Contoh dan Cara Menghindari Konflik di Tempat Kerja yang Terbaik
Konflik bisa membuat suasana tidak kerja semakin tidak kondusif. Selain itu, konflik ini bisa membuat seseorang tidak fokus dalam pekerjaannya. Untuk itulah, penting bagi setiap orang untuk menghindari konflik di tempat kerja semaksimal mungkin.
Faktanya, konflik di dunia pekerjaan ini sering terjadi. Ini pun menjadi situasi yang normal karena beda pemikiran dan karakter setiap orang.
Meskipun begitu, bukan berarti jika konflik ini harus dibiarkan. Melainkan, konflik tersebut harus diselesaikan. Bahkan, dihindari supaya tidak mempengaruhi kinerja dari setiap karyawan.
Lantas, bagaimana caranya untuk menghindari konflik? Kemudian, apa saja konflik yang terjadi di tempat kerja? Mari simak ulasannya berikut ini.
Contoh-Contoh Konflik di Tempat Kerja
Ada banyak sekali contoh konflik di tempat kerja yang sering ditemukan. Di antaranya sebagai berikut:
- Tidak Cocok dengan Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan bisa melahirkan konflik di kalangan bawahan. Ini pun sering terjadi di tempat kerja.
Gaya kepemimpinan yang otoriter dan menang sendiri membuat bawahan semakin tertekan. Terlebih, tidak adanya karakter yang mengayomi dan selalu melempar kritikan ketika karyawan belum berhasil atau tidak melakukan sesuatu sesuai dengan arahannya.
Hal ini akan menimbulkan kegaduhan. Karyawan di bawahnya akan merasa sangat tertekan. Pada akhirnya, muncullah rasa tidak cocok yang berujung pada berontak dengan gaya kepemimpinan tersebut.
- Iri dengan Promosinya Rekan Kerja
Contoh lain yang menyebabkan terjadinya konflik adalah adanya rasa iri atas promosinya rekan kerja. Promosi ini terkadang membuat seseorang merasa tersaingi. Kemudian, timbullah gosip yang sengaja dikeluarkan.
- Sentimen Antar Pekerja/Karyawan
Adanya sentimen di dalam lingkungan karyawan menjadikan suasana kerja semakin tidak kondusif. Ini bermula dari bedanya kepribadian dari tiap karyawan.
Ketika ada salah satu karyawan yang mendapatkan penghargaan, karyawan yang sentimen biasanya akan berceletuk kurang enak. Nantinya, timbullah konflik yang bisa mempengaruhi karyawan lainnya.
- Diskriminasi di Tempat Kerja
Sebagian kasus yang mempengaruhi kinerja dari karyawan adalah munculnya diskriminasi. Tentunya, hal ini sangat tidak etis. Karena, tidak ada penghargaan sama sekali terhadap orang lain.
Diskriminasi ini bisa melibatkan etnis, gender atau pun usia. Tentunya, ini seharusnya tidak terjadi supaya lingkungan kerja suasananya tetap kondusif.
Baca juga: 11 Cara Meningkatkan Komunikasi yang Efektif dalam Perusahaan
Cara Menghindari Konflik di Tempat Kerja
Ketimbang mengatasi konflik tempat kerja, ada baiknya melakukan tindakan pencegahan. Setidaknya, menghindarinya lebih baik lantaran bisa menciptakan suasana kerja yang nyaman.
Adapun cara untuk menghindari konflik di tempat kerja sebagai berikut:
- Ciptakan Suasana Kerja yang Positif
Lingkungan kerja yang positif tentunya akan sangat berguna untuk meminimalkan konflik antar karyawan. Karena, lingkungan seperti ini akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan.
Menciptakan suasana kerja yang nyaman juga menjadi tanggung jawab setiap pihak. Baik itu pimpinan mau pun bawahan.
Untuk menciptakannya, kamu bisa memulainya dengan saling sapa setiap kali bertemu di kantor. Kemudian, bangun komunikasi yang santun selama berinteraksi. Dengan begitu, ada aura positif dari interaksi sehingga konflik pun bisa terhindarkan.
- Hindari Emosi
Berpikirlah lebih dahulu sebelum bertindak atau berkata-kata. Itu adalah rem bagi kamu untuk meluapkan emosi dari situasi yang terjadi.
Menghindari emosi ini memungkinkan hubungan antar karyawan terjalin dengan baik. Sebaliknya, tanggaplah dengan keadaan yang terjadi pada rekan kerja.
Intinya, usahakan untuk tidak memancing emosinya. Kemudian, utamakan untuk memberikan dukungan pada rekan kerja sebagai bentuk sosialisasi dan empati. Dengan begitu, ada suasana saling menghargai sehingga hubungannya pun lebih harmonis.
- Berikan Kritik yang Santun
Salah satu cara untuk menghindari konflik di tempat kerja selanjutnya adalah berusaha untuk memberikan kritik yang santun. Meskipun santun, bukan berarti jika kritik ini terkesan asal-asalan.
Pikirkan tentang kalimat yang tepat untuk memberi tahu sesuatu pada orang lain. Khususnya menginformasikan tentang kesalahan yang dilakukan.
Komunikasikan dengan cara yang baik. Tentunya, tutur katanya santun sehingga orang lain akan merasa dihargai kinerjanya.
Ketika kinerjanya dihargai, orang lain pun lebih siap untuk menerima kritikan. Bahkan, seseorang akan menilai bahwa kritikan ini demi kebaikannya. Yakni, menjadi kritik yang membangun untuk kemajuan karir ke depannya.
- Hargai Pendapat Orang Lain
Dalam dunia pekerjaan, situasi saling berbeda pendapat itu bisa saja muncul. Khususnya ketika hendak merencanakan proyek.
Ketika berdiskusi, hindari untuk menjadi yang paling superior. Artinya, ide yang kamu utarakan sepenuhnya harus diterima rekan yang lainnya.
Tetapi, selalu upayakan untuk mendengarkan ide dari rekan yang lainnya. Karena, ini menjadi bentuk penghargaan atas pendapat yang diutarakan oleh rekan kerja.
Bahkan bila memungkinkan, taruh perhatian dan gali informasi mengenai pendapatnya. Jika memang pendapat ini jauh lebih baik, tentunya ide inilah yang bisa digunakan.
Intinya, budayakan saling menghargai pendapat orang lain. Dengan membudayakan hal ini, setiap orang akan merasa dihormati. Pada akhirnya, keputusan akhir yang diambil pun akan diterima dengan lapang dada tanpa menimbulkan konflik ke depannya.
Kesimpulannya, menghindari konflik di tempat kerja jauh lebih baik ketimbang mengatasinya. Untuk menghindarinya, ciptakanlah suasana lingkungan kerja yang positif. Dengan begitu, ada kerukunan dan persaingan sehat dalam meningkatkan kinerjanya di dunia kerja.