KPR atau Ngontrak? Ini Saran untuk Para Milenial
Bingung antara milih KPR atau ngontrak? Kamu tidak sendirian. Banyak sekali anak-anak milenial di luar sana juga mengalami masalah yang sama ketika mereka dihadapkan pada dua pilihan antara KPR atau cari kontrakan saja.
Khususnya milenial yang sudah berkeluarga. Di bayangan mereka, tentu saja mereka ingin punya hunian sendiri. Mereka tidak ingin tinggal bersama orang tua atau mertua.
Lalu, sebaiknya kamu KPR atau ngontrak saja? Jelas ini pilihan yang sulit. Sebuah pilihan yang membutuhkan berbagai macam pertimbangan.
Pahami Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing
Agar lebih mudah untuk membuat keputusan yang bijak, kamu harus tahu apa kelebihan dan kekurangan antara ngontrak dan KPR.
Jika kamu memilih untuk ngontrak, tentu saja kamu tidak merasa terbebani. Biasanya, ngontrak itu bisa dilakukan selama satu tahun. Setelah bayar kontrakan, rumah bisa langsung ditempati. Kamu tidak perlu berpikir cicilan, perawatan, dan lain sebagainya.
Apalagi jika kamu mendapatkan rumah kontrakan yang lokasinya tidak terlalu dekat dengan kota besar atau tidak berasa di depan jalan raya. Biasanya, kontrakan seperti ini harganya lebih terjangkau. Ini kelebihannya.
Lalu, apa kekurangannya? Kebanyakan, orang yang ngontrak itu merasa kok cepat sekali ya. Tak terasa, sudah 1 tahun sudah mengontrak. Kontrakan sudah hampir habis dan harus segera memperpanjang kontrakan. Nah, ini hal yang kurang enak dari memilih opsi ngontrak. Jadi, seolah-olah uang yang sudah kamu keluarkan itu hilang. Kamu tetap saja belum punya hunian sendiri meskipun mungkin kamu sudah membayar puluhan juta untuk mengontrak. Lumayan kan uang sebanyak itu? Seharusnya sudah bisa digunakan untuk mencicil.
Bagaimana dengan KPR? Tentu saja KPR itu sedikit ribet. Kamu harus berhubungan dengan developer dan juga perbankan. Kamu harus mengikuti peraturan. Kamu harus pastikan kamu memenuhi persyaratan seperti kemampuan membayar cicilan per bulan dan lain sebagainya.
Makanya, KPR biasanya paling mudah didapatkan bagi milenial yang bekerja di instansi atau di perusahaan dengan gaji yang jelas. Bagi freelancer, sepertinya KPR ini sudah untuk didapatkan karena gaji mereka yang tidak tetap.
Namun, KPR ini memiliki kelebihan. Setelah kamu membayar DP, kamu sudah bisa menggunakan rumah. Rumah sudah menjadi milik kamu meskipun kamu masih harus mengangsur entah itu 2, 3 atau 5 tahun ke depan.
Nah, mau pilih mana antara KPR atau ngontrak?
Baca juga: Mengambil Keringanan Cicilan KPR di Masa Pandemi
Saran yang Bisa Kamu Pertimbangkan
Sebenarnya, siapa saja pasti tujuannya sama. Yaitu ingin memiliki hunian sendiri. Makanya, orang yang memutuskan untuk tinggal di kontrakan terlebih dahulu sebenarnya juga ingin punya rumah.
Ada beberapa saran yang bisa kamu pertimbangkan; yaitu:
- Kontrak untuk Beberapa Waktu
Jangan paksakan diri mengambil KPR. Jika belum ada dana untuk DP, sebaiknya jangan paksakan. Sebaiknya kamu mengontrak dulu untuk beberapa waktu. Entah itu setengah tahun atau 1 tahun. Setidaknya, kontrakan bisa menjadi tempat untuk tinggal bersama keluarga untuk sementara waktu.
- Fokus Menabung
Selama mengontrak, jangan merasa sudah menyelesaikan masalah. Kamu punya masalah, yaitu harus mengumpulkan uang DP KPR. Jadi, selama di kontrakan, fokus untuk menabung, setidaknya sejumlah uang DP agar bisa beli KPR.
Menabung tidak harus dalam bentuk uang. Kamu bisa menabung dalam bentuk reksadana atau emas yang nilainya bisa lebih sesuai dengan inflasi. Apalagi jika kamu berencana menabung hingga 1 tahun ke depan.
- Dapatkan Pekerjaan dengan Prospek yang Bagus
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pengajuan KPR mudah sekali turun jika seseorang memiliki kerja tetap. Apalagi jika ia bekerja di perusahaan besar dengan prospek yang bagus. Pihak bank pasti akan sangat mudah untuk menyetujui.
Itulah yang bisa kamu pertimbangkan ketika ingin memilih antara KPR atau ngontrak. Keduanya bukan tujuan. Tujuan utamanya tentu memiliki rumah. Opsi tersebut hanya bersifat sementara saja.