Siapa Bilang Income dan Revenue Itu Sama! Ini Perbedaannya

Ilustrasi profit
Siapa Bilang Income dan Revenue Itu Sama! Ini Perbedaannya. Photo by Pixabay
Waktu baca: 3 menit

Banyak yang masih menganggap bahwa income dan revenue itu sama. Dan anggapan seperti itu bukan tanpa alasan. Keduanya memang merujuk pada satu hal, yaitu keuntungan.

Namun, mulai sekarang kamu harus mulai membedakan antara revenue dan income. Keduanya memang merujuk pada keuntungan. Hanya saja, ada hal yang membedakan antara dua istilah tersebut.

Menghitung income atau revenue sangat penting. Karena dari sinilah kamu akan tahu bagaimana kesehatan keuangan perusahaan kamu. Jangan sampai kamu merasa perusahaan sudah berjalan dengan baik. Produksi terus dilakukan. Konsumen juga terus bertambah. Hanya saja, kamu merasa tidak ada aset yang bertambah. Bahkan, kamu merasa pendapatan perusahaan tidak meningkat signifikan. Inilah mengapa kamu perlu menghitung income dan revenue perusahaan kamu.

Apa Itu Revenue dan Bagaimana Penghitunganya?

Ilustrasi revenue report
Revenue. Photo by Pexels

Apa itu revenue? Menurut para ahli akuntansi, revenue merupakan keseluruhan pendapatan yang didapatkan sebuah perusahaan atau bisnis. Pendapatan ini bisa dari mana saja, mulai dari penjualan produk, layanan jasa yang diberikan, dan lain sebagainya. Pendapatan ini merupakan pendapatan kotor. Artinya, pendapatan dari revenue ini belum dikurangi biaya-biaya produksi, pembayaran pajak, dan lain sebagainya.

Nah, dari penjelasan tersebut, kamu akan lebih mengerti apa itu revenue setelah kamu tahu bagaimana cara menghitungnya. Setidaknya, ada tiga metode yang bisa kamu terapkan untuk menghitung revenue, yaitu TR, AR, dan MR.

Apa itu TR? TR singkatan dari Total Revenue atau total pendapatan. Ini dianggap metode penghitungan revenue yang paling mudah dan paling mendasar. Cukup dengan mengalikan harga jual dengan jumlah produksi. Maka Anda sudah mendapatkan TR.

Lain hal dengan AR atau average revenue. Ini merupakan perhitungan rata-rata pendapatan. Caranya adalah dengan membagi pendapatan dengan nilai jumlah produk yang mampu perusahaan kamu jual.

Yang terakhir adalah MR atau Marginal Revenue. Ini digunakan untuk menghitung pendapatan tambahan lantaran setiap unit produk yang berhasil dijual itu memiliki nilai tambahan. Caranya, tambahan TR dibagi dengan tambahan barang yang berhasil dijual. Dari MR ini, kamu bisa mengetahui revenue tidak didapatkan dari hasil sales tapi juga dari nilai tambah lainnya, seperti imbal hasil atau bunga karena deposito atau pun hasil investasi.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Income dan Bagaimana Penghitungannya?

Investasi untuk passive income
Pengertian income. Photo by Pixabay

Lalu, apa itu income? Sama-sama dianggap pendapatan, income itu beda dengan revenue. Bahkan, cara menghitungnya juga sedikit lebih rumit. Menurut definisi, income merupakan nilai seluruh pendapatan perusahaan, mulai dari hasil penjualan hingga penjualan aset fisik atau pun tidak terwujud.

Ada dua cara untuk menghitung income, yaitu GP dan NP. GP singkatan dari Gross Profit. Dengan metode ini, kamu akan tahu berapa keuntungan bruto perusahaan yang kamu miliki. Rumusnya adalah jumlah laba bruto dibagi total penjualan.

Sementara itu, NP atau Net Profit merupakan keuntungan bersih. Rumusnya, total keuntungan bersih dibagi total penjualan.

Mulai sekarang, kamu harus melakukan pencatatan yang berbeda antara revenue dan income perusahaan. Dengan pencatatan seperti ini, kamu akan lebih tahu bagaimana kondisi perusahaan. Diharapkan juga dengan data tersebut, kamu bisa membuat keputusan yang lebih tepat, terutama ketika kamu ingin membuat keputusan yang cukup signifikan.

Mana yang Lebih Penting antara Income dan Revenue?

Situasi tidak menentu
Income atau revenue? Photo by Pixabay

Setelah kamu mengetahui bedanya revenue dan income, mana yang lebih penting? Sebenarnya, keduanya sama-sama penting untuk diketahui. Dengan mendapatkan informasi mengenai income dan juga revenue, kamu bisa membuat kebijakan yang tepat demi kemajuan perusahaan.

Hanya saja, banyak yang menjadikan revenue sebagai indikator keberhasilan sebuah perusahaan. Pasalnya, dengan mengetahui revenue perusahaan, secara otomatis kamu akan tahu berapa harga jual produk atau jasa, mengoptimasi harga jual, dan juga aktivitas marketing.

Untuk itu, penting sekali bagi kamu untuk menggenjot revenue perusahaan dengan cara-cara yang tepat. Salah satunya dengan menentukan harga jual yang tepat. Kemudian, harus ada optimasi harga seperti memberikan cashback atau potongan harga kepada konsumen untuk meningkatkan loyalitas dan juga bisa juga untuk meningkatkan kuantitas produk yang dibeli.

Yang tak kalah penting lagi adalah mengontrol arus kas. Tenaga keuangan di perusahaan kamu harus rajin mengontrol kas perusahaan setiap ada transaksi.

Terlepas dari itu, income dan revenue sama-sama pendapatan. Jika kamu seorang pemilik perusahaan, kamu harus terus meningkatkan income perusahaan. Ini bisa kamu lakukan dengan melakukan beberapa cara. Misalnya saja kamu bisa menaikkan penjualan, menawarkan varian produk yang berbeda, ekspansi bisnis dengan menyasar konsumen baru, atau mengurangi cost untuk produksi.

Di sisi lain, penting juga bagi kamu untuk melakukan inovasi. Inovasi ini diperlukan entah untuk menciptakan produk atau layanan yang baru atau pun untuk membuat operasional perusahaan lebih efektif.

Mungkin Anda juga menyukai