Mengenal Mark Up dalam Bisnis dan Tipsnya

Mark Up dalam Bisnis
Mengenal Mark Up dalam Bisnis dan Tipsnya. Photo by Pexels
Waktu baca: 4 menit

Tujuan dari membangun usaha dan bisnis ialah untuk menghasilkan keuntungan. Hal ini bisa dicapai melalui penerapan mark up dalam bisnis yakni suatu upaya menambahkan harga atau nilai produk sehingga bisa mendapatkan harga jual.

Dalam dunia bisnis memang kerap terdengar istilah mark up maupun mark down. Sebenarnya, apa sih pengertian dari mark up dalam bisnis dan perbedaannya dengan mark down? Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah artikel yang akan membahas lebih lanjut mengenai mark up dalam bisnis.

Apa itu Mark Up?

Bahasan pertama yakni mengenai apa itu mark up. Mark up adalah kenaikan dari nilai atau harga rupiah yang dijumlahkan dengan biaya suatu produk sehingga bisa didapatkan produk jual. Sementara itu, mark up pricing ialah metode untuk menetapkan harga yang dilakukan pengusaha.

Bisa dikatakan juga bahwa mark up bisnis adalah suatu strategi yang dapat digunakan pelaku usaha dalam mengembangkan persaingan harga dengan pesaingnya. Nantinya, apabila strategi mark up yang diterapkan cocok maka usaha yang dijalankan tersebut bisa menjadi pilihan konsumen.

Contoh mark up yaitu seperti Budi hendak menjual sebuah sepatu dimana modal atau harga beli yang harus dikeluarkan ialah Rp 1000.000. Agar bisa memperoleh keuntungan, maka Budi harus melakukan upaya mark up ketika hendak menjual produk tersebut.

Cara menghitung mark up dalam bisnis ialah anggap saja Budi melakukan mark up senilai Rp 500.000 sehingga harga jual produk menjadi Rp 1.500.000. Demikian bisa dikatakan bahwa rumus perhitungan mark up ialah harga jual = biaya pembelian produk + mark up.

Adapun nilai mark up ini juga bisa disajikan dalam bentuk persentase yakni dengan mengalikan angka 100.

Itulah pengertian mark up dalam bisnis dan contohnya. Selanjutnya, akan dibahas juga mengenai mark down. 

Apa itu Mark down?

Dalam istilah bisnis dikenal juga adanya mark down selain mark up yang telah dijelaskan sebelumnya. Mark down adalah kebalikan dari mark up dimana merupakan suatu penurunan atau pengurangan dari harga jual.

Biasanya, perusahaan akan melakukan mark down pada produk yang dijualnya dengan tujuan mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya dalam suatu event, misalnya cuci gudang, sale, dan diskon besar-besaran.

Walaupun harga jual mengalami penurunan, namun hal ini bukan berarti perusahaan akan bangkrut dan rugi setelah perusahaan melakukan mark down pada produknya. Tentu saja hal ini dilakukan dengan pertimbangan pengurangan harga yang tidak terlalu besar sehingga tetap mendapatkan keuntungan walau sedikit.

Mark down dalam bisnis ini juga sering disebut sebagai penurunan margin karena merupakan reduksi atau pemotongan harga ritel. Tujuan mark down dilakukan oleh perusahaan ialah agar lebih banyak konsumen membeli barang yang dijual secara cepat.

Biasanya, konsumen akan mudah tergiur dengan produk yang dijual dengan harga miring atau barang-barang yang sudah didiskon. Adanya mark up ini tentu akan sangat membantu pelaku usaha meningkatkan jumlah penjualan.

Baca juga: 7 Rekomendasi Bisnis Franchise di bawah 10 Juta

Tips sebelum melakukan mark up dan mark down dalam bisnis

Mark up dalam bisnis menjadi suatu metode untuk menentukan harga dimana paling banyak diaplikasikan karena terbilang sangat mudah. Adapun beberapa tips dalam menentukan mark up harga akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Analisis Pesaing

Dalam berbisnis, pastinya terdapat kompetitor atau pesaing bukan? Untuk itulah, sebelum menentukan mark up dalam bisnis maupun mark down perlu survey lebih dulu pada harga-harga produk yang sama ditawarkan oleh pesaing.

Tips pertama yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga yakni dengan berpedoman pada harga yang ditawarkan oleh kompetitor atau pesaing tentang produk serupa yang dijual. Dalam hal ini, produk yang dijual ialah barang standar sehingga harga standar bisa ditentukan.

Namun apabila produk yang dijual perusahaan cenderung berbeda dan tidak memiliki kompetitor sejenis dan sepadan maka penentuan mark up ataupun mark down tidak harus berpatokan dengan kompetitor melainkan bisa lebih leluasa.

Dari sini sebaiknya mark up tidak menjadikan produk terlalu mahal karena bisa membuat konsumen memilih berbelanja produk serupa di competitor lainnya. Untuk itu, harga jual produk dengan mark up ini perlu dipertimbangkan agar tetap worth it ketika dibeli oleh konsumen.

2. Memiliki Target Penjualan

Selanjutnya, agar mark up dalam bisnis bisa ditentukan dengan tepat, maka pelaku usaha harus mempunyai target penjualan sebelum menentukan harga. Target penjualan ini harus diaplikasikan sebagai suatu acuan dalam menentukan total produk yang harus terjual pada periode waktu tertentu.

Memang, dalam menentukan harga jual tidak bisa diputuskan asal-asalan begitu saja nominal dari mark up. Penentuan mark up ini bisa dilihat dari pertimbangan mengenai target penjualan yang ditetapkan sebagai acuan untuk menentukan seberapa banyak mark up yang dibutuhkan.

Hal ini juga penting sebagai suatu pertimbangan mengenai berapa lama suatu produk yang dihasilkan akan disimpan di dalam gudang. Ketika melakukan mark down, target penjualan ini juga bisa dijadikan acuan untuk menjual barang sebanyak-banyaknya dengan harga lebih rendah.

Pada mark down, target penjualan ini juga bisa dijadikan sebagai sarana promosi kemudian menentukan besaran mark down yang sesuai walaupun terdapat pengurangan harga jual namun perusahaan yang melakukan mark down tidak mengalami kerugian.

Target penjualan yang ditetapkan dalam mark down ini sebisa mungkin memenuhi target sehingga bisa memperoleh keuntungan yang walaupun minim namun penjualan produk terus mengalami peningkatan.

3. Memperhitungkan Biaya Operasional

Sebelum melakukan mark up maupun mark down, biaya operasional juga diperhitungkan dimana jangan sampai perusahaan menjual produk dengan harga jual yang tidak berpeluang mendapatkan keuntungan.

Dengan demikian, perusahaan harus menghitung terlebih dahulu biaya operasional yang diperlukan untuk produksi dan operasional barang. Setelah itu, harga jual biasa ditentukan dengan mark up yakni menambahkan biaya pembelian dengan biaya operasional.

Setelah melakukan perhitungan biaya barang dan biaya operasional maka mark up dapat ditentukan agar perusahaan memperoleh keuntungan. Dalam hal ini penting diperhatikan jika ingin melakukan mark down, harga jual yang ditetapkan jangan sampai berada di bawah harga barang dan biaya operasional agar perusahaan tidak memperoleh kerugian.

Baiklah, mungkin itu saja yang bisa disampaikan mengenai mark up dalam bisnis, mark down, beserta tips sebelum menentukan harga jual. Semoga dengan penjelasan yang diberikan di atas bisa menjadi gambaran bagi pelaku usaha dalam penentuan harga jual produk.

Mungkin Anda juga menyukai