Cara Bijak Mengelola Kartu Kredit Agar Utang Tidak Menumpuk
Mengelola kartu kredit dengan bijak sangat diperlukan. Pasalnya, pengelolaan yang tepat dapat mencegah risiko penumpukan utang.
Faktanya, banyak orang yang terjebak dengan kemudahan kartu kredit. Penggunanya tidak sadar telah menggunakannya tanpa kendali. Bahkan, menggunakannya sampai batas limitnya.
Akibatnya, keuangan pribadinya harus dikorbankan untuk melunasinya. Tidak jarang jika penggunanya akan kesulitan dalam membayarnya.
Supaya terhindar dari permasalahan finansial, kendalikan keuanganmu. Pelajarilah bagaimana cara mengelola kartu kredit secara bijak. Karena kenyataannya, kartu kredit ini tidak lain merupakan kartu utang yang harus dibayar sesuai waktunya.
Baca juga: Berapa Lama dan Bagaimana Cara Pemutihan Kartu Kredit?
Tips Mencegah Utang Kartu Kredit Menumpuk
Ada beberapa strategi yang dapat kamu lakukan untuk mengendalikan penggunaan kartu kredit. Di antaranya sebagai berikut:
1. Apply Credit Card Sesuai Kebutuhan
Faktanya, apply kartu kredit ini semakin mudah. Ini memungkinkan setiap orang dapat mengajukan pembuatannya. Meskipun begitu, kamu harus lebih cermat ketika ingin membuatnya.
Sebelum membuatnya, baiknya pelajari jenis dan fitur di dalam kartu kredit tersebut. Ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan.
Misalnya kamu suka dengan traveling. Kartu kredit yang cocok adalah kartu yang menawarkan fitur untuk traveling. Karena, kartu tersebut biasanya berisi tentang penawaran tiket dan reservasi hotel yang lebih murah.
Di samping itu, perhatikan biaya dan bunganya. Sesuaikan dengan kemampuan bayar. Dengan begitu, pelunasan tagihan setiap bulannya dapat dilakukan tanpa kendala.
2. Batasi Jumlah Kartu Kredit
Ingatlah bahwa kartu kredit adalah kartu utang. Kamu harus memahaminya agar tidak sampai terjerat dengan menumpuknya utang. Untuk itulah, pertimbangkan mengenai jumlahnya.
Ketika masih awam dan penghasilan pas-pasan, baiknya hanya miliki 1 buah kartu saja. Hanya gunakan kartu yang memang dibutuhkan. Karena, ini merupakan bagian dalam mengelola keuangan yang bijak.
Meskipun cara pengajuan kartu kredit semakin dimudahkan, tetapi kamu tidak seharusnya membuat banyak kartu. Alasannya, risiko penumpukan utang akan semakin besar ketika memiliki banyak kartu. Apalagi, biaya dan suku bunganya bisa berbeda-beda.
3. Gunakan Kartu Kredit Maksimal 2/3 dari Limit
Mengelola kartu kredit ini sama artinya mengelola keuangan pribadi. Kamu harus cermat dalam mengaturnya agar tidak menyulitkan finansial.
Pengelolaan ini dilakukan dengan merinci pengeluaran tersebut. Usahakan agar pengeluaran ini tidak sampai melebihi pemasukan bulanan. Bahkan, sebaiknya pengeluarannya diminimalkan agar sisanya bisa diinvestasikan atau ditabungkan.
Sewaktu menggunakan kartu kredit, pengeluaran harusnya diperhitungkan secara matang. Meskipun limitnya cukup tinggi, bukan berarti jika kamu perlu menggunakannya sampai limit.
Ingatlah bahwa kebutuhan hidup itu bisa beraneka macam. Kamu terkadang membutuhkan biaya untuk memenuhinya. Untuk itulah, bijaksanalah dalam mengeluarkan uang melalui kartu kredit.
Idealnya, belanja sesuatu dengan kartu kredit maksimal 2/3 dari limit kartu. Misalnya limitnya sekitar Rp15 juta, maka jangan sampai menggunakan uang tersebut lebih dari Rp10 juta rupiah.
Hal ini dilakukan supaya pembayaran tagihan lebih mudah. Kemudian, skor kredit menjadi lebih baik. Ke depannya, rekam jejak penggunaan kartu kredit akan menjadi acuan bagi perbankan untuk memberikan pinjaman dengan bunga rendah dan jumlahnya besar.
4. Manfaatkan Bonus di Dalamnya
Fungsi kartu kredit sendiri untuk transaksi non tunai. Transaksi pembayaran bisa dilakukan di mana pun. Tentunya, ini memudahkan dalam hal pembayaran.
Di samping itu, kartu kredit pun menawarkan sejumlah bonus bagi penggunanya. Di sini, kamu perlu memaksimalkannya. Tujuannya untuk menghemat banyak biaya.
Contoh bonus yang diberikan adalah cashback hingga poin. Semua itu bisa digunakan untuk penggunaan credit card di lain kesempatan. Tentunya, ini akan mengurangi beban dari penggunaan uang secara berlebihan.
5. Manfaatkan untuk Membeli Barang Prioritas
Tips mengelola kartu kredit selanjutnya adalah dengan menggunakannya untuk membeli kebutuhan prioritas. Sebaliknya, hindari menggunakannya untuk transaksi yang kurang diperlukan.
Kebutuhan prioritas ini dipahami sebagai kebutuhan yang utama. Biasanya, produknya bisa digunakan secara berulang. Sederhananya, lebih tahan lama seperti mesin cuci.
Sementara kebutuhan yang tidak terlalu penting adalah membeli pakaian yang sedang tren. Karena, pembelian seperti ini masih bisa dicover dengan dana tunai.
Selain itu, fashion yang tren ini tidak terlalu dibutuhkan. Karena, kamu sendiri sudah memiliki pakaian yang cukup banyak untuk dikenakan setiap harinya.
Selain itu, hindari menggunakan kartu kredit untuk keperluan membayar utang hingga tagihan rutin. Karena di tiap transaksi, ada biaya sendiri sehingga tagihannya bisa menumpuk.
6. Hindari Tarik Tunai dengan Credit Card
Meskipun bisa dilakukan, tetapi tarik tunai menggunakan kartu kredit sangat tidak disarankan. Pasalnya, konsekuensinya adalah boros biaya.
Betapa tidak, setiap penarikan akan dikenakan biaya. Dan biayanya relatif mahal sehingga bisa menipiskan tabungan.
Di samping itu, biaya tambahan seperti bunga harian terkadang diberikan oleh bank penerbit. Dengan begitu, uang yang tadinya bisa dihemat malah keluar begitu saja.
7. Bayar Tagihan Secara Penuh dan Tepat Waktu
Tips terakhir dari mengelola kartu kredit adalah dengan membayar tagihan secara tepat waktu. Pembayaran pun dilakukan secara utuh. Artinya, harus lunas setelah waktunya tiba.
Kenapa? Ketepatan waktu dapat meminimalkan risiko denda keterlambatan. Di samping itu, pembayaran secara penuh memungkinkan kamu tidak perlu menumpuk utang ke depannya sehingga tidak menyulitkan dalam pelunasan.
Akhirnya, memiliki kartu kredit bisa sangat bermanfaat. Tetapi, penggunaannya harus cermat agar utang tidak menumpuk. Untuk mengelola kartu kredit secara tepat, salah satunya dengan membuatnya sesuai kebutuhan dan mempergunakannya hanya untuk keperluan yang begitu penting saja.