Pelajari Apa Manfaat Redenominasi dan Kerugiannya agar Tidak Asal Berpendapat

Uang pecahan lima puluh ribu rupiah
Pelajari Apa Manfaat Redenominasi dan Kerugiannya agar Tidak Asal Berpendapat. Photo by @bady
Waktu baca: 4 menit

Wacana untuk melakukan redenominasi rupiah sebenarnya sudah digaungkan oleh pemerintah beberapa tahun yang lalu. Namun, apakah kamu tahu apa manfaat redenominasi sehingga pemerintah ingin sekali menetapkan kebijakan ini?

Di kalangan masyarakat, terutama mereka yang memiliki background ekonomi atau keilmuan sejenisnya, ada pro dan kontra. Ada yang mendukung dengan jumlah yang tidak sedikit. Mereka berasal dari kalangan akademik yang tidak perlu diragukan keilmuannya. Namun, tidak sedikit juga yang menentang yang sama-sama berasal dari orang-orang pintar.

Lalu, kamu mungkin yang merasa menjadi orang awam cenderung mendukung yang mana? Apakah yang mendukung atau yang menolak?

Yang pasti, ada beberapa negara yang sudah melakukan redenominasi terhadap mata uang mereka. Ada yang berhasil namun ada juga yang gagal. Sebagai warga negara Indonesia, tentu kamu tidak ingin langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan redenominasi rupiah berakhir dengan hasil yang buruk, bukan?

Untuk itu, ada baiknya kamu luangkan waktu sejenak untuk mempelajari apa itu redenominasi. Apakah ini kebijakan yang tepat untuk diterapkan di negara kita? 

Pahami Dulu Pengertian Redenominasi

Sebelum melangkah lebih jauh untuk membahas tentang apa manfaat redenominasi, ada baiknya kamu ketahui dulu apa itu redenominasi. Redenominasi adalah penyederhanaan mata uang. Sepertinya, pengertian ini yang paling mudah dipahami bahkan oleh mereka yang tidak begitu tahu tentang ilmu ekonomi.

Lalu, apa yang dimaksud dengan penyederhanaan mata uang? Jadi, ada nol yang dihilangkan di mata uang kita. Namun, nilai mata uangnya tetap saja. Misalnya saja. Sekarang ini, satu juta itu sama dengan 1.000.000. Ada nol sebanyak 6. Lalu, itu disederhanakan dengan mengurangi jumlah nol di belakang, entah itu menjadi, 4 atau 3 saja. Namun, nilainya sama.

Memang aneh. Di tingkat masyarakat bawah, mereka kemungkinan membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Pasalnya, ketika terjadi redenominasi mata uang, maka mereka harus tahu bahwa uang Rp 100.000 tidak lagi Rp 100.000 melainkan mungkin bisa Rp 100 saja tergantung kebijakan redenominasi. Masyarakat mungkin akan merasa aneh ketika awalnya Rp 100 itu tidak berharga. Padahal, nilainya itu sama dengan Rp 100.000 sebelum diredenominasi.

Jadi, sudah jelas kan apa itu redenominasi?

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Krisis Moneter? Cek di Sini!

Tujuan Redenominasi yang Ingin Didapatkan

Setelah kamu tahu apa pengertian dari redenominasi, mungkin kamu juga bertanya-tanya mengapa redenominasi ini perlu dilakukan.

  1. Pelaporan Keuangan Lebih Mudah

Jika kamu seorang akuntan atau tenaga administrasi keuangan, kamu pasti bisa membayangkan betapa repotnya membuat laporan keuangan. Apalagi jika jumlah uang yang harus dilaporkan di atas 1 milyar rupiah. Bayangkan saja berapa panjang nol yang ada di belakang.

Lain hal jika dilakukan redenominasi. Angka nol akan berkurang. Ini akan lebih mempermudah dalam membuat laporan keuangan. Misalnya saja yang awalnya Rp 100.000 menjadi Rp 100 saja. Yang awalnya Rp 1.000 menjadi Rp 1 saja. Jika ada uangnya Rp 10.000.000 berubah menjadi Rp 10.000 saja.

  1. Menaikkan Citra

Manfaat redenominasi rupiah selanjutnya terkait dengan citra mata uang negara kita. Coba bayangkan nilai mata uang kita terhadap dollar Amerika Serikat sekitar 1 dollar berbanding Rp 15.000. Ini membuat nilai mata uang kita terlihat begitu kecil jika dibandingkan dengan dollar, bukan?

Nah, hal tersebut akan berubah ketika dilakukan redenominasi. Uang 1 dollar Amerika Serikat bisa senilai dengan Rp 15 saja. Nilai mata uang kita terlihat kuat, bukan?

  1. Inflasi Lebih Stabil

Seperti yang banyak orang sudah ketahui, inflasi itu hal yang tidak bisa dihindari. Pemerintah melakukan banyak hal untuk menstabilkan inflasi. Namun, terkadang inflasi sulit dikontrol ketika ini berkaitan dengan kebijakan ekonomi global atau adanya perubahan ekonomi di seluruh dunia. 

Maka dari itu, diperlukan cara lain. Salah satunya adalah redenominasi. Menurut para pakar ekonomi, redenominasi mampu membuat stabilitas nilai mata uang negara kita lebih baik lagi.

Itulah setidaknya 3 manfaat redenominasi. Meskipun begitu, kamu juga harus pahami ada kekurangan atau dampak negatif jika redenominasi dilakukan. 

Perhatikan Risiko Redenominasi yang Mungkin Terjadi

Kamu sudah mengerti apa manfaat redenominasi. Namun, mengapa ada pro dan kontra? Mereka yang menolak memiliki alasan mengapa sebaiknya redenominasi tidak dilakukan. Mereka menganggap terlalu banyak risiko yang bisa terjadi jika kebijakan ini diambil.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, masyarakat kemungkinan akan panik di awal-awal redenominasi dilakukan. Mereka membutuhkan adaptasi dalam waktu yang tidak sebentar. Mereka yang awalnya memiliki Rp 100.000 menjadi Rp 100. Bisa saja orang-orang yang sudah tua sulit untuk melakukan transaksi. Semua orang seperti pemilik toko, perusahaan, pemerintahan, dan lain sebagainya harus siap untuk mengubah biaya yang selama ini sudah mereka terapkan.

Belum lagi dengan biaya yang harus disiapkan oleh pemerintah. Ketika redenominasi dilakukan, uang yang lama harus ditarik. Mereka harus mencetak dan mengganti dengan mata uang yang nominalnya sudah diredenominasi. Bayangkan saja berapa saja modal yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk mencetak uang yang baru.

Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah inflasi. Memang benar redenominasi bisa menstabilkan inflasi. Sayangnya, waktu penerapan yang salah justru bisa menyebabkan inflasi. Ini seperti yang terjadi pada Negara Turki.

Nah, setelah kamu tahu manfaat dan juga kerugian redenominasi, apakah kamu termasuk orang yang mendukung atau menolak?

Apakah Indonesia Pernah Melakukan Redenominasi Rupiah?

Wacana mengenai redenominasi rupiah ini sudah terdengar beberapa tahun yang lalu. Namun, karena gelombang penolakan yang begitu besar membuat kebijakan ini tidak dilakukan. Banyak dari mereka yang kontra meminta pemerintah untuk mengkaji kembali.

Setidaknya ada dua alasan. Yang pertama, banyak negara yang gagal melakukan redenominasi. Yang kedua, negara kita sudah  pernah melakukan redenominasi dan hasilnya juga gagal. Pada saat itu, pemerintah di bawah presiden pertama Ir. Soekarno. Beliau membuat kebijakan redenominasi pada tahun 1965 dengan alasan agar terwujudnya kesatuan moneter di seluruh Indonesia. 

Redenominasi itu dilakukan dengan menurunkan nilai Rp 1.000 menjadi Rp 1. Sayangnya, justru inflasi terjadi. Dan inflasi tersebut sangat signifikan. Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapannya masyarakat dalam menerapkan redenominasi. Apalagi pada waktu itu sangat sulit untuk mensosialisasikan redenominasi ke masyarakat mengingat media yang bisa digunakan hanya radio kala itu.

Bagaimana dengan sekarang? Tentu saja berbeda. Sekarang ini, lebih banyak jenis media yang bisa digunakan untuk sosialisasi. Namun, pertanyaannya adalah apakah dengan sosialisasi yang lebih mudah dan masif dengan berbagai media bisa membuat manfaat redenominasi bisa tercapai tanpa terjadi risiko seperti inflasi? Tidak ada yang tahu pasti jawabannya.

Itulah beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui mengenai redenominasi. Kamu sudah tahu pengertian, manfaat, hingga risiko redenominasi. Apakah kamu di posisi yang pro atau kontra? Di mana pun posisi kamu, sekarang kamu bisa menilai atau memberikan argumen yang lebih objektif mengenai redenominasi, tidak sekedar ikut-ikutan.

Mungkin Anda juga menyukai