Sales Pipeline Adalah: Pengertian dan Cara Membuatnya
Apa yang dimaksud dengan sales pipeline? Sales pipeline adalah hal yang berkaitan dengan manajemen perusahaan dan penting untuk pemasaran. Nama ini sering didengar di perusahaan-perusahaan yang sedang melakukan pemasaran pada produknya.
Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari apa yang dimaksud dengan sales pipeline, keuntungannya, tahapan, sampai dengan cara membuatnya.
Apa Itu Sales Pipeline
Sales pipeline adalah manajemen bisnis yang dilakukan khusus untuk menerapkan penjualan yang sistematis berdasarkan tahapan-tahapan sesuai dengan saluran penjualan.
Dengan begitu, semua produk yang dijual akan melakukan semua tahapan dari awal sampai dengan adanya kesepakatan jual beli. Pengertian pipeline sendiri adalah saluran pipa atau mengacu pada pemrosesan data.
Sedangkan pengertian sales pipeline adalah saluran penjualan yang mana bermanfaat untuk memberikan pemahaman untuk mendapatkan banyak uang yang bisa didapatkan ketika kesepakatan penjualan.
Dari sales pipeline inilah perusahan dapat melihat arus dari volume produk secara berkala serta berapa pendapatannya dalam periode waktu tertentu. Semua kemudahan dalam penjualan ini didapatkan dari melihat berbagai elemen, contohnya seperti berikut:
- Adanya peluang penjualan
- Penawaran terbuka
- Seberapa besar potensi penjualan
- Dsb
Pengertian lain dari sales pipeline adalah cara yang terencana dan terstruktur dalam bentuk visual. Tujuannya untuk mengetahui pembeli yang berpotensi bagi perusahaan ketika perusahaan ingin mengembangkan pasar dan produk yang sudah ada menjadi lebih besar.
Dengan adanya strategi ini, dapat diketahui kemajuan dari tujuan penjualan sampai dengan rangkaian tertentu. Pipeline bisnis adalah hal yang akan memudahkan perusahaan memasarkan produknya lebih terarah.
Baca juga: Cara Menghitung Biaya Penyusutan dengan Benar
Pentingnya Sales Pipeline
Sales pipeline adalah metode yang bisa menghasilkan data yang detail terkait dengan pelanggan, produk, dan penjualannya.
Pentingnya sales pipeline juga berperan untuk meningkatkan penghasilan dari produk yang dijual. Dengan strategi ini membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan pelanggan. Hal ini karena Sales Pipeline menyajikan data terkait aktivitas dari proses penjualan dengan rinci.
Data tersebut akan dikumpulkan kepada manajer yang bertindak untuk melakukan analisa mana penjualan dengan pendapatan tertinggi.
Tiga Keuntungan Menggunakan Sales Pipeline
Apa fungsi dari pipeline penjualan? Ada 3 keuntungan yang perlu kamu ketahui dari Sales Pipeline, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya Leads dalam Penjualan
Dalam menjalankan sales pipeline, diperlukan adanya leads atau letak yang mengatur jalannya penjualan. Tiga leads dalam sales pipeline adalah sebagai berikut:
- Cool Leads: penentuan target pasar yang sepenuhnya berasal dari perusahaan tanpa mengetahui potensi dari titik tersebut. Ini digunakan untuk perusahaan baru yang belum mengetahui target pasarnya dengan tepat.
- Warm Leads: saat target pasar dapat terlihat dan memiliki prospek yang positif. Namun, target tersebut belum melakukan pembelian.
- Hot Leads: leads ini sudah sangat baik karena target pasar sudah diketahui dan titik pelanggan sudah siap untuk melakukan pembelian produk kamu.
Dengan adanya leads ini akan membuat gambaran penjualan akan semakin mudah menentukan letak penjualan yang akan terjadi.
2. Menemukan Prospek Terlupa
Prospek terlupa sering terjadi ketika melakukan proses penjualan. Hal ini dikarenakan setiap strategi dilakukan manusia yang tidak luput dengan human error yang biasa terjadi pada pelaku (sales atau manajer).
Kesalahan atau kurangnya ketelitian dalam pemasaran ini disebut dengan prospek terlupa. Cara memperbaikinya yaitu dengan menggunakan sales pipeline.
Salah satu fungsi dari sales pipeline adalah mengetahui adanya kekurangan data calon pelanggan. Sales pipeline akan menampilkan semua data dari proses penjualan sehingga kesalahan dari titik-titik leads dapat diminimalisir.
Jadi, prospek pelanggan yang sesuai dengan warm leads dan hot leads dapat diketahui.
3. Bisa Menjelaskan Semua Proses Penjualan dengan Baik
Manajemen pipeline adalah orang yang harus mengetahui semua proses penjualan. Oleh sebab itu, membutuhkan adanya sales pipeline. Fungsi pipeline ini berguna untuk menyajikan proses mulai dari lokasi leads, tindak lanjut leads, sampai dengan eksekusi leads.
Semua proses akan terakam sehingga memudahkan pihak manajemen melakukan strategi pemasaran apa yang tepat untuk mendapatkan banyak pelanggan.
5 Tahap Sales Pipeline
Adapun tahap sales pipeline adalah sebagai berikut:
1. Prospecting
Prospecting adalah tahapan dimana kamu harus menemukan calon pembeli yang membutuhkan produk jualan terlebih dahulu.
Calon pembeli ini yang disebut sebagai prospek pelanggan. Lalu, bagaimana cara melakukan prospecting? Cold leads adalah tahap awal untuk menemukan pelanggan yang tepat karena masih bersifat luas.
Kemudian, dari sini barulah mendapatkan titik potensial pelanggan yang lebih khusus. Kamu harus menentukan kriteria prospek pelanggan sesuai pengaruh klien, produk yang ditawarkan, dsb.
Selanjutnya, temukan prospek dengan promosi di media sosial. Dalam hal ini dibutuhkan adanya pipeline marketing. Apa itu pipeline marketing? Pipeline marketing ini adalah orang yang melacak dan mengawasi siklus penjualan.
2. Qualifying
Apa itu qualifying prospect dalam sales? Proses kualifikasi ini dilakukan dengan riset untuk mencari prospek paling tepat. Dari data tersebut, dapat dikualifikasikan mana yang termasuk cold leads sampai hot leads.
Untuk membantu pengerjaannya, bisa menggunakan aplikasi pipeline seperti PipeLine, Pipeline Manager, dsb.
3. Contacting
Tahapan paling simpel tapi tidak boleh diremehkan adalah contacting atau melakukan kontak. Caranya sangat mudah, yaitu menghubungi pipeline target untuk pertama kalinya menggunakan berbagai media.
4. Bangun Relasi
Tahapan selanjutnya adalah membangun relasi setelah kamu berhasil melakukan kontak. Bangunlah relasi dengan pelanggan setelah kamu yakin bahwa pelanggan ini memang membutuhkan produk dan memiliki harapan untuk menjadi calon pelanggan.
Bangun relasi ini akan meningkatkan penjualan karena kamu dan pelanggan selalu menjalin hubungan yang baik. Dengan begitu, bisa mendatangkan pelanggan setia. Caranya yaitu menjawab pertanyaan dan memberikan solusi jika ada keluhan.
5. Closing
Setelah tahap di atas berhasil dijalani dengan baik, maka tahap terakhir sales pipeline adalah kesepakatan jual beli yang ditandai dengan adanya transaksi.
Cara Membuat Sales Pipeline
Untuk membuatnya, kamu perlu mengikuti prosedur berikut agar bisa diaplikasikan dengan benar. Cara membuat sales pipeline adalah sebagai berikut:
1. Buat Data Pelanggan Potensial
Cara membuat pipeline yang pertama adalah mendata pelanggan yang berpotensi untuk membeli produk. Caranya dengan memperhatikan informasi kontak pelanggan sampai analisanya.
2. Catat Penjualan dengan Lengkap
Data merupakan hal penting dalam bisnis termasuk dalam bidang pemasaran. Untuk bidang ini, kamu harus mencatat dengan baik data penjualannya secara detail dan menyeluruh.
Fungsinya agar bisa membangun ide untuk membuat pelanggan melakukan order ulang.
3. Tentukan Target Keuntungan
Perusahaan perlu untuk menentukan target keuntungan agar bisa menjadi tolak ukur bisnis. Dengan adanya target ini memungkinkan kamu membuat strategi yang tepat untuk mencapainya.
Goals ini berfungsi untuk menilai seberapa besar pencapaian kamu untuk mencapai target tersebut.
4. Adakan Rapat Tim Penjualan
Tips terakhir yaitu melakukan koordinasi dengan tim penjualan agar bisa melakukan sales pipeline dengan baik. Setiap orang tim penjualan dapat memberikan feedback dan saran untuk pelaksanaan sales pipeline sehingga akan memunculkan kesepakatan terbaik.
Itulah penjelasan lengkap mengenai sales pipeline dari pengertian sampai cara membuatnya. Sales pipeline adalah hal penting untuk meningkatkan pemasaran menjadi lebih baik. Jadi, perhatikan langkah-langkahnya dengan seksama.