Lembaga Permodalan Pertanian: Jenis dan Fungsinya
Meski merupakan negara agraris, hidup para petani di Indonesia cenderung memprihatinkan. Hal ini karena sulitnya para petani menjangkau lembaga kredit pertanian. Padahal untuk memaksimalkan hasil, petani sangat butuh bantuan dari lembaga permodalan pertanian.
Alasan utama hal itu terjadi adalah karena fasilitas kredit yang disediakan oleh negara prosedurnya sangat rumit sehingga petani enggan memanfaatkannya.
Akibatnya sektor pertanian semakin terpuruk dan semakin banyak petani yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Sumber Permodalan Pertanian
Secara garis besar ada beberapa sumber permodalan yang dimanfaatkan oleh para petani, yaitu:
1. Kredit Non-Program
Kredit non-program merupakan sebuah kredit dengan sistem pengajuan serta penyaluran melalui mekanisme pasar. Penetapan bunga jenis kredit ini adalah bunga komersial.
Contoh lembaga kredit ini antara lain Bank Umum, Pegadaian, BPR dan Koperasi Simpan Pinjam.
2. Kredit Program
Kredit Program merupakan jenis kredit dengan subsidi dari pemerintah yang bertujuan membantu program sektoral pemerintah. Contoh jenis kredit ini di sektor pertanian adalah Kredit Bimas, Kredit Usaha Rakyat dan Kredit Usaha Tani.
3. Pelepas Uang
Jenis permodalan yang satu ini merupakan sumber pembiayaan non formal yang dikelola oleh perorangan dengan jangkauan wilayah yang terbatas. Misalnya hanya bagi petani di wilayah tertentu dimana penyedia dana berada.
4. Tengkulak
Permodalan jenis ini biasanya berupa kesepakatan peminjaman kredit dari Tengkulak kepada para petani dengan perjanjian khusus. Biasanya bentuk perjanjian khusus tersebut adalah produk hasil tani akan menjadi milik Tengkulak dengan harga tertentu yang sudah disepakati.
5. Kios Sarana Produksi
Sistem permodalan pertanian yang satu ini menggunakan jenis pembayaran tunda. Yaitu yang dikenal dengan istilah YarNen, yaitu pembayaran (pengembalian modal) setelah petani penerima kredit selesai melakukan panen
Meski terkesan membantu namun ketiga jenis lembaga permodalan pertanian yang terakhir tersebut sangat merugikan bagi pihak petani. Hanya saja sumber permodalan tersebut tetap jadi pilihan favorit karena beberapa alasan, yaitu kemudahan akses serta alur dan syarat tidak rumit.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Kredit Pertanian dan Permasalahannya
Manfaat Penambahan Modal Bagi Pertanian
Berikut beberapa manfaat bagi para petani jika mendapatkan kredit dari lembaga permodalan pertanian, yaitu:
1. Memperkuat Kemampuan Modal Petani
Dari beberapa hasil survey pertanian secara berkala terdapat kenyataan jika semakin banyak para petani yang tak lagi menggarap lahannya sendiri. Para petani justru semakin banyak yang beralih peran menjadi buruh penggarap lahan.
Tentu saja hal tersebut karena permasalahan kekurangan modal sehingga banyak yang memutuskan tak menggarap lahannya. Atau bahkan yang lebih buruk adalah menjual lahannya.
2. Modernisasi Pada Semua Fasilitas Pertanian
Mau tak mau, cepat atau lambat para petani harus berupaya untuk melakukan modernisasi pada semua alat pertanian miliknya. Hal tersebut karena adanya perkembangan era teknologi modern yang membuat modernisasi menjadi keharusan.
Dengan modernisasi maka hasil pertanian akan jauh lebih maksimal yang akhirnya akan berdampak pada kehidupan para petani.
3. Meningkatkan Kapasitas SDM Petani
Dengan menerima dana pembiayaan, maka para petani akan memiliki modal dasar untuk mampu melakukan peningkatan kapasitas SDMnya. Misalnya melakukan adopsi teknologi setelah panen, mendapatkan ilmu tentang teknologi pemberian pupuk dan lain sebagainya.
Di luar itu semua dana pembiayaan juga dapat petani manfaatkan untuk membeli benih tanaman yang bermutu demi memaksimalkan hasil produksinya.
4. Mencegah Perubahan Alih Fungsi Lahan Pertanian
Manfaat paling akhir pembiayaan pertanian juga akan membantu menjaga keseimbangan lingkungan hidup, baik secara nasional maupun global. Karena dengan memiliki modal maka para petani akan mampu untuk mempertahankan fungsi asli lahan pertaniannya.
Dari uraian di atas jelas sekali jika keberadaan lembaga permodalan pertanian di Indonesia mutlak dibutuhkan.