Mengetahui Pengertian, Resiko, Kriteria Hingga Rumus Menghitung NPL
Kriteria NPL yang Ideal Menurut BI
Menurut BI, batas NPL bank yang ideal berada di angka 5%. Sedangkan rasio NPL lebih dari 5% mengindikasikan kredit bermasalah lebih banyak dibandingkan dengan kredit lancarnya. Jika sebuah bank memiliki rasio NPL sebesar 3% maka angka tersebut masih berada di bawah ketentuan BI. Meski begitu pihak bank tetap harus melakukan peningkatan performa untuk mewaspadai naiknya nilai rasio.
Rasio yang digunakan untuk menilai performa sebuah bank adalah rasio NPL netto dengan cara melakukan analisis terhadap semua risiko kredit secara menyeluruh
Kriteria Kredit yang Masuk Dalam NPL
Ada tiga macam kriteria kredit yang termasuk ke dalam NPL, diantaranya:
- Kredit Kurang Lancar
Kredit kurang lancar terdiri dari 5 jenis yaitu:
- Pembayaran pokok dan bunga menunggak lebih dari 90 hari dari masa jatuh tempo yang telah ditentukan
- Sering terjadi overdraft atau fasilitas dana cerukan dimana terjadi perpanjangan kredit dari bank meskipun rekening sudah tidak memiliki saldo.
- Memiliki nilai mutasi rekening yang rendah
- Adanya pelanggaran kontrak kesepakatan
- Debitur atau peminjam memiliki masalah keuangan
- Kredit yang Diragukan
Kredit jenis ini memiliki dua kriteria diantaranya:
- Pembayaran pokok dan bunga menunggak lebih dari 180 hari dari kurun waktu jatuh tempo
- Terjadinya overdraft secara permanen
- Kredit Macet
Kredit dikatakan bermasalah jika tidak dibayarkan dalam kurun waktu 18 bulan dari masa jatuh tempo dan debitur tidak memiliki jaminan atau agunan untuk melakukan pembayaran
Rumus Menghitung NPL Beserta Contohnya
Rasio NPL dihitung dengan cara membagi jumlah risiko kredit yaitu kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet dengan total kredit yang disalurkan kemudian dikalikan 100%. Untuk lebih jelasnya kamu perlu menyimak rumus NPL beserta contohnya di bawah ini:
Kredit yang disalurkan oleh pihak bank sebesar 5,3 triliun rupiah dengan total nilai NPL sebesar 1.6 triliun rupiah. Maka cara menghitung rasio NPL-nya sebagai berikut:
NPL = ((Kredit Kurang Lancar + Kredit Diragukan + Kredit Macet) / Total Kredit yang Disalurkan) x 100%
NPL = ( 1.5 triliun / 5.3 triliun) x 100% = 3%
Langkah-langkah Meminimalkan NPL
Sebuah bank atau lembaga keuangan lainnya dapat mengurangi nilai NPL dengan melakukan manajemen resiko. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalkan nilai NPL, Untuk lebih rinci, berikut penjelasannya:
- Melakukan Analisis Kredit
Memberikan pinjaman pada calon debitur yang memiliki track record utang-piutang yang baik merupakan langkah awal yang bisa dilakukan pihak bank atau jasa keuangan dalam meminimalkan potensi naiknya NPL. Pihak bank harus melakukan analisis profil calon debitur dengan teliti seperti menganalisis kepribadian, kondisi keuangan, kemampuan membayar cicilan dan bunga, agunan yang dimiliki, dan perilaku keuangan lainnya.
Data dan informasi yang baik tersebut dapat menjadi indikasi bahwa calon debitur memiliki resiko yang minim untuk menunggak pembayaran. Hal ini juga dapat mempermudah pihak bank dalam pengambilan keputusan untuk memberikan pinjaman.
- Melakukan Manajemen Kredit Dengan Agunan
Agunan merupakan salah satu hal penting dalam pemberian kredit. Jika terjadi kredit macet debitur akan menggunakan asetnya sebagai jaminan. Oleh karena itu pihak bank harus benar-benar memastikan kelayakan dan nilai aset yang dijadikan sebagai jaminan oleh nasabah atau calon debitur
- Melakukan Pemantauan Secara Berkala
Setelah memberikan kredit, pihak bank harus memantau debitur dalam menggunakan dana pinjaman secara berkala dengan cara melihat secara langsung pertumbuhan bisnis yang dijalankan oleh debitur.
- Melakukan Penjadwalan Kembali Waktu Pembayaran
Lembaga keuangan atau bank bisa melakukan penjadwalan kembali waktu pembayaran misalnya dengan menyesuaikan tenor pinjaman dengan kemampuan debitur. Hal ini diharapkan dapat memudahkan peminjam untuk melunasi pembayaran sehingga terhindar dari kredit macet. Perubahan waktu ini bisa dilakukan dengan catatan telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Demikianlah penjelasan tentang pengertian non performing loan beserta resiko dan cara menghitung rumusnya. Dengan menekan nilai NPL, lembaga keuangan seperti bank atau fintech diharapkan dapat terus memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.