Jenis-jenis Kontrak Lumpsum Yang Harus Kamu Ketahui
Mungkin kamu sudah sering mendengar istilah lumpsum. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan lumpsum? kamu dapat menyimak selengkapnya tentang metode pembayaran lumpsum jenis-jenis kontrak, dan contoh-contoh penerapannya dalam artikel berikut.
Pengertian Lumpsum
Lump sum adalah sebuah metode pembayaran yang dapat kamu gunakan untuk memudahkan transaksi dalam jumlah besar. Lumpsum ini merupakan kebalikan dari sistem pembayaran berangsur (cicilan), dengan kata lain lumpsum artinya uang yang dibayarkan sekaligus dalam satu waktu. Pembayaran dalam bentuk lumpsum ini bisa kamu lakukan untuk transaksi barang ataupun jasa. Umumnya pembayaran jenis ini dilakukan dengan kontrak tertentu.
Metode pembayaran lumpsum ini lebih banyak digunakan dalam industri konstruksi. Para kontraktor biasanya menjadi pihak yang melakukan pembayaran secara lump sum. Sedangkan penyedia jasa bangunan sebagai pihak penerima pembayaran.
Selain itu, metode pembayaran lumpsum juga dapat kamu lakukan untuk pembiayaan uang perjalanan dinas dari kantor, dana pensiun, asuransi, bahkan investasi
Jenis-jenis Kontrak Lumpsum dan Penerapannya
Lumpsum Bidang Konstruksi
Dibidang konstruksi, lumpsum terdiri dari apa saja? Nah, Berikut ini empat jenis kontrak lumpsum di bidang konstruksi yang perlu kamu ketahui
- Fixed Price
Yang dimaksud dengan lump sum fixed price adalah kontrak pembayaran secara menyeluruh terkecuali yang didasarkan pada jumlah seluruh biaya seperti biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya administrasi, hingga biaya-biaya lain yang kemungkinan akan muncul, misalnya biaya denda, biaya kerusakan, dan lain sebagainya.
Lumpsum fixed price ini sebenarnya merupakan metode pembayaran yang umum dilakukan antara pemerintah dan pihak konstruksi. Namun, transaksi pembayaran secara lumpsum ini berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mengapa demikian? karena jumlahnya dapat dengan mudah di-mark-up.
- Cost Plus Contract
Selanjutnya adalah cost plus contract yang merupakan teknik pembayaran total dengan menjumlahkan biaya produksi dan imbal jasa kepada orang yang memproduksi. Sama seperti fixed price, metode cost plus contract juga sering dipakai di dunia konstruksi bangunan.
Jika kamu memilih menggunakan metode pembayaran cost plus contract, maka jumlah biaya langsung dan biaya tidak langsungnya harus jelas. Alasannya adalah karena pihak penerima pembayaran tidak boleh atau tidak dapat menambahkan biaya risiko di atas bahan atau tenaga kerja. Selain itu, dalam metode pembayaran cost plus contact ini, biaya tenaga kerjanya lebih tinggi, karena tidak dimasukkan ke dalam hitungan total biaya, tapi ke kontrak.
- Time and Materials Contract
Kontrak lumpsum yang ketiga adalah time and materials contract. Kontrak ini sangat cocok bagi kamu yang punya proyek kecil dengan dana terbatas. Dalam kontrak ini, pemilik dan penerima dana menyepakati proyek selesai dengan waktu dan bahan-bahan tertentu. Jika proyek tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktu dan bahan yang telah disepakati, maka penerima dana wajib menerima konsekuensinya.
Oleh karena itu, jika kamu menerima dana proyek dengan metode kontrak ini, pastikan perhitungan dan perkiraanmu akurat dan realistis. Agar tidak ada kerugian di masa mendatang.
- Unit Pricing Contract
Yang terakhir adalah unit pricing contact. Kontrak jenis ini merupakan kontrak yang paling fleksibel dan aman. Bagaimana cara kerja Unit Pricing Contact? Penerima dana melaksanakan proyek dulu dengan biaya pribadi, setelah itu kamu sebagai penerima dana dapat menetapkan harga jual per unit kepada pemesan.
Unit pricing contract paling sering digunakan dalam proyek pembangunan kompleks perumahan. Para kontraktor membangun rumah terlebih dahulu dengan dananya sendiri. Setelah itu, mereka akan menentukan harga rumah tersebut dan menawarkannya kepada orang-orang yang memesannya.
Baca juga: Mengetahui Pengertian, Risiko, Kriteria Hingga Rumus Menghitung NPL
Lumpsum Perencanaan Berlibur di Masa Depan
Kontrak pembayaran ini dapat kamu lakukan dengan penyedia jasa perjalanan atau wisata yaitu travel. Kamu dapat melakukan perencanaan berlibur dengan matang dengan menggunakan metode ini. Meskipun metode ini dapat dilakukan sendiri, namun akan lebih efektif jika dilakukan dengan perusahaan travel.
Bagaimana Cara kerjanya? Perusahaan travel akan melakukan pelelangan dan penawaran produk mereka, nah kamu sebagai pihak pengguna jasa atau yang akan berwisata berperan sebagai kontraktor.
Meskipun kamu sebagai pihak pembayar masih belum bisa menikmati produk yang dibeli dari perusahaan tersebut, namun pembayaran tetap dilakukan di muka secara kontan.
Sama halnya seperti proyek konstruksi, perusahaan travel yang sudah terikat pada kontrak ini tidak bisa mengubah harga yang sebelumnya sudah ditawarkan dan sudah disepakati. Misalnya kelak sebelum perjalanan ada kenaikan harga tiket pesawat atau apapun, perusahaan travel harus mampu menangani kemungkinan tersebut, karena mereka yang sudah terikat kontrak dengan konsumen, tidak bisa mengubah harga begitu saja pasca adanya pembayaran
Lumpsum Pembayaran Uang Pensiun
Kebanyakan dana pensiun dilakukan secara periodik, namun dapat juga dilakukan secara kontan. Biasanya pembayaran uang pensiun secara lumpsum lebih banyak digunakan oleh perusahaan swasta.
Pembiayaan Perjalanan Dinas
Kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara. Jika perjalanan dinasmu hanya dilakukan sehari, maka perusahaan hanya akan memfasilitasi uang transportasi saja dan juga akomodasi tambahan yang berkaitan. Namun, jika perjalanan dinas dilakukan selama beberapa hari, maka perusahaan akan melakukan perhitungan pada biaya yang akan diberikan.
Perusahaan akan memberikan fasilitas yang diperlukan untuk perjalanan dinas tersebut. Fasilitas tersebut meliputi, biaya transportasi, akomodasi, dan juga uang saku. Setelah perkiraan pengeluaran sudah diperhitungkan, maka uang akan diberikan langsung di awal (Lump Sum).
Kelebihan dan kekurangan kontrak lumpsum
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, mekanisme pembayaran lumpsum dilakukan secara kontan dalam satu kali sesuai dengan kesepakatan awal, tentu saja ini akan memberikan risiko di kemudian hari. Kontrak lump sum ini terlalu membebankan risiko kepada penyedia jasa.
Sebagai contoh dalam industri konstruksi, apabila ada perubahan harga material bangunan, maka seluruh biaya kekurangan dibebankan kepada penyedia jasa. Maka dari itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, kamu harus benar-benar memiliki perhitungan dan perkiraan yang akurat. Di sisi lain, kontrak lump sum ini masih sangat diminati banyak perusahaan dan penyedia jasa konstruksi karena jenis kontrak ini paling praktis.
Sedangkan bagi penerima pensiun, kelebihan dari metode pembayaran lumpsum ini, penerima dana pensiun tentu mendapatkan dana sekaligus dalam jumlah besar. Hal ini tentu menguntungkan bagi penerima dana, karena uang yang besar dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi atau memulai usaha. Namun tentu hal ini juga menimbulkan kerugian, misalnya penerima dana tidak dapat mengelola keuangan dengan baik. Tentu dana akan cepat habis dan tidak dapat dimanfaatkan, dan akan menimbulkan masalah di masa depan.
Dapat disimpulkan bahwa metode pembayaran lumpsum dapat memberikan kepraktisan. Namun, kamu harus menggunakan dana dengan bijak, agar tidak ada kerugian di masa mendatang. Nah itu tadi jenis kontrak lumpsum dan contoh penerapan kontrak lumpsum yang dapat kamu ketahui. Semoga bermanfaat