Ini dia Pemahaman akan Interest Rate yang Perlu Kamu Ketahui
Dalam kegiatan pinjam-meminjam dan juga transaksi keuangan, tentu saja tidak akan lepas dari interest rate. Namun, apa sebenarnya interest rate? Mengapa perannya cukup penting? Mari kupas tuntas lebih dalam mengenai interest rate.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Suku Bunga Pinjaman
Apa Itu Interest Rate?
Interest rate merupakan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh suatu pihak (pemberi pinjaman) saat memberikan pinjaman kepada peminjam. Tingkat dari suku bunganya umunya ditetapkan berdasarkan seberapa besar dana yang dipinjam.
Di Indonesia, lembaga yang menentukan interest rate ialah Bank Indonesia. Bahkan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia menjadi surat berharga yang dibentuk dalam bentuk rupiah. Peran dari surat ini juga sebagai pengakuan utang dalam jangka waktu pendek dan transaksinya dengan diskonto.
Interest rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 3,5% dan suku bunga depositnya 2,75%. Oleh karena itu, pihak pemberi pinjaman tidak dapat menetapkan bunga lebih tinggi dari ketentuan Bank Indonesia kepada pihak peminjam.
Dalam pinjam meminjam, interest rate mempengaruhi nilai uang sekarang dan nilai uang di masa depan. Uang dimasa sekarang akan berkurang nilainya di masa depan. Tidak hanya itu, keadaan naik turunnya nilai interest rate akan mempengaruhi kepada jumlah investasi suatu negara.
Bagaimana Cara Kerja Interest Rate?
Bagaimana cara kerja interest rate? Pada umumnya, suku bunga berlaku untuk berbagai macam bentuk transaksi pinjaman. Suku bunga merupakan biaya pengguna aset. Aset ini bisa berbentuk uang ataupun barang.
Suku bunga disini menjadi sebuah tanggungan yang harus dipenuhi oleh pihak peminjam dan pengembaliannya akan meningkat bagi pihak pemberi pinjaman. Oleh karena itu, pihak pemberi pinjaman biasanya meminta dana lebih saat pihak peminjam mengembalikannya.
Pihak pemberi pinjaman dapat memberikan tingkat suku bunga yang tinggi ataupun rendah kepada pihak peminjam. Hal ini biasanya ditentukan berdasarkan risikonya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interest Rate
Dalam prosesnya, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interest rate. Berikut ini berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, antara lain;
- Besaran dari Pinjaman
Jumlah pinjaman yang kamu pinjam tentu saja akan mempengaruhi besaran suku bunga. Jika pinjaman yang kamu ajukan berjumlah besar maka suku bunga yang akan ditetapkan kepadamu juga akan besar. Begitu juga sebaliknya, jika suku bunga yang kamu pinjam relatif rendah maka suku bunga yang dibebankan juga tidak tinggi.
- Kebijakan dari Pihak Bank
Umunya setiap bank memiliki kebijakannya masing-masing terhadap besaran bunga. Besaran bunga yang ditentukan oleh setiap bank tentunya sudah diperhitungkan sesuai tingkat bunga bank sentral dan juga situasi dari pasar saat itu.
- Jangka Waktu Cicilan
Jangka waktu cicilan juga mempengaruhi tingkat suku bunga yang ditetapkan. Jika jangka waktu cicilan pendek maka suku bunga yang dibebankan akan ringan. Namun, jika jangka waktu cicilan semakin panjang, maka tingkat suku bunga yang di bebankan akan lebih berat.
- Pekerjaan dan Jumlah Penghasilan dari Peminjam
Status pekerjaan dan jumlah penghasilan rutin dari peminjam juga menjadi pertimbangan dalam menentukan tingkat suku bunga. Suku bunga yang dibebankan harus sesuai dengan kondisi dari peminjam.
- Riwayat Kredit Pihak Peminjam
Riwayat kredit dari pihak peminjam juga akan menjadi sebuah pertimbangan. Pasalnya, jika pihak peminjam memiliki riwayat kredit macet akan mempengaruhi pada jumlah suku bunga yang akan dibebankan.
Jenis-Jenis Interest Rate
Interest rate memiliki 2 jenis, yaitu;
- Real Interest Rate
Real Interest rate merupakan suatu koreksi atas tingkatan inflasi. Cara mengetahuinya dengan mengurangi nominal rate dengan rate of inflation.
- Nominal Interest Rate
Sedangkan nominal rate biasanya ada pada rekening koran. Pada rekening koran terdapat jumlah dari pengembalian atas investasi.
Sifat Pinjaman
Tingkat suku bunga memiliki sifat-sifatnya, yang diantaranya;
- Term of Maturity
Term of Maturity berkaitan dengan jangka waktu atau jatuh tempo. Dengan ini pihak peminjam tahu kapan harus melakukan pembayaran.
- Risk
Pada umunya, pinjaman tidak memiliki risiko, akan tetapi beberapa diantaranya memiliki tingkat inflasi spekulasi yang cukup tinggi.
- Liquidity
Aktiva dapat dinyatakan likuid jika dapat diubah dalam bentuk tunai dengan waktu yang cepat dan minim akan kerugian.
- Administrative Cost
Administrative cost merupakan biaya yang dibebankan kepada peminjam jika nantinya terjadi kelalaian ataupun masalah administrasi.
Contoh Menghitung Interest Rate
Berikut ini cara menghitung interest rate dan juga contohnya;
Rumus dari suku bunga sederhana atau Simple Interest Rate ialah;
Simple Interest = Principal x Interest Rate x Time
Sebagai contoh, kamu melakukan pinjaman di sebuah bank dengan jumlah Rp20 Juta. Tingkat suku bunganya sebesar 4%. Dengan ini kamu beban wajib yang harus kamu tanggung ke pihak bank sebesar jumlah pinjaman aslinya lalu ditambah bunganya.
Maka, perhitungannya adalah;
Rp20.000.000 + (4% x Rp20.000.000) = Rp20.000.000 + 800.000 = Rp20.800.000
Dengan ini kamu harus membayar sebesar Rp800.000 dengan jangka waktu sekitar satu tahun. Lalu bagaimana jika kamu membayar pinjaman tersebut dengan jangka waktu yang lebih lama? Begini cara menghitungnya;
Anggap kamu melakukan pinjaman dengan jangka waktu 5 tahun, maka pembayaran bunganya sebesar;
Simple Interest = Rp20.000.000 x 4% x 5 = Rp4.000.000
Suku bunga yang sudah ditentukan sebesar 4%, maka tahunannya kamu memiliki kewajiban membayar sebesar Rp800.000 namun jika kamu melakukan angsuran selama 5 tahun, maka bunga yang harus kamu bayarkan sebesar Rp4.000.000
Dengan demikian, semakin lama jangka waktu pinjaman maka semakin berat bunga yang di bebankan dan juga sebaliknya.