Yuk Bikin Penilaian Sendiri Apakah Kamu Termasuk Pekerja Keras

Pekerja keras
Yuk Bikin Penilaian Sendiri Apakah Kamu Termasuk Pekerja Keras. Photo by Pexels
Waktu baca: 3 menit

Mungkin kamu merasa sudah menjadi seorang pekerja keras. Apakah itu benar? Atau jangan-jangan hanya perasaanmu saja?

Sebenarnya, cara yang paling mudah untuk mengetahui apakah kamu tipe orang yang kerja keras atau tidak adalah dengan bertanya kepada orang lain. Terutama orang-orang yang berada di lingkaran kamu, seperti atasan, teman kerja, pasangan, atau orang tua. Namun, terkadang ada rasa sungkan untuk bertanya. Bisa saja orang yang kamu tanya sungkan sehingga ia memberikan jawaban yang kurang objektif.

Sebenarnya, kamu bisa menilai sendiri apakah kamu pekerja keras atau tidak. Dan saat ini kamu akan belajar bagaimana menilai diri sendiri.

Sebelumnya, mungkin kamu pernah dengar istilah bekerja keras dan bekerja cerdas. Mana yang menurut kamu lebih baik? Mungkin kamu pernah mendengar ada yang bilang bahwa kita harus bekerja secara cerdas. Karena dengan kerja cerdas, kita tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Pernyataan seperti itu memang benar. Ada banyak orang kaya yang terlihat tidak bekerja. Mengapa? Karena mereka menerapkan apa yang disebut dengan bekerja cerdas. 

Akan tetapi, satu hal yang harus kamu ketahui. Mereka yang sudah menerapkan kerja cerdas sudah melewati level sebelumnya, yaitu bekerja keras. Setelah bekerja begitu keras, mereka menemukan bagaimana cara kerja cerdas. 

Maka dari itu, yang harus kamu lakukan adalah menjadi pekerja keras terlebih dahulu. Nah, apakah kamu sudah termasuk orang yang bekerja begitu keras? 

Baca juga: 11 Kunci Hidup Sukses di Dunia Maupun Akhirat

10 Ciri Seorang Pekerja Keras yang Kamu Harus Tahu

Setidaknya ada 10 ciri orang yang bekerja keras. Apa saja itu?

  1. Menikmati Proses

Pekerja keras itu orang yang menikmati proses. Bukan berarti tidak ambisius ya. Ia tentu punya gol yang ingin dicapai. Ada juga ambisi yang dipakai untuk membakar semangat. Namun, ia juga menikmati proses. Karena dengan menikmati proses seperti ini, ia tidak merasakan sakitnya kegagalan. Sehingga ia tidak mudah untuk menyerah. Ia terus bekerja dan bergerak.

  1. Disiplin

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan yang satu ini. Disiplin itu memang sangat penting. Namun, hanya pekerja keras yang memiliki kedisiplinan yang tinggi. Ia membuat daftar pekerjaan atau kegiatan yang harus dilakukan selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan satu tahun. Semua itu dilakukan secara konsisten.

  1. Selalu Ingin yang Terbaik

Tidak akan mungkin kamu bisa mendapatkan tujuan besar tanpa harus bekerja keras. Dan ketika kamu terus bekerja keras, maka yang terbaik yang akan kamu dapatkan. Bukan hal yang biasa yang setiap orang, bahkan orang malas bisa dapatkan.

  1. Mitigasi Bencana

Ini bukan masalah bencana alam. Ini terkait dengan risiko. Dalam perjalanan mencapai cita-cita, selalu ada risiko. Apalagi jika kamu ingin mendapatkan sesuatu hal yang luar biasa. Semakin tinggi cita-cita, semakin besar pula risikonya. Namun, pekerja keras tidak hanya asal action tapi juga mengantisipasi atau memitigasi bencana yang mungkin terjadi.

  1. Tidak Mau Membuang Waktu 

Pekerja keras itu bukan pemalas. Ia tidak mau membuang-buang waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti nongkrong hingga larut malam, main game hingga lupa waktu, dan lain sebagainya. Bukan berarti kamu tidak boleh menjalankan hobi ya. Tentu kamu sebagai pekerja keras bisa menjalankan hobi. Hanya saja, kamu tahu kapan harus santai dan kapan harus bekerja.

  1. Bersemangat 

Ini yang paling membedakan antara pemalas dan pekerja keras, yaitu semangat. Kamu bisa dikatakan orang yang bekerja keras ketika mampu menjaga semangat. Ketika down, kamu bisa segera mengatasi hal tersebut lalu memunculkan api semangat yang sempat padam. Apakah selama ini bisa melakukannya?

  1. Fokus 

Pekerja keras itu disiplin. Dan kedisiplinan tidak akan bisa dimiliki tanpa fokus. Saat bekerja, ia fokus bekerja. Tidak ada waktu untuk cek notifikasi media sosial atau bahkan scrolling media sosial. Fokus seperti ini biasanya dilakukan dengan cara menerapkan sistem Pomodoro, yaitu bekerja fokus tanpa boleh ada distraction selama 25 menit lalu 5 menit istirahat. Kamu bisa mencoba menerapkan sistem ini dan lihat perbedaan produktivitas kamu saat bekerja.

  1. Berpikir Cerdas

Ini yang akan menjadi imbas ketika kamu bekerja keras. Kamu akan selalu berpikir bagaimana pekerjaan bisa selesai lebih cepat dan lebih baik. Dan ini akan memicu pikiran kamu untuk mencari cara terbaik untuk bekerja efektif.

  1. Selalu Menawarkan Solusi dan Bantuan

Pekerja keras itu bukan orang yang egois. Ia tidak hanya memikirkan pekerjaan sendiri. Ketika pekerjaannya sudah selesai, ia tetap merasa haus akan sebuah bekerja. Ia dengan sangat ringan menawarkan bantuan kepada rekannya. Bahkan, tak jarang juga ia memikirkan solusi. Karena yang ia inginkan adalah berpikir dan terus berkembang, bukan sekedar bagaimana pekerjaannya selesai tanpa memikirkan pekerjaan orang lain.

  1. Gigih 

Selalu ada risiko seperti kegagalan. Ada juga tantangan saat bekerja. Namun, pekerja keras memiliki kegigihan yang tinggi. Ia tidak mudah menyerah. Karena kegigihannya inilah yang membuatnya selalu memikirkan solusi, bukan yang lain.

Nah, dari beberapa ciri tersebut di atas, kamu bisa menilai sendiri apakah kamu tipe pekerja keras atau tidak. Atau setidaknya bisa menilai di level mana kamu merupakan seorang pekerja keras, apakah sudah layak dinilai 100, 90, atau jangan-jangan baru 50?

Mungkin Anda juga menyukai