Perbedaan Trading Saham dengan Investasi Saham
Investasi dan trading merupakan instrument dalam bidang keuangan untuk mencari penghasilan dengan suatu jangka waktu tertentu dengan cara membeli atau menyimpan suatu portfolio (kumpulan asset).
Walaupun mempunyai tujuan yang sama investasi saham serta trading saham yaitu mendapatkan keuntungan dengan jangka waktu tertentu, ternyata investasi saham berbeda dengan trading saham.
Dasar perbedaan mereka ialah jangka waktu, di mana pada investasi fokusnya ialah waktu dengan tempo periode panjang sedangkan trading ialah transaksi jangka pendek. Hal ini membentuk perbedaan pada strategi, konsep dan tindakannya.
Untuk mengetahui apa saja perbedaan antara investasi saham dan trading saham, simak penjelasan berikut ini.
Investasi Saham yang Dilakukan oleh Investor
Investasi diartikan sebagai tindakan penumpukan suatu bentuk asset dengan satu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Dengan kata lain, pada pasar saham, investasi bisa diartikan sebagai aktivitas membeli saham dan disimpan dan dijual kembali nantinya.
Investor tidak begitu peduli dengan turunnya harga saham dengan harapan bahwa harga akan kembali naik nanti. Investor sendiri bisa dibagi menjadi investor institusi yang terdiri dari perbankan, perusahaan asuransi dan lainnya, serta investor retail atau investor perorangan.
Strategi
Lantaran jangka waktunya panjang, investor akan memperhatikan dengan cermat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi saham itu. Mereka tidak begitu terpengaruh oleh fluktuasi harga. Umumnya, yang dibeli adalah saham emiten yang sehat dan kualitas kerja yang baik dengan fundamental yang kuat. Mereka memfokuskan pembelian saham pada kesehatan perusahaan.
Salah satu instrumen investasi yang dipilih investor biasanya adalah jenis investasi jangka panjang seperti properti, industri (besar dan kecil) atau juga bisa berupa saham. Selain mempunyai nilai asset yang dapat bertambah, investor juga akan mengambil keuntungan dari pembagian dividen secara berkala.
Baca juga: Tips Investasi Saham Dengan Mudah Jaman Sekarang
Prinsip
Buy and hold ialah prinsip dasar yang dimiliki seorang investor. Biasanya seorang investor akan menyimpan investasi saham dengan jumlah tertentu pada kurung waktu yang lebih dari satu tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk melepas sahamnya kurang dari satu tahun. Serta hanya akan melepas saham yang dimilikinya saat tujuan investasi yang mereka lakukan sudah terpenuhi atau bisa juga kualitas emiten mulai memburuk.
Umumnya tipe investasi yang diputuskan oleh investor mempunyai likuiditas rendah. Karena pada umumnya investor memakai riset esensial yang meliputi seperti price-earnings ratio dan ramalan manajemen untuk membantu identifikasi kinerja perusahaan yang akan dibeli sahamnya.
Risiko
Risiko yang ada pada investasi ialah risiko counter party dan risiko partial fills. Risiko counter party muncul karena ketika kamu memerlukan pihak lain untuk membeli asset saat ingin menjualnya, demikian juga sebaliknya. Sedang risiko partial fills ialah risiko yang berlangsung jika asset milikmu hanya berhasil terjual sebagian.
Trading Saham yang Dilakukan oleh Trader
Trader ialah seorang yang bisa dikatakan harus mencari peluang yang tepat karena dirinya akan memanfaatkan perubahan harga pada pasar modal untuk mencari keuntungan. Dalam bahasa dagang, istilah trading sendiri biasa disebut perdagangan.
Jadi seorang trader akan membeli saham di harga yang rendah dan ia akan menjual jika harga pasar menunjukan harga yang lebih tinggi. Rentang waktu yang dilakukan biasanya jangka pendek, bisa per 15 menit, 30 menit atau paling lama jangka satu minggu.
Trading sendiri merupakan aktivitas yang dilakukan seorang trader dan dapat terjadi pada pasar saham atau pasar obligasi. Trader bisa melakukan transaksi dengan frekuensi yang jauh semakin banyak dibandingkan investor saham karena hanya membutuhkan jangka waktu yang relatif lebih pendek. Bila investor tersebut puas dengan keuntungan 15% yang didapatkan setiap tahunnya, biasanya seorang trader akan mencari tingkat keuntungan itu setiap bulannya.
Strategi
Trader biasanya bisa memusatkan strategi mereka pada sentimen serta kondisi pasar dibanding performa emiten saham yang mereka beli.
Bila pasar saham sedang mengalami penurunan karena berbagai sentimen yang ada, maka seorang trader tidak akan masuk pasar saham sebelum situasinya kembali normal. Contoh saja misal dengan adanya keadaan politik negeri atau ekonomi global yang menurun, maka seharusnya trader tidak akan beraktifitas membeli dan menjual saham.
Strategi dan rencana pada seorang trader akan lebih terarah dan jelas sebab mereka tidak menahan posisi trading dengan lama. Beberapa strategi ekonomi yang dipakai oleh trader ialah stop loss, target profit dan risk-reward ratio.
Prinsip
Prinsip dasar seorang trader ialah buy and sell. Mereka akan manfaatkan fluktuasi harga untuk memperoleh keuntungan dari selisih jual beli itu. Mereka menggunakan analisis teknikal untuk mengetahui pergerakan harga saham. Trader akan membeli saham perusahaan yang memiliki potensi peningkatan harga dalam jangka waktu singkat
Risiko
Seperti halnya investor, trader juga terpaku dalam risiko trading yakni risiko capital loss di mana harga jual lebih rendah dibanding harga beli serta juga risiko kebangkrutan perusahaan. Pada trader, risiko counter party makin lebih rendah, tapi tetap saja trader tidak bisa mengambil keuntungan sesaat dari penurunan harga drastis (larangan atas short selling).