Cara Hitung Bunga Deposito, Begini Rumusnya
Deposito merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengembangkan dana. Deposito bisa dikatakan salah satu yang populer dan aman untuk mereka yang ingin mengembangkan dananya dalam jangka waktu yang sudah disepakati bersama. Namun sebelum memutuskan untuk menaruh danamu di situ, cobalah untuk pahami terlebih dahulu cara hitung bunga deposito.
Sebab, saat ini beberapa orang hanya tahu jumlah bunga deposito yang diterima saja tanpa mempelajari mengenai cara hitung bunga deposito.
Namun, sebelum masuk ke pembahasan tersebut, alangkah baiknya kamu tahu jenis-jenis deposito, serta kelebihan dan kekurangan deposito.
Jenis-jenis deposito
Deposito memiliki 3 jenis yang perlu diketahui dan dipahami. Berikut penjelasan mengenai 3 jenis deposito.
Deposito berjangka
Deposito berjangka adalah jenis deposito yang umum digunakan. Ciri khasnya ialah jenis tabungan dengan jangka waktu tertentu mulai dari 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 24 bulan sesuai dengan kesepakatan nasabah dengan pihak bank. Nantinya, uang yang disimpan bisa diambil oleh nasabah saat jatuh tempo.
Sertifikat deposito
Sertifikat deposito adalah jenis simpanan dana yang diberikan kepada nasabah dengan jangka waktu 3, 6, dan 12 bulan yang disertai dengan sertifikat. Sertifikat tersebut tidak mengacu pada nama seseorang atau lembaga tertentu. Sebab, nantinya sertifikat tersebut digunakan untuk memindahtangankan atau dijual ke pihak lain. Adapun untuk pencairan bunga dari sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, setiap bulan, atau setiap jatuh tempo baik dalam bentuk tunai maupun non tunai.
Deposito on call
Deposito on call merupakan tabungan yang memioliki jangka waktu minimal 7 hari atau paling lama kurang dari 1 bulan. Deposito ini diterbitkan dengan mengatsanamakan nasabah dan jumlah yang disimpan besar.
Adapun besaran bunga dapat dihitung per bulan tergantung negosiasi nasabah dengan pihak bank. Sementara, pencairan bunganya bisa dilakukan saat pencairan deposito on call dengan syarat nasabah harus memberitahukan terlebih dahulu bahwa deposito akan diambil atau dicairkan.
Baca juga: 5 Perbedaan Utama Deposito dan Tabungan
Kelebihan dan kekurangan deposito
Kelebihan
- Sarana investasi yang baik
Deposito saat ini dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Selain itu, nilai pokok dari uang yang diinvestasikan dalam deposito berjangka dapat terjaga.
- Suku bunga lebih tinggi
Suku bunga deposito lebih tinggi daripada jenis tabungan biasa. Nasabah yang mendepositkan uangnya dapat mendapat imbal hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan menyimpan uang di rekening tabungan.
- Bunga deposito lebih mudah diakses
Meski memiliki jangka waktu tertentu untuk penarikannya, namun ada beberapa bank yang memberikan kemudahan untuk nasabahnya agar bisa mengambil bunga deposito atau melakukan transfer ke rekening yang diinginkan.
Dengan begitu, nasabah bisa menerima pendapatan rutin dalam bentuk pembayaran bunga dalam interval waktu tertentu.
- Risiko kecil
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, deposito merupakan produk perbankan yang dijamin oleh LPS. Syaratnya, nilai simpanan tidak lebih dari Rp2 miliar. Dengan begitu, jika bank tempat nasabah menyimpan uang itu bangkrut atau pailit, LPS akan mengganti uang nasabah dengan catatan bank tersebut sudah terdaftar sebagai anggota LPS.
Baca juga: 3 Langkah Buat Deposito jadi Investasi Menguntungkan
Kekurangan
- Imbal hasil rendah
Jika dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, obligasi, maupun reksa dana, imbal hasil yang didapatkan deposito lebih rendah. Ini karena sebanding dengan risiko deposito yang tergolong rendah.
- Lemah terhadap inflasi
Bunga deposito bisa saja tidak ada jika terjadi inflasi tinggi. Dengan kata lain, menyimpan uang di deposito memiliki risiko tergerus inflasi. Bukannya bertambah, nilai atau bunga yang didapat bisa berkurang.
- Nilai investasi tidak bisa bertambah
Deposito tidak bisa menambah nilai investasi karena tidak ada kesempatan untuk nasabah terlibat langsung dalam mengelola dananya.
- Akses terbatas
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, uang yang telah didepositkan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Jika terpaksa melakukan penarikan, maka nasabah harus siap untuk membayar penalti.
Cara hitung bunga deposito
Sebelum membuka rekening deposito, kamu perlu tahu cara menghitung bunga yang akan diterima nantinya. For your information, semakin besar dana yang kamu depositkan memang akan memberikan bunga yang tinggi pula. Namun, jangan lupakan bahwa kamu dikenai potongan pajak untuk nominal dana tertentu.
Jika dana deposito lebih dari Rp7,5 juta, maka akan kena Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 20%. Sementara, jika kurang dari Rp7,5 juta, maka akan bebas dari pajak.
Adapun untuk menghitung bunga deposito yang akan kamu dapatkan bisa dikatakan mudah. Dilansir dari situs sikapiuangmu.ojk.go.id, berikut cara menghitung bunga deposito.
- Keuntungan bunga deposito = (suku bunga deposito x nominal uang yang ditanamkan x jumlah hari menyimpan uang)/365
- Pajak deposito = Tarif pajak x bunga deposito
- Pengembalian deposito = Nominal investasi + (keuntungan bunga deposito – pajak deposito)
Nah demikian penjelasan mengenai cara hitung bunga deposito beserta pengenalan lebih dekat mengenai produk perbankan yang satu ini. Jadi apakah kamu sudah yakin untuk menaruh danamu untuk didepositkan TemanKlik?