Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Branding Produk

Kesalahan branding
Kesalahan yang harus dihidari saat branding produk. Photo by Pexels
Waktu baca: 4 menit

Brand merupakan suatu hal yang penting dalam menjalankan bisnis karena menjadi identitas perusahaan. Dengan brand, orang-orang dapat mengenal dan mengetahui produk yang kamu jual. Oleh sebab itu branding produk jadi salah satu aktivitas yang wajib dilakukan oleh suatu perusahaan. Namun, dalam proses branding, bukan hanya membesarkan produk saja. Melainkan semua hal yang berkaitan dengan produk itu sendiri seperti karakter, logo, ciri visual, dan sebagainya. Sehingga, pada dasarnya branding produk itu menggabungkan seluruh identitas perusahaan yang mempunyai kekuatan dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat.

Branding produk harus dilakukan dengan benar agar bisa membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produkmu. Namun, jika kamu melakukan hal sebaliknya yaitu tidak melakukan branding produk dengan baik dan benar maka akan memberi dampak negatif ke perusahaan. Pelangganmu akan kehilangan kepercayaan bahkan kedepannya bisa saja tidak akan menggunakan atau membeli produkmu lagi. Maka dari itu, usahakan kamu tidak melakukan kesalahan dalam branding produk.

Berikut beberapa kesalahan branding produk yang harus kamu hindari.

Pilih merek sembarangan

Pilih merek sembarang
Hindari memilih merek sembarang. Photo by Pexels

Branding produk sebenarnya telah dimulai sejak memilih nama merek. Biasanya pengusaha akan menganggap sepele proses ini, bahkan ada yang melakukannya dengan sembarangan. Padahal sebenarnya banyak hal yang harus dipertimbangkan dengan baik karena merek yang dipilih akan ada dalam setiap produk, dokumen, dan banyak hal lain yang berhubungan dengan bisnismu.

Maka dari itu, sebelum menentukan nama merek alangkah baiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu. Sebagai bahan pertimbangan, kamu bisa memilih nama merek yang sederhana dan lugas agar mudah diingat. Selain itu, jangan terlalu spesifik dalam memilih nama merek, barangkali suatu saat kamu ingin mengembangkan bisnis lainnya. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengganti merek dan tidak perlu melakukan branding ulang.

Menggunakan visual yang biasa saja

Visual kurang menarik
Jangan membuat logo dan visual yang kurang menarik. Photo by Pixabay

Selain nama, kamu juga jangan sampai menggunakan logo yang terlihat biasa saja. Nama dan logo yang baik akan menggambarkan produk serta layanan yang akan diberikan. Merek yang kuat pasti dibangun dengan visual atau tampilan yang menarik.

Dalam proses branding produk, usahakan untuk tidak menggunakan visual yang biasa saja namun tidak perlu desain yang terlalu rumit hingga memakan waktu yang banyak. Yang penting, calon konsumen langsung ingat dengan merek produkmu saat melihat logonya.

Tidak tahu konsumen yang akan dituju

Sebagai pengusaha yang baik, seharusnya kamu tahu konsumen atau pasar yang akan dituju oleh usahamu. Jika sejak awal tidak menentukan calon konsumen yang dituju, maka branding yang sudah dilakukan akan sia-sia. Telusuri banyak informasi mengenai konsumen atau pasar yang akan dituju. Dengan banyak informasi yang didapatkan, maka akan semakin mudah kamu menyesuaikan branding yang akan dilakukan ke depannya dan bisa menjangkau konsumen yang kamu inginkan.

Baca juga: Ketahui Pentingnya Personal Branding di Era Digital

Menggunakan media sosial dengan tidak tepat

Penggunaan media sosial bisa memicu kesalahan dalam branding produk
Penggunaan media sosial harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan. Photo by Rawpixel

Saat ini, branding bisa dilakukan melalui media sosial. Hal itu tidak mengherankan karena media sosial bisa diakses oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun. Hampir semua lapisan masyarakat punya dan bisa mengakses media sosial. Namun, pengusaha masih banyak yang belum bisa memanfaatkan hal itu dengan tepat.

Terkadang ada usaha yang malah menggunakan terlalu banyak media sosial sehingga tidak fokus dalam mengelolanya. Seharusnya, cukup fokuskan ke salah satu media sosial yang menjangkau pasar dan konsumen yang diinginkan. Selain itu, memposting konten terlalu berlebihan di media sosial juga kurang baik, yang ada konsumen akan merasa terganggu dengan konten yang membanjirinya. Lebih baik, lakukan dengan bertahap dan munculkan variasi konten agar konsumen tidak bosan.

Tips terakhir, bagi kalian yang bergerak di bidang bisnis, umumnya konten yang dibuat terkesan lebih kaku dan kurang komunikatif. Sebaiknya, sekali-kali ajak konsumen untuk berinteraksi dengan meminta saran, pendapat, dan mengadakan beberapa kuis atau game yang menarik.

Terlalu memerhatikan serta cuek dengan pesaing

Dalam sebuah bisnis, wajar akan memiliki pesaing-pesaing. Nah, jika kamu terlalu fokus memerhatikan pesaing, yang ada usahamu akan tertinggal dari pesaing. Bahkan, bisa jadi usaha pesaing malah lebih memiliki inovasi-inovasi yang menyenangkan pelanggan.

Begitu pula jika terlalu cuek dengan pesaing. Kamu malah akan ketinggalan dan tidak mampu membaca persaingan yang mana hal itu akan membuat bisnismu gagal. Maka dari itu, lebih baik perhatikan pesaing sewajarnya saja setelah itu fokus dengan usahamu sendiri. Dan jangan lupa, tetap jadi diri sendiri sesuai dengan karakter brandmu

Tidak melakukan branding offline

Branding offline
Branding offline penting untuk mengenalkan produk baru. Photo by Rawpixel

Di era sekarang ini, memang tidak salah fokus untuk branding secara online. Namun, kamu jangan sampai meninggalkan branding secara offline. Dengan branding secara offline, konsumen bisa melihat produkmu secara langsung. Proses branding ini juga bisa dilakukan untuk mendapatkan hubungan yang baik dengan pihak lain, bahkan bisa saja dengan kompetitor. Bukan tidak mungkin nantinya kamu akan melakukan kolaborasi dengan kompetitor untuk menghasilkan produk dan layanan dengan terobosan baru.

Tidak diimbangi dengan kualitas produk

Sekencang apapun promosi yang kamu lakukan, jika produkmu memiliki kualitas yang kurang maka konsumen tidak akan bertahan lama untuk menggunakan atau membeli produkmu itu. Memang banyak konsumen yang awalnya tertarik dengan promo yang diberikan, namun saat produk yang diterima tidak sesuai maka sudah pasti para konsumen akan pergi. Maka dari itu, selama promo kamu jangan sampai menjanjikan hal-hal yang mustahil untuk dilakukan.

Tidak mengantisipasi risiko

Setiap bisnis yang dijalani pasti memiliki risiko yang akan dihadapi. Untuk itu, setiap pengusaha harus mengantisipasi risiko-risiko yang akan datang agar kedepannya perusahaan tidak jatuh bangkrut. Selain itu, saat mengambil suatu keputusan seorang pengusaha harus mempersiapkan segala kemungkinan termasuk hal buruk yang akan terjadi di masa depan.

Setelah mengetahui beberapa kesalahan dalam proses branding produk, kamu selaku pemilik bisnis bisa mengantisipasi dan menemukan solusi yang tepat saat menghadapi banyak masalah. Dengan begitu, usaha dan bisnismu berjalan dengan baik.

Mungkin Anda juga menyukai