Penipuan Bisnis Online: Kenali Modusnya dan Cara Melaporkannya
Bisnis online merupakan salah satu cara yang banyak dipilih oleh orang-orang untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau bahkan menjadi sumber utama pendapatan.
Namun, tidak semua bisnis online yang ditawarkan di internet itu aman dan terpercaya. Banyak juga oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan penipuan dan merugikan orang lain.
Penipuan bisnis online bisa berbentuk berbagai macam, mulai dari menjanjikan keuntungan besar dengan modal kecil, mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan ternama, meminta data pribadi atau nomor rekening, hingga mengirim barang palsu atau tidak sesuai dengan pesanan.
Jika tidak berhati-hati, kamu bisa saja menjadi korban dari penipuan bisnis online ini.
Lalu, bagaimana cara mengenali dan menghindari penipuan bisnis online? Dan jika sudah tertipu, apa yang harus kamu lakukan? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
5 Modus Penipuan Bisnis Online yang Sering Terjadi
Berikut ini adalah lima modus penipuan bisnis online yang sering terjadi dan cara mengenalinya:
1. Money game
Money game adalah sebuah skema piramida yang menjanjikan keuntungan besar dengan modal kecil dan tanpa usaha.
Pada praktiknya, para pelaku akan mengiming-imingi calon korban dengan testimoni palsu, gambar uang atau barang mewah, dan rayuan-rayuan manis.
Padahal, uang yang didapat oleh para korban sebenarnya berasal dari uang yang disetor oleh korban lainnya. Skema ini tidak akan bertahan lama dan akan runtuh ketika tidak ada lagi korban baru yang bergabung.
2. Dropshipper abal-abal
Modus ini adalah ketika seseorang mengaku sebagai dropshipper atau penjual barang secara online, padahal dia tidak memiliki barang tersebut.
Para pelaku akan memasang foto-foto barang dengan harga murah di media sosial atau marketplace, lalu meminta pembeli untuk transfer uang terlebih dahulu.
Setelah uang diterima, para pelaku akan menghilang dan tidak mengirim barang sama sekali.
3. Phishing
Phising merupakan modus ketika seseorang mencoba mencuri data pribadi atau informasi keuangan korban dengan cara mengirimkan email, pesan, atau tautan palsu yang mengatasnamakan perusahaan atau lembaga resmi.
Biasanya, para pelaku akan meminta korban untuk mengisi formulir, memasukkan username dan password, atau melakukan verifikasi akun dengan alasan tertentu.
Tujuannya adalah untuk mengakses akun korban dan melakukan transaksi ilegal.
4. Scam investasi
Jika ada seseorang menawarkan sebuah peluang investasi bisnis yang menggiurkan dengan risiko rendah dan return tinggi, sebaiknya tidak perlu dilanjutkan.
Apalagi sampai mengklaim bahwa investasi bisnis tersebut sudah terjamin oleh lembaga pemerintah atau swasta, memiliki legalitas resmi, dan didukung oleh tokoh-tokoh terkenal.
Padahal, investasi tersebut tidak ada dasarnya sama sekali dan hanya bertujuan untuk mengumpulkan uang dari korban.
5. Barang palsu atau tidak sesuai
Selanjutnya, modus penipuan yang umum terjadi adalah modus bisnis online barang palsu atau tidak sesuai. Biasanya, para pelaku akan memasang foto-foto barang yang bagus dan menarik di media sosial atau marketplace, lalu memberikan diskon besar-besaran atau bonus menarik.
Setelah pembeli melakukan pembayaran, para pelaku akan mengirim barang yang jelek, rusak, kadaluarsa, atau bahkan tidak sama sekali.
Cara Melaporkan Penipuan Bisnis Online
Jika kamu sudah menjadi korban dari penipuan bisnis online, jangan diam saja. Segera laporkan kasus tersebut agar pelakunya bisa ditangkap dan kamu bisa mendapatkan hakmu kembali.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk melaporkan penipuan bisnis online:
1. Simpan bukti-bukti
Bukti-bukti yang bisa kamu simpan antara lain adalah screenshot percakapan dengan pelaku, bukti transfer, nomor rekening, nomor telepon, alamat email, alamat website, foto barang, dan lain-lain.
Semakin banyak dan lengkap bukti yang kamu miliki, semakin mudah proses penyelidikan dan penyelesaian kasusnya.
2. Laporkan ke pihak berwenang
Kamu bisa melaporkan penipuan bisnis online ke pihak berwenang seperti polisi, bank, atau lembaga perlindungan konsumen.
Kamu bisa menghubungi nomor telepon, email, atau website resmi dari pihak-pihak tersebut dan menyampaikan keluhanmu secara detail. Jangan lupa untuk melampirkan bukti-bukti yang kamu miliki.
3. Ikuti proses hukum
Setelah melaporkan penipuan bisnis online, kamu harus bersabar dan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Kamu mungkin akan diminta untuk memberikan keterangan lebih lanjut, menghadiri sidang, atau melakukan mediasi dengan pelaku.
Jika kasusmu berhasil diselesaikan, kamu berhak untuk mendapatkan ganti rugi sesuai dengan kerugian yang kamu alami.
Tetap waspada dan hati-hati ya TemanKlik agar tidak menjadi korban modus penipuan bisnis online. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantumu untuk lebih waspada dan cerdas dalam berbisnis online.