengenai menabung. Photo by Pixabay

Agar semakin termotivasi, kamu bisa mengizinkan anak untuk membeli sesuatu yang diinginkannya selama ini. Dengan catatan, jika celengan tersebut sudah terisi penuh dan dirasa cukup. Lalu, letakkan celengan ini di tempat yang mudah dia ingat dan jangkau. Misalnya di meja belajarnya.

Lanjutkan dengan menabung di bank

Saat usia anak bertambah dan dirasa sudah cukup dewasa, maka perlahan mulai kenalkanlah tabungan bank kepada mereka. Membuka rekening tabungan di bank bukan berarti harus meninggalkan tabungan celengannya. Kamu bisa mengajarkan keduanya secara bersamaan dengan cara sebagian uang ditabung di bank dan sisanya diletakkan di celengan.

Selain itu, bisa pula menggunakan cara lain. Ajaklah anak untuk mengisi celengan dari uang saku mereka terlebih dahulu. Kemudian, jika dirasa memenuhi jumlah setoran minimal yang ditentukan, maka bisa disetorkan ke bank dan masuk ke dalam rekening. Saat ini sudah banyak bank konvensional yang memiliki tabungan anak dan bisa kamu manfaatkan.

Baca juga: Persiapkan Dana Pendidikan Anak untuk Masa Depan Lebih Baik

Bedakan mana kebutuhan dan keinginan

Setelah mengajari metode maupun tujuan anak menabung, untuk langkah selanjutnya kamu perlu mengajarkan mengenai konsep perbedaan kebutuhan dan keinginan. Hal ini dilakukan agar mereka lebih jeli dalam mengeluarkan uang tabungannya. Kamu bisa memberitahukan mana hal yang dianggap sebagai kebutuhan dan hanya keinginan saja.

Untuk barang-barang kebutuhan, contohnya bagi anak adalah barang yang berhubungan dengan kegiatan belajarnya seperti buku dan alat tulis. Sementara untuk barang-barang yang merupakan keinginan bisa dicontohkan dengan mainan. Lalu, tanamkan kepada anak untuk hendaknya membeli barang kebutuhan terlebih dahulu. Setelah kebutuhan terpenuhi, barulah bisa membeli barang keinginan. Namun, tetap ada ambang batasnya agar mereka tidak boros.

Berikan jatah uang bulanan

Jatah uang
Berikan jatah uang bulanan agar anak bisa mengatur pengeluaran. Photo by @sharonmccutcheon

Mengajari anak menabung adalah hal yang sangat baik untuk mengajarkan kemandirian kepada mereka sejak dini. Selain itu, kamu juga bisa membatasi pemberian uang pada anak agar tidak berlebihan. Salah satunya adalah dengan cara memberikan uang secara bulanan. Atau untuk langkah awal, kamu bisa memulainya dengan memberikan jatah uang mingguan terlebih dahulu.

Cara ini diharapkan agar anak lebih menghargai uang yang sudah diberikan. Mereka pun akan mengaturnya untuk berbagai keperluan. Jangan berikan uang tambahan jika persediaannya semakin menipis untuk hal-hal yang tidak penting. Ajarkanlah mereka untuk berhemat dan menggunakan jatah tersebut dengan bijak dan sisanya digunakan untuk menabung.

Selalu berikan contoh menabung

Strategi terakhir yang bisa kamu lakukan adalah senantiasa memberikan contoh kepada anak tentang kebiasaan menabung. Sebagai orang tua, sebaiknya kamu menjadi role model bagi mereka dalam berhemat. Sesekali ajaklah anak untuk pergi ke bank ketika kamu menabung atau ketika menarik uang di ATM.

Dengan begitu, perlahan anak akan mulai mengerti dan mendapatkan informasi dari yang kamu lakukan. Selain itu, mereka juga perlahan akan mencontoh kebiasaan yang dilakukan oleh orang tuanya. Maka dari itu, selalu berikan contoh yang baik dan berguna untuk masa depan mereka. Bagaimana, cukup mudah bukan strategi-strategi anak menabung di atas? Jadi, janganlah ragu untuk menerapkannya kepada sang buah hati tercinta sejak dini.

Mungkin Anda juga menyukai