Strategi Manajemen Keuangan Usaha Kecil dan Menengah

Strategi manajemen keuangan Usaha Kecil Menengah
Strategi manajemen keuangan Usaha Kecil Menengah. Photo by KlikCair
Waktu baca: 5 menit

Mengembangkan usaha kecil dan menengah atau UKM menjadi opsi sebagian besar pebisnis pemula. Keterbatasan modal awal, tak mau mengalami kerugian besar, dan mudahnya pengelolaan adalah segelintir alasan yang membuat UKM kian diminati. Namun sebelum menjalankan bisnis UKM, ada baiknya kamu mengetahui strategi manajemen keuangan dalam UKM. Dengan begitu, kamu tidak akan salah langkah dalam mengelola keuangan.

Pentingnya manajemen keuangan dalam UKM

Kemudahan yang ditawarkan UKM memang berhasil menarik banyak orang untuk memulai bisnis. Ada pula yang sengaja banting setir dari pegawai kantoran menjadi pelaku bisnis full time. Salah satu contoh yang dapat kamu lihat adalah bisnis rumahan yang menjanjikan gagasan para ibu rumah tangga. Kelompok ini umumnya membutuhkan penghasilan tambahan atau memerlukan wadah untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

Sayangnya, masih banyak pelaku bisnis baru yang mengabaikan manajemen keuangan dalam usaha kecil dan menengah. Alasannya bisa karena menganggap tak akan ada risiko yang muncul dari bujet kecil, jenis usaha yang terasa mudah dijalankan, atau belum menganggap UKM seserius jenis usaha yang lebih besar.

Kamu yang masih mempunyai pola pikir tersebut sebaiknya perlu mempertimbangkan lagi niat untuk mempraktikkan cara memulai usaha online atau jenis UKM lain. Jika tidak, Kamu akan berhadapan dengan masalah finansial hingga berujung pada kebangkrutan.

Lantas, bagaimana caranya mengatur keuangan UKM? Berikut ini lima langkah yang bisa dipelajari bagi kamu yang berminat memulai usaha kecil dan menengah.

Pisahkan uang pribadi dengan modal bisnis

Pisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis.
Pisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis. Photo by Pixabay

Kesalahan yang masih sering dilakukan pelaku bisnis pemula adalah tak segera memisahkan uang pribadi dengan modal bisnisnya. Dalam cara mengatur uang bulanan untuk UKM, menggabungkan uang untuk kebutuhan pribadi dan bisnis dalam satu rekening justru akan menyusahkanmu di kemudian hari. Terutama saat bisnis yang dikelola terus berkembang dan maju pesat.

Sebaiknya, sebelum memulai usaha, buat satu lagi rekening untuk tempat kamu menyimpan modal atau uang lain yang berhubungan dengan bisnis. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mengecek mutasi hingga membuat laporan bulanan.

Prioritaskan kebutuhan untuk memajukan bisnis

Skala prioritas
Prioritaskan kebutuhan untuk majukan bisnis. Photo by Pixabay

Terbatasnya modal dalam menjalankan usaha kecil dan menengah semestinya membuatmu lebih bijak dalam mengaturnya. Salah satunya adalah memprioritaskan kebutuhan apa saja yang dirasa akan memajukan bisnis. Membuang-buang modal yang tak seberapa untuk hal-hal yang sebenarnya tak membantu usaha malah akan membebani kondisi finansial.

Dalam tip belajar bisnis untuk pemula ini, kamu dapat memulainya dengan menulis catatan atau laporan bulan berisi pemasukan dan pengeluaran, modal, utang, hingga biaya perawatan aset. Pakai software khusus keuangan untuk membantu dokumentasi dan perhitungannya.

Mengatur arus kas (cash flow) dalam bisnis

Tidak mengatur arus kas.
Atur arus kas. Photo by Pixabay

Salah satu langkah yang bakal memudahkanmu dalam mengatur cash flow atau arus kas dalam usaha kecil dan menengah adalah memperhatikan utang dan stok produk yang tersedia. Menunda pembayaran utang hanya akan menghambat perputaran kas. Oleh karena itu, kamu harus cerdas dalam mempersiapkan biaya untuk stok produk dan menebus utang.

Kemudian, saat kamu menerima untung besar, jangan langsung memakainya untuk berfoya-foya. Sisihkan sebagian untuk tabungan, tambahan modal, dan investasi. Cara mengelola keuangan dengan baik ini akan membantumu keluar dari krisis tanpa membuang-buang waktu.

Menyiapkan dana darurat untuk risiko terburuk

Tidak memiliki dana darurat.
Siapkan dana darurat. Photo by @f7photo

Memikirkan hal-hal positif untuk UKM memang penting, tetapi jangan sampai kamu melupakan risiko-risiko yang kerap menimpa pelaku bisnis. Untuk mengantisipasinya, kamu disarankan menyiapkan dana darurat yang disimpan dalam tabungan khusus usaha kecil dan menengah. Ingatkan dirimu sendiri untuk tidak mengambil uang dari rekening tersebut, kecuali untuk hal-hal mendesak.

Beberapa situasi yang dianggap dapat mengancam keberlangsungan UKM mencakup penurunan omzet, kebakaran di tempat bisnis, penipuan, hingga bencana alam. Dengan dana darurat, kamu tak akan kebingungan saat mencari modal baru untuk mengembalikan bisnis.

Mengandalkan software khusus keuangan

Strategi manajemen keuangan Usaha Kecil Menengah.
Manfaatkan software. photo by Pixabay

Seperti yang disinggung, cara mengelola keuangan usaha dagang di zaman serba canggih seperti sekarang tak akan terlepas dari bantuan teknologi. Apalagi sebagian besar konsumen sudah terbiasa melakukan pemesanan hingga pembayaran melalui aplikasi. Sebagai pelaku bisnis, kamu jangan sampai ketinggalan zaman dan harus mampu mengimbangi konsumen.

Tak terlalu sulit menemukan aplikasi atau software untuk membantumu mengelola usaha kecil dan menengah. Sejumlah program sudah dirancang sedemikian rupa untuk membantumu menyusun laporan, transaksi dengan klien, hingga pajak yang harus disetorkan.

Baca juga: Strategi Pebisnis UMKM Jelang New Normal

Jenis-jenis UKM yang menjanjikan di tengah pandemi

Dengan memahami manajemen keuangan usaha kecil, kamu akan lebih siap dalam menghadapi rintangan apa pun. Tidak terkecuali saat dunia sedang dilanda pandemi Covid-19 sejak awal 2020. Sektor bisnis ikut mendapatkan guncangan besar karena perubahan drastis di bidang ekonomi. Namun, perlahan tapi pasti, UKM bangkit dengan menawarkan sejumlah peluang bisnis yang menjanjikan.

Bagi kamu yang memerlukan rekomendasi, berikut beberapa jenis usaha kecil dan menengah yang dapat dikelola untuk bertahan sepanjang pandemi.

Produk kuliner ukuran besar

Strategi manajemen keuangan Usaha Kecil Menengah.
Produk kuliner besar. Photo by Pexels

Salah satu strategi yang dilakukan pegiat UKM di bidang kuliner adalah menawarkan family-size package. Sejumlah produk yang telah menerapkan langkah ini adalah kopi instan kekinian, bisnis es krim rumahan, hingga bowl rice. Selain murah, produk kuliner ukuran besar akan menghemat pengeluaran konsumen karena mereka tak perlu sering-sering belanja ke luar rumah.

Makanan beku

Bisnis makanan beku.
Bisnis makanan beku. Photo by Bisnis

Masih berhubungan dengan bidang kuliner, permintaan konsumen terhadap makanan beku atau frozen food semakin meningkat di masa pandemi. Peluang ini bisa kamu manfaatkan untuk menjual aneka makanan beku seperti nugget, bakso, sosis, maupun kentang goreng. Kamu bisa mencari produk kuliner lain yang dianggap menjanjikan dalam usaha kecil dan menengah.

Antar-kirim barang

Bisnis antar kirim barang.
Bisnis antar-kirim barang. Photo by @rosebox

Karena physical distancing mengharuskan orang-orang untuk diam di rumah, konsumen menjadi semakin tergantung dengan jasa antar-kirim barang. Pada cara berbisnis yang mudah ini, kamu bisa membuka jasa mandiri untuk mengantar dan mengirimkan barang pada satu area tertentu. Dengan begitu, kegiatan dapat berjalan tanpa harus memaksa konsumen keluar rumah.

Kustomisasi masker

Strategi manajemen keuangan Usaha Kecil Menengah.
Kostumisasi masker. Photo by Pexels

Dibandingkan masa awal pandemi, masker kini sudah mudah untuk didapatkan kembali. Namun, peluang untuk menjadikannya sebagai produk bisnis masih cukup besar. Kamu bisa menyediakan atau membuat sendiri masker sesuai permintaan konsumen. Misalnya dengan menambahkan desain sendiri yang belakangan diminati dalam usaha kecil dan menengah.

Layanan bersih-bersih rumah

Layanan bersih-bersih.
Layanan bersih-bersih. Photo by Pixabay

Di bidang housekeeping, jasa bersih-bersih atau cleaning service semakin diperlukan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dalam hal ini, kamu harus memperhatikan peralatan yang akan digunakan dan prosedur yang harus diikuti agar bisnis berjalan lancar. Dengan begitu, cara mengelola usaha dengan baik bisa dipraktikan tanpa menyebarkan virus di tempat konsumen.

Dalam mempelajari manajemen keuangan UKM, kamu dapat membaca buku-buku terpercaya untuk menambah wawasan. Mendiskusikannya dengan orang-orang yang sudah berpengalaman dalam usaha kecil dan menengah pun akan membantumu memetakan strategi yang sesuai dengan bisnis tersebut.
Selamat menjalankan bisnis!

Mungkin Anda juga menyukai