Tips Melakukan Investasi Bagi Hasil Tiap Bulan
Investasi bagi hasil merupakan tempat usaha dengan modal yang berasal dari dua orang atau lebih dan keuntungannya dibagi sesuai dengan modal yang ditanam di usaha tersebut. Dengan kata lain, beberapa investor bekerja sama untuk mencapai tujuan yang dapat menguntungkan mereka. Hal ini tidak sama dengan investasi bunga menentukan keuntungan dengan persen kredit utang. Investasi bagi hasil menentukan keuntungan berupa rasio terhadap keuntungan usaha.
Pada awalnya keuntungan dibagi menjadi 2 macam yakni gaji dan laba. Gaji merupakan upah untuk pekerja dan laba merupakan keuntungan yang sudah dikurangi dengan berbagai beban usaha, termasuk gaji karyawan. Di setiap akhir tahun, biasanya perusahaan akan mengambil sebagian dari total keuntungan perusahaan untuk membentuk dividend an mendistribusikan dana tersebut ke investor sesuai perbandingan masing-masing.
Tetapi jika Anda ingin investasi bagi hasil tiap bulan dengan pembagian keuntungan dilakukan setiap bulan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:
Jenis Usaha
Jenis usaha atau bisnis tempat Anda berinvestasi sangat berpengaruh terhadap bagi hasil keuntungan setiap bulan. Perusahaan – perusahaan besar biasanya tidak menyediakan sistem bagi hasil bulanan karena ini cukup menyulitkan perusahaan tersebut. Tetapi untuk usaha dengan skala yang lebih kecil seperti UKM, atau usaha yang dijalankan oleh perseorangan, sistem bagi hasil bulanan masih mungkin untuk dilakukan.
Kesepakatan Investasi
Sebelum Anda menginvestasikan uang di salah satu jenis usaha, Anda tentu perlu membuat kesepakatan atau perjanjian dengan pemilik usaha tersebut mengenai sistem bagi hasil yang akan dilakukan. Jika menginginkan investasi bagi hasil tiap bulan, Anda dapat meminta mereka mengenai kemungkinan sistem bagi hasil bulanan tersebut.Jika Anda dan pengusaha tersebut sudah memiliki kesepakatan, maka hal ini tidak akan menjadi masalah. Akan lebih baik jika kesepakatan tersebut dibuat tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Jadi jika sewaktu-waktu ada pihak yang tidak sesuai dengan kesepakatan dapat saling mengingatkan.
Dalam membuat kesepakatan investasi ini, Anda juga bisa menentukan berapa lama kerja sama itu akan dilakukan, bagaimana sistem bagi hasil bulanan itu akan dilakukan, bagaimana jika usaha mengalami kerugian, dan berbagai pertimbangan lainnya. Kesepakatan atau perjanjian investasi yang terperinci akan sangat membantu menjamin kerja sama tersebut dapat berjalan untuk jangka waktu lama.
Baca juga: 4 Investasi Pilihan Bagi Kamu yang Punya Duit Rp 1 Juta
Kerja sama menguntungkan
Kerja sama usaha dengan sistem bagi hasil sangat menguntungkan untuk banyak pihak karena mempunyai 3 jenis partner bisnis di mana setiap partner mempunyai pembagian tugas berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa jenis rekan atau partner bisnis untuk investasi bagi hasil
Pemberi Modal Sekaligus Rekan Kerja
Dalam kasus ini, pemberi modal merupakan pihak yang memberi modal dan turut berperan untuk mengurus usaha bersama Anda. Partner atau rekan usaha seperti ini juga dapat disebut rekan kerja aktif. Yang dimaksud rekan kerja aktif adalah pegawai yang memperoleh gaji setiap bulan. Pasalnya keuntungan dari usaha kerja sama sistem bagi hasil dibagi menjadi 2 yakni gaji dan dividen. Cara pembagiannya juga berbeda.
Jika gaji diberikan satu bulan sekali, dividen diberikan satu tahun sekali. Dividen berasal dari hasil keuntungan bersih dalam kurun waktu 1 tahun. Dividen diperoleh setelah memotong keuntungan dengan berbagai biaya investasi tahun berikutnya dan biaya operasional. Dalam pembagiannya juga akan disesuaikan dengan porsi tiap-tiap rekan kerja aktif atau para pegawai.
Pemberi Modal Saham
Sesuai dengan namanya, pemberi modal ini hanya memberi modal berupa saham dan tidak langsung terjun mengelola usaha yang dimodali. Partner bisnis tersebut lebih sering dikenal dengan sebutan investor. Kedua belah pihak nantinya harus melakukan bagi hasil di mana hanya ada salah satu pihak yang berinvestasi. Selain itu pembagian hasil keuntungannya pun hanya dari dividen karena semua modal hanya dimiliki oleh satu individu.
Tetapi sebelum pihak investor dan partner yang akan dimodali sepakat mengenai investasi bagi hasil tiap bulan atau tahunan, kedua belah pihak wajib menyetujui porsi bagi hasil masing – masing misalnya 40:60, 50:50, atau sesuai porsinya. Pembagian tersebut harus dilakukan dengan adil dan transparan sehingga nantinya tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan