Ingin Punya Rumah? Kenali Dulu Kredit Pemilikan Rumah
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) saat ini telah menjadi solusi yang paling populer untuk memiliki rumah. Harga rumah yang terus meroket menjadi alasan orang-orang lebih memilih untuk lebih memilih KPR. Tidak hanya meringankan, KPR juga memungkinkan para generasi pendatang untuk memiliki hunian sendiri.
Luas tanah yang semakin berkurang dari hari ke hari. Ditambah jumlah populasi manusia terus bertambah, membuat harga hunian semakin melangit. Hal ini lantas membuat kebutuhan papan menjadi semakin sulit untuk dipenuhi manusia. Bahkan, menurut laporan dari Detik Finance, generasi millennial diramalkan bakal kesulitan untuk membeli rumah di masa depan.
Lantas, beragam inovasi dilakukan untuk menemukan solusi atas permasalahan ini. Salah satu solusi yang paling populer adalah melalui KPR. Apa itu KPR? Mengapa cara ini menjadi solusi yang paling populer untuk memenuhi kebutuhan papan pada saat ini? Kamu bisa mengetahui jawabannya dalam artikel di bawah ini. Jadi, simak terus, ya!
Mengenal program Kredit Pemilikan Rumah
Kredit Pemilikan Rumah sering disingkat menjadi KPR. Biasanya kredit ini digunakan untuk membeli rumah. Namun, pada saat tertentu, kredit ini juga digunakan untuk membeli kebutuhan konsumtif lainnya dengan rumah sebagai jaminannya (biasanya 90% dari total harga rumah). KPR tidak sama dengan kredit konstruksi meski pada penerapannya terlihat serupa.
Target keduanya memang terletak pada properti. Namun bedanya, kredit konstruksi ditujukan untuk pembangunan properti. Sedangkan KPR ditujukan untuk pembelian properti yang sudah jadi dan terlihat bentuk fisiknya.
Beberapa jenis KPR
Salah satu miskonsepsi tentang KPR dalam masyarakat adalah pemahaman bahwa kredit ini hanya memiliki satu jenis. Ternyata, jika diperhatikan baik-baik, KPR ternyata memilki beragam jenis dan penawaran. Memang sekilas jenis-jenis KPR ini terlihat serupa, padahal fungsi dan konsep yang ditawarkan sangat berbeda satu sama lain. Tenang saja, KlikCair sudah merangkumkan beberapa jenis KPR yang banyak dipilih masyarakat Indonesia:
KPR Non-subsidi
KPR non-subsidi tidak berasal dari pemerintah sehingga tidak mendapatkan subsidii. Jadi, kamu perlu berhati-hati jika terlambat membayar angsurannya karena denda yang diberikan berjumlah cukup besar. Untuk masa pinjamnya sendiri, KPR konvensional umumnya memiliki rentang waktu antara 5-25 tahun.
Pada bahasan di atas telah disebutkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia hanya mengenal satu macam KPR saja. Nah, KPR inilah yang dimaksud. Jadi, KPR ini sering disebut juga sebagai KPR konvensional. KPR non-subsidi bisa populer karena memang kebanyakan bank di Indonesia menawarkan jenis ini. Bedanya mungkin hanya terletak pada persyaratan dan bunga.
KPR Subsidi
Dalam poin sebelumnya, sudah dibahas mengenai KPR non-subsidi yang bukan merupakan produk pemerintah. Nah, sekarang saatnya membahas KPR dari pemerintah. Ya, KPR subsidi merupakan produk dari pemerintah. Bunga yang ditawarkan KPR jenis ini lebih rendah dari KPR konvensional karena mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Perlu kamu ingat, KPR subsidi ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah dan tidak memiliki rumah pribadi. Tipe rumah yang bisa diajukan pun paling besar adalah tipe 36 dengan harga maksimal 120 juta rupiah. Untuk suku bunganya, pada tahun 2015 lalu pemerintah menurunkan suku bunga KPR Subsidi hingga 5%.
KPR Syariah
Akhir-akhir ini label “syariah” mulai digencarkan di bidang perbankan Indonesia. Pasalnya, menurut Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, pangsa aset keuangan syariah di Indonesia masih tergolong rendah. Padahal, Indonesia berambisi untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. KPR Syariah merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan ambisi tersebut.
KPR syariah mengikuti tata cara jual-beli dalam Islam. Jadi, kamu cukup membayar angsuran kredit rumah kepada bank selama lima belas tahun dan bank-lah yang akan melunasi rumah tersebut. Menariknya, dalam KPR syariah tidak ada sistem bunga sehingga jumlah angsuran yang harus dibayarkan tidak akan berubah.
KPR In-house
Dalam kebanyakan anggapan, pengajuan KPR tidak akan melibatkan pihak developer rumah. Padahal ada juga jenis KPR yang melibatkan pihak developer dan justru tanpa perantara bank. KPR ini bernama KPR in-house. Tanpa adanya perantara bank, maka kamu melakukan keseluruhan proses jual-beli rumah dengan pihak developer.
Mulai dari pengajuan hingga pengangsuran semua dilakukan melalui pihak developer. Biasanya KPR in-house tidak memiliki bunga karena angsuran ini bukanlah sebuah produk bank. KPR jenis ini biasanya digunakan untuk hunian kelas menengah ke atas.
Mengajukan KPR
Jika kamu berminat untuk mengajukan KPR, pahamilah tata cara dan syarat yang dibutuhkan supaya lekas disetujui oleh pihak pemberi pinjaman. Secara sederhana, berikut ini tahapan mengajukan KPR secara umum.
- Tentukanlah jenis properti yang kamu inginkan. Pastikan juga tipe dan harganya tidak melebihi ketentuan dari pemberi pinjaman.
- Pilihlah bank yang akan menjadi pihak kreditur. Hal ini perlu pertimbangan yang panjang. Sedikit saran, ada baiknya kamu tidak mudah tergiur dengan bank yang menawarkan bunga yang rendah. Pelajarilah juga syarat-syarat yang mereka ajukan dengan saksama.
- Ukur kemampuan angsuran kreditmu dengan simulasi KPR. Penjelasan lebih lengkap tentang simulasi KPR bisa kamu baca pada poin di bawah.
- Bank akan memberikan formulir pengajuan KPR, isilah dengan lengkap beserta surat-surat yang dibutuhkan.
- Bayar biaya tanda jadi atau booking fee sebagai kepastian membeli rumah.
- Sediakan juga dana untuk melunasi uang muka (DP).
- Pihak pemberi pinjaman (bank) akan menganalisis pengajuan KPR dan melakukan penilaian aset properti.
- Jika pengajuanmu disetujui, siapkan biaya KPR serta administrasi untuk persiapan akad kredit dengan notaris.
- Sekarang kamu tinggal menyicil angsuran KPR tiap bulan dalam rentang waktu yang telah disepakati.
Tentang Simulasi KPR
Dalam cara mengajukan KPR di atas, telah disinggung sedikit mengenai simulasi KPR. Apa itu simulasi KPR? Kamu pasti tahu bahwa istilah simulasi sama dengan gambaran. Simulasi KPR adalah gambaran pembayaran angsuran KPR. Proses ini wajib dilakukan setiap pembeli rumah atau debitur yang akan membeli rumah melalui sistem KPR.
Simulasi KPR hanya akan melibatkan pihak debitur dan kreditur (bank), tanpa adanya campur tangan dari pihak pemilik rumah atau developer. Pemilik rumah hanya akan menerima pembayaran dari kreditur nantinya.
KPR sebagai Solusi
Harga tanah yang kian meroket mau tidak mau membuat harga properti tidak bergerak seperti rumah dan apartemen juga terus meningkat. Hal ini jelas akan menyulitkanmu untuk mendapatkan rumah impian. Beruntung, saat ini telah ditemukan metode untuk memecahkan permasalahan tersebut, yakni melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Dengan KPR, kamu bisa mendapatkan hunian impianmu dengan cara menyicil harga rumah. Penjelasan di atas telah membahas pengertian KPR dan beberapa hal terkait dengan jenis kredit yang satu ini. Semoga dapat membantumu untuk memilih jenis KPR yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu, ya.
Tentunya kamu tetap harus menyiapkan uang muka jika memang tertarik menggunakan Kredit Pemilikan Rumah. Untuk mengumpulkan biayanya, jangan hanya menabung. Jadi, sebaiknya kamu berinvestasi agar uang bisa bertambah lebih cepat. Salah satu alternatif investasi yang bisa kamu pilih adalah peer-to-peer (P2P) lending melalui KlikCair. Hanya melalui satu platform online, kamu bisa berinvestasi dengan memberikan pinjaman dana kepada UKM di Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya.