Mengenal FoMO, Fenomena Takut Tertinggal yang Kerap Dirasakan Generasi Milenial
FoMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out. FoMo merupakan sebuah sindrom yang saat ini banyak dialami oleh anak muda generasi milenial. Gejala yang ditujukkan oleh orang yang mengalami sindrom FoMO adalah kekhawatiran, kecemasan, hingga ketakutan akan ketinggalan informasi yang beredar di media sosial.
FoMO adalah sindrom yang baru-baru ini muncul seiring dengan meningkatnya penggunaan gadget dan media sosial di kalangan generasi milenial. Meski begitu, FoMO memiliki efek yang buruk bagi fisik maupun psikologis. Kenali lebih dalam tentang sindrom FoMO melalui pembahasan di bawah ini!
Mengenal sindrom FoMO
FoMO adalah gangguan yang saat ini menyerang generasi milenial. Generasi ini menjadi sasaran empuk sindrom FoMO karena mereka tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi. Media sosial menjadi bagian penting dalam hidup yang tak terpisahkan. Bahkan, mengarah ke ketergantungan hingga kecanduan. Hal inilah yang kemudian memicu timbulnya FoMO atau ketakutan tidak update informasi.
Setiap hari, orang akan terbiasa memulai hari dengan mengecek media sosial. Membaca berita apa yang sedang viral. Namun, di antara orang-orang ini, ada yang mengalami sindrom FoMO sehingga menjadi yang paling cemas dan takut jika ketinggalan berita. Orang dengan sindrom FoMO akan terus menerus kepikiran jika mereka tahu sudah melewatkan sebuah berita yang sedang happening.
Baca juga: Pola Pikir Milenial yang Membuat Mereka Unggul
Sindrom FoMO adalah sindrom yang cukup membahayakan kesehatan psikologis seseorang karena bisa memicu untuk bertindak di luar batas kewajaran hingga membahayakan diri sendiri.
Gejala orang yang mengalami sindrom FoMO
Sebagai generasi yang hidup dengan melihat bagaimana teknologi berkembang dengan sangat pesat, kamu wajib waspada bila saja mengalami gejala yang menunjukkan terjangkit sindrom FoMO.
Selalu mengecek handphone setiap saat
Dilansir dari Cosmpolitan gejala utama yang terlihat jika kamu terkena sindrom FoMO adalah keinginan yang tinggi untuk selalu melihat handphone untuk melihat update yang ada. Kamu akan terus kepikiran untuk melihat apakah ada notifikasi dari semua platform media sosial yang kamu miliki. Kamu tidak ingin sedikit pun berita terlewat.
Menjadi ingin tahu tentang kehidupan orang lain
Sebagai akibat dari rasa cemas akan ketinggalan update berita, kamu menjadi sangat ingin tahu dengan kehidupan orang lain. Bukan hanya kehidupan public figure yang kamu follow di media sosial, tetapi juga kehidupan teman serta orang lain. Setiap detail terkecil kamu ingin tahu bahkan mencakup apa yang mereka makan.
Mengeluarkan banyak dana demi update
Kamu juga akan terpicu untuk mengeluarkan banyak uang demi eksis dan up to date di media sosial. Bahkan, demi mewujudkan hal tersebut, kamu rela merogoh kocek dalam atau menghabiskan uang tabungan. Jika media sosial sedang dihebohkan dengan orang yang berlomba-lomba pamer tas bermerek keluaran terbaru, kamu juga ingin menjadi bagian dari tren ini, hingga tanpa sadar sudah menghabiskan uang yang dimiliki.
Cara mengatasi sindrom FoMO adalah…
FoMO adalah sindrom yang muncul karena tindakan yang dipicu oleh faktor psikologis yang muncul dari diri kamu sendiri. Dengan begitu, untuk mencegah atau mengatasi gejala FoMO, kamu harus memulainya dengan niat yang kuat untuk sembuh dan menjalani kehidupan yang normal.
Mengurangi waktu bermain media sosial
Kamu juga bisa mulai membatasi waktumu untuk dihabiskan di dunia maya. Jangan sampai berlebihan dalam menggunakan media sosial. Buatlah hanya dua jam saja dihabiskan untuk bermain media sosial.
Menahan diri untuk tidak selalu update
Ubahlah pola pikir bahwa tidak semua hal harus diunggah dan dipamerkan pada orang lain di media sosial. Mengunggah semua hal yang kamu lakukan ke media sosial hanya akan mempersulit diri sendiri. Bahkan, kamu bisa saja melewatkan momen-momen berharga karena sibuk update di media sosial demi pengakuan dari orang lain.
Mematikan bunyi notifikasi
Sindrom FoMO juga bisa diatasi dengan mulai mematikan notifikasi handphone-mu. Dengan tidak adanya notifikasi yang muncul, keinginan untuk mengecek handphone terus-terusan akan sedikit berkurang. Pekerjaanmu pun bisa diselesaikan tepat waktu dan tidak terbengkalai.
Kamu bisa mengalihkan energi untuk mengecek media sosial untuk melakukan sosialisasi langsung dengan orang di kehidupan nyata, Sebagai pengalihan pikiran untuk terus-terusan mengecek handphone, kamu bisa mulai meluangkan waktu untuk ke arah yang lebih positif seperti misalnya dengan berinvestasi.
Menjadi investor di KlikCair bisa mendatangkan penghasilan tambahan serta membangun UMKM Indonesia mengembangkan bisnisnya. Selain menjadi investor, kamu juga bisa menjadi peminjam modal untuk kelancaran usaha. Dengan KlikCair, investasi dan pembiayaan modal usaha menjadi lebih mudah.