Yakin Sudah Tahu Apa yang Dimaksud dengan Deflasi?
Mungkin kamu sudah sangat familiar dengan istilah inflasi. Namun, apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan deflasi?
Deflasi ini kebalikan dari inflasi. Sangat bisa dipahami ketika kamu lebih sering istilah inflasi daripada deflasi. Pasalnya, di berbagai negara, lebih banyak negara yang mengalami inflasi daripada deflasi. Bahkan, bisa dikatakan inflasi per tahun itu hampir pasti terjadi. Lihat saja nilai mata uang Rp 10.000 sekarang tentu beda dengan nilai Rp 10.000 pada 5 atau 10 tahun yang lalu. Ini salah satu bukti yang paling mudah untuk membuktikan adanya inflasi.
Lalu, bagaimana dengan deflasi? Ini memang jarang terjadi. Namun, bukan berarti tidak bisa terjadi. Di Indonesia sendiri, sudah pernah terjadi deflasi. Ada kemungkinan kebijakan pemerintah yang tepat membuat deflasi ini tidak sering terjadi.
Pemerintah tahu bahwa ketika terjadi deflasi, maka masyarakat akan sangat dirugikan. Kondisi ekonomi negara akan kacau. Kemungkinan besar terjadi pemutusan hubungan kerja dalam kuota yang besar sehingga banyak orang yang tidak berpenghasilan. Kemiskinan meningkat dan jelas dalam skala besar ini merugikan negara.
Lalu, apa yang dimaksud dengan deflasi? Bagaimana bisa dampaknya begitu besar untuk masyarakat secara luas?
Apa yang Dimaksud dengan Istilah Deflasi Itu?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Jika inflasi merupakan peningkatan harga barang dan jasa. Sementara itu, sebaliknya, deflasi merupakan penurunan harga barang dan jasa.
Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan harga barang dan jasa turun. Namun, sebelum membahas di bagian tersebut, mungkin kamu berpikir bahwa deflasi itu menguntungkan. Ketika harga barang dan jasa turun, tentu masyarakat memiliki kemampuan untuk melakukan transaksi.
Memang anggapan itu ada benarnya. Namun, harus diperhatikan juga dampak dari sudut produsen. Ketika harga turun, bagaimana dengan keuntungan yang didapatkan oleh produsen? Deflasi ini membuat produsen harus menekan harga jual sehingga bisa saja mereka tidak mendapatkan keuntungan atau keuntungannya sangat kecil. Hingga akhirnya mereka enggan untuk melakukan produksi. Akibatnya, mereka menghentikan operasional perusahaan dan mereka melakukan PHK massal.
Jadi, di satu sisi, kelihatannya deflasi ini menguntungkan. Namun, jika dilihat dari skala yang lebih besar lagi, ini sangat merugikan banyak orang. Apalagi jika kita berbicara mengenai ekonomi negara. Yang dibutuhkan adalah stabilitas harga, bukan harga yang terlalu mahal atau juga terlalu murah.
Dari penjelasan singkat tersebut, sudah paham kan apa itu deflasi?
Baca juga: 4 Penyebab Inflasi di Indonesia yang Perlu Diketahui
Contoh Nyata Peristiwa Deflasi yang Pernah Terjadi
Sampai sini, setidaknya kamu sudah memiliki pemahaman mengenai apa yang dimaksud dengan deflasi. Lalu, apakah kejadian ini pernah terjadi di Indonesia?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, memang deflasi ini jarang terjadi. Yang paling sering terjadi dan mungkin tidak bisa dihindarkan adalah inflasi. Hanya saja, jarang bukan berarti tidak pernah terjadi.
Pada tahun 2019 misalnya, terjadi penurunan harga bumbu dapur sebesar 0,27 persen. Memang deflasi ini tidak terjadi di seluruh daerah di Indonesia, hanya sekitar 70 kota saja. Hanya saja, dampaknya sangat luar biasa.
Tidak hanya di Indonesia. Jepang yang merupakan negara Asia yang sangat super power juga pernah mengalami deflasi. Akibat pandemi Virus Covid-19, Jepang mengalami deflasi terdalam di tahun 2020. Beruntung pemerintah Jepang segera mampu melakukan langkah antisipasi.
Yang pasti, tidak ada negara yang ingin mengalami deflasi, termasuk Indonesia. Segala upaya dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi. Stabilitas harga barang dan jasa menjadi hal yang sangat penting. Untuk itu, langkah penting yang dilakukan adalah dengan mengetahui faktor penyebab deflasi sehingga pengetahuan tersebut membuat pemerintah bisa melakukan preventif.
Beberapa Faktor Penyebab dari Deflasi
Banyak sekali pengamat ekonomi yang sudah melakukan penelitian di berbagai daerah di dunia untuk mengetahui apa penyebab deflasi. Ini mereka lakukan untuk memastikan stabilitas ekonomi bisa dilakukan.
Setidaknya ada 3 faktor besar yang menyebabkan deflasi. Yang pertama adalah kebijakan pemerintah. Meskipun sudah ada pasar bebas, bukan berarti pemerintah sama sekali tidak punya kendali dengan ekonomi negara. Pemerintah juga tetap memiliki pengaruh dalam hal stabilitas ekonomi negara. Pasalnya, pemerintah yang menentukan suku bunga. Ketika suku bunga tinggi, masyarakat pasti lebih suka untuk menyimpan uang di bank karena itu sangat menguntungkan. Mereka tidak mau membelanjakan uang mereka. Akibatnya, uang yang beredar di masyarakat sedikit. Harga barang dan jasa menurun.
Faktor yang kedua adalah produksi yang masif terjadi pada saat yang sama. Bayangkan ketika petani di sebagian besar kota sama-sama panen cabai. Cabai melimpah sehingga harga turun.
Faktor yang terakhir adalah permintaan turun atau bahkan tidak. Ketika produsen sudah membuat sebuah barang namun masyarakat tidak tertarik untuk membeli, mau tidak mau mereka harus menjual dengan harga murah. Setidaknya mereka bisa balik modal saja.
Ketiga faktor itulah yang paling dominan menjadi penyebab deflasi. Setelah mengetahui faktor penyebabnya, maka akan lebih mudah untuk menemukan cara antisipatif.