Biaya Overhead: Pengertian, Fungsi, Contoh Serta Serba Serbi Lainnya
Banyak orang pernah dengar istilah overhead cost. Sayangnya, di antara orang yang dengar istilah ini, hanya sedikit yang mengerti pengertian biaya overhead ini. Bagi kamu yang ingin gali lebih seputar istilah bisnis ini, mari bahas bersama secara lebih detail dalam artikel ini!
Pengertian Biaya Overhead
Apa itu biaya overhead? Pengertian biaya overheard adalah pengeluaran bisnis yang tidak berhubungan dengan kebutuhan produksi ataupun gaji pegawai. Walaupun begitu pengeluaran ini tetap dibutuhkan demi kelancaran prosesnya. Biasanya biaya ini masuk dalam berbagai pengeluaran untuk menyelesaikan ataupun mencegah masalah.
Karena berada di luar biaya produksi dan gaji, cakupan biaya overhead menjadi luas. Hal seperti pembayaran R&D, pengurusan pengajuan merek dan bahkan pengeluaran design logo kemasan adalah contoh overhead cost.
Hal – hal di atas masih ada hubungannya dengan bisnis. Namun, ada kasus juga dimana overhead cost meliputi hal yang jauh dari hal bisnis. Contoh saja saat membuat pabrik. Untuk memastikan kondisi pembangunan dan akses lancar, perusahaan perlu perhatikan akses jalan..
Jika pabrik ada di daerah pelosok dengan jalan yang tidak bagus, pengajuan request pembangunan jalan pasti dibutuhkan. Biaya pengajuan dan lobi pembangunan jalan ke pemerintah di sini tergolong overhead cost.
Fungsi Utama Biaya Overhead Dalam Bisnis
Dari definisi tersebut, kamu bisa membayangkan apa fungsi utama dari biaya ini. Fungsi utama dari pengeluaran tambahan ini umumnya dapat dibagi menjadi 2 golongan besar. Berikut adalah penjelasannya:
- Membantu Mengatur Pengeluaran Perusahaan
Adanya overhead cost memastikan perusahaan mengerti besaran pengeluaran yang harus disisihkan. Mengatur pengeluaran di luar batasan pemasukan perusahaan tentu tidak baik. Karena itu, menggolongkan berbagai pengeluaran non-produksi sebagai akun tersendiri dapat mempermudah pengaturannya.
Jika data overhead cost dapat dilihat dan dimasukan dalam akun pembukuan, maka dengan mudah kamu melakukan analisa. Menggunakan analisa tersebut, perusahaan dapat buat proyeksi pengeluaran untuk overhead cost kedepannya.
- Menjadi Alat Pengukur Alokasi Anggaran
Saat akun alokasi overhead cost dapat didata, tampilan kenaikan atau penurunan besarannya dapat dipantau. Menggunakan pengamatan ini, banyak data dapat dihasilkan. Contoh saja overhead seputar maintenance ruang kantor, pengeluaran konsumsi pantry pegawai dan bahkan pajak dapat dilihat semua.
Saat satu pengeluaran overhead terlalu besar dari data biasanya, analisa dapat dilakukan mudah. Apakah ada yang korupsi biaya overhead? Apakah ada masalah di penggunaanya? Semua ini dapat diurus jika pengeluaran overhead dapat dipantau.
Baca juga: Pengertian Nota Kredit yang Pebisnis Perlu Pahami
Berbagai Tipe Biaya Overhead yang Sering Digunakan
Dalam bisnis, overhead cost dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis biaya overhead ini dibagi berdasarkan seberapa sering pengeluaran tersebut dilakukan. Berikut adalah pembagian tipe biaya overhead tersebut:
- Biaya Overhead Tetap
Biaya ini tetap sama dan umumnya tetap ditarik rutin selama perusahaan berjalan. Dari segi besaran, cost-nya akan tetap sama walaupun ukuran perusahaan berkembang. Hal ini biasanya berhubungan dengan segala sesuatu yang fix dan tidak bisa dilepas dari operasi perusahaan dan jumlahnya fix.
- Biaya Overhead Variable
Biaya overhead variable adalah pengeluaran overhead yang tidak tetap. Umumnya, overhead ini sedikit jenisnya saat baru mulai usaha. Namun, seiring berkembangnya usaha, besaran overhead variabel yang dibayar akan makin banyak dan makin mahal.
- Biaya Overhead Semi-Variable
Jenis yang ini adalah pengeluaran overhead dengan karakteristik jenis tetap dan variable. Pengeluaran ini tetap dikeluarkan secara rutin tapi tidak sesering overhead tetap. Di sisi lain, jumlah dan waktu bayarnya bisa berbeda karena pengaruh berbagai faktor usaha lain.