Alasan Kenapa Banyak yang Membuka Usaha Thrifting

Ilustrasi usaha thrifting
Alasan Kenapa Banyak yang Membuka Usaha Thrifting. Photo by KlikCair
Waktu baca: 3 menit

Kamu sudah mencari ide bisnis yang beda? Usaha thrifting harus menjadi salah satu opsinya. Ini jenis usaha yang sangat menjanjikan. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini di mana banyak orang yang tidak ingin terlalu boros dalam pengeluaran. Namun, di satu sisi, tetap saja “jiwa shopping” masih merajalela. 

Mungkin kamu belum begitu familier dengan bisnis thrifting. Untuk itu, ada baiknya kamu mengetahui seperti apa model bisnis yang satu ini dan mengapa bisnis ini begitu menjanjikan.

Apa yang Dimaksud dengan Usaha Thrifting?

Usaha thrifting.
Usaha thrifting. Photo by Pixabay

Apa itu bisnis thrifting? Secara sederhana, ini jenis usaha penjualan di mana produk yang dijual adalah produk secondhand. Ada juga yang menyebutnya dengan istilah preloved. Jadi, produk yang dijual itu bukan produk yang baru, melainkan produk yang sudah dipakai oleh pemilik sebelumnya.

Apakah produk semacam ini laku? Sangat laku keras. Apalagi jika produk preloved tersebut dulunya dimiliki oleh orang terkenal seperti artis, pejabat yang dihormati, dan lain sebagainya. 

Tidak hanya itu. Produk semacam ini juga laris manis di pasaran ketika produk tersebut limited edition. Atau produk unik dan antik. Saat ini, banyak orang yang memburu barang-barang kuno yang antik. Bahkan, terkadang harga barang antik semacam itu terdengar tidak masuk akal. Harganya sangat tinggi melebihi harga barang yang lebih baru dan modern.

Jadi, usaha thrifting adalah usaha di mana kamu sebagai pengusaha menjual produk secondhand. Kamu mencari produk secondhand yang sekiranya masih bisa dipakai, kualitasnya masih bagus, serta memang barang tersebut banyak peminatnya.

Baca juga: Cara Menarik Pelanggan Bisnis Online yang Sangat Mudah untuk Diterapkan

Mengapa Usaha Thrifting Menjanjikan?

Pelanggan dan pemilik bisnis thrifting
Usaha thrifting menjanjikan. Photo by Pexels

Apakah ini usaha yang layak untuk kamu coba? Mungkin sampai saat ini kamu masih ragu. Keraguan tersebut sangat bisa dimaklumi. Namun, berikut ini alasan-alasan yang akan menghilangkan rasa ragu yang kamu rasakan:

  1. Budaya Minimalist

Ada banyak sekali orang yang menerapkan hidup hemat atau istilah populernya minimalist. Orang dengan gaya hidup minimalist tidak mau menggunakan barang terlalu banyak. Barang yang sudah lama yang sudah tidak lagi dipakai akan didonasikan atau dijual sehingga menghasilkan uang. Budaya minimalist inilah yang awalnya memunculkan jual beli produk preloved atau bisnis thrifting. Ada orang yang memang mau membeli barang bekas seperti itu yang kemudian dijual kembali. 

Tentu tidak semua barang bekas bisa dijual lagi. Harus ada kriteria tertentu seperti kualitas bagus, unik, antik, limited edition, atau bekas dari orang terkenal.

Di sisi lain, banyak juga orang yang memang tidak ingin mengeluarkan uang terlalu banyak untuk membeli barang baru. Toh menurut mereka banyak juga yang bekas yang kualitasnya bagus. Bahkan, produk tersebut keluaran merek luar negeri. Dengan uang lebih sedikit, mereka mendapatkan barang branded yang berkualitas.

  1. Segmen Pasar Semakin Luas

Jangan salah ya. Sekarang ini, peminat barang preloved ini semakin banyak. Apalagi barang-barang kuno yang antik yang memiliki nilai luhur. Dengan harga mahal pun, mereka mau beli. Diprediksi segmen pasar ini semakin luas. 

  1. Bisnis Mudah Dijalankan

Tidak ada bisnis yang susah. Yang diperlukan hanyalah platform digital, entah itu media sosial, website, e-commerce, atau yang lain. Artinya, kamu bisa membuka usaha thrifting ini secara online. 

  1. Keuntungan Tinggi

Bagaimana tidak tinggi untungnya? Bayangkan saja. Orang yang sudah senang sekali dengan barang unik, kuno, dan antik akan membayar berapa pun harga yang kamu tentukan. Bisa saja harga jualnya rendah. Setelah barang dipoles dan ada pembeli yang benar-benar tertarik, kamu bisa pasang harga berapa saja.

Nah, itulah beberapa keuntungan bisnis thrifting. Tertarik untuk menjalankan bisnis yang satu ini? Sebaiknya, kamu lakukan riset terlebih dahulu mengenai barang preloved seperti apa yang banyak dicari. Ini akan memudahkan kamu dalam melakukan penjualan. 

Barang preloved disukai oleh segmen pasar tertentu. Tidak semua orang suka. Untuk itu, kamu perlu tahu komunitas atau kelompok orang seperti itu. Dari sanalah kamu akan mendapatkan ide barang apa yang sebaiknya kamu jual saat kamu mulai usaha thrifting. 

Mungkin Anda juga menyukai