Menghasilkan Cuan dari Shutterstock
Hidup di era digital memudahkan segala aspek kehidupan. Mobilitas penduduk menjadi jauh lebih cepat saat ini. Pesatnya perkembangan teknologi membuat segala hal dapat terjadi dengan waktu yang relatif instan. Siapa sangka majunya teknologi saat ini, justru mendobrak industri kreatif menjadi lebih terdepan.
Jika kembali pada masa 30 tahun yang lalu, tidak pernah terpikirkan bahwa industri kreatif dapat dijadikan ladang bisnis secara digital. Banyaknya platform dengan misi menghubungkan para professional yang bergerak dalam industri kreatif kepada konsumennya. Salah satu situs platform yang cukup terkenal dalam bidang ini adalah Shutterstock.
Baca Juga: Menilik Apa Bisnis Online yang Menjanjikan 5 atau 10 Tahun ke Depan
Apa Itu Shutterstock?
Shutterstock merupakan sebuah agensi microstock yang mempunyai tujuan untuk menghubungkan professional yang bergerak dalam industri kreatif dengan berbagai orang dari seluruh dunia. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Shutterstock, kamu harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan microstock. Seperti namanya, microstock dapat diibaratkan sebagai “gudangnya gambar”. Agensi ini menyediakan foto, illustrasi, ataupun video dari para professional dan dapat diunggah dengan royalty free.
Shutterstock sendiri sebagai agensi microstock, merupakan agensi yang memiliki gudang gambar terbesar. Terdapat lebih dari 80 juta stock foto, logo, illustrasi, vector, footage dan juga musik. Shutterstock pertama kali didirikan pada tahun 2003 oleh Jon Oringer dan berkantor pusat di New York.
Apa yang dapat dilakukan di Shutterstock?
Kamu bisa menjadi pembeli ataupun contributor di shutterstock. Sebagai contributor, kamu memiliki peran sebagai penjual. Kamu dapat menjual file-file yang berbentuk foto, video, vector, illustrasi dan juga musik. Perlu diperhatikan terlebih dahulu, bahwa file yang dapat kamu jual di shutterstock harus memiliki nilai komersil yang sempurna. Tentunya file yang akan kamu jual harus melewati review terlebih dahulu dari pihak shutterstock.
Sebagai contributor di shutterstock, tentunya kamu akan mendapatkan penghasilan dari apa yang sudah dijual. File kamu yang berhasil terjual akan dihargai sebesar $0.25 – $ 5 (kisaran Rp.3.591 – Rp.71.825) per downloadnya. Memang terlihat tidak banyak, namun saat file kamu diunduh berkali-kali oleh pengguna yang berbeda akan menghasilkan jumlah yang cukup banyak. Kamu juga bisa memprediksikan kisaran pendapatan yang kamu peroleh nantinya.
Jika kamu berposisi sebagai pembeli, kamu dapat membeli file-file sesuai kebutuhanmu. Tentunya file yang kamu beli dari shutterstock merupakan file yang sudah ada lisensinya untuk kamu pakai. Selama kamu membeli file di shutterstock untuk kepentingan periklanan ataupun komersil, tidak perlu takut akan copyright.
Metode pembayaran dan mencairkan dana dari Shutterstock juga sangat beragam. Kamu dapat membayar dan mencairkan dana melalui Paypal, Moneyskrill dan juga Bank Check.
Bagaimana Caranya Menjual Foto di Shutterstock?
Untuk dapat menjual foto di shutterstock, terlebih dahulu kamu harus menjadi contributor. Hal-hal yang perlu kamu persiapkan yaitu; email yang aktif, mengisi form yang sudah disiapkan, dan membuat user.
Setelah kamu mendaftarkan diri menjadi contributor di Shutterstock, langkah berikutnya adalah mengirim 10 file. File-file yang dapat kamu kirim yaitu;
- Foto (berukuran 4 Megapixels)
- Video (berdurasi 5-60 detik)
- Illustrasi
- Vector
- Music (background music)
Setelah kamu mengirimkan 10 file, 7 diantaranya harus lulus seleksi agar kamu dapat menjadi contributor di shutterstock. Setelah kamu berhasil menjadi contributor, tidak ada limit untuk mengunggah file.
Bagaimana? Cukup mudah kan untuk menjual ataupun membeli foto dari Shutterstock? Bagi kamu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan berkelanjutan, platform microstock seperti shutterstock ini bisa jadi bahan pertimbangan yang cukup menjanjikan lho!