Dynamic Pricing Adalah: Manfaat Sampai Cara Penerapan
Setiap bisnis atau usaha yang kamu buat tentu membutuhkan strategi didalamnya. Ada banyak strategi yang dipakai untuk mensukseskan bisnis, salah satunya adalah Dynamic Pricing. Dynamic Pricing adalah metode untuk menentukan harga yang dilakukan secara dinamis.
Pricing adalah metode menetapkan harga untuk rencana penjualan bisnis kamu. Untuk menggunakan metode ini, kamu perlu mengetahui pengertian, manfaat sampai dengan cara menerapkannya.
Kamu juga perlu memahami apakah metode ini cocok dipakai untuk bisnis kamu. Mari kita simak ulasan selengkapnya tentang Dynamic Pricing berikut ini.
Pengertian Dynamic Pricing
Agar mengetahui jenis strategi untuk bisnis ini, kamu perlu mengetahui apa yang dimaksud Dynamic Pricing. Dynamic Pricing adalah penentuan harga yang dijual berdasarkan kebutuhan dan kondisi pasar.
Oleh sebab itu, sistem Dynamic Pricing memiliki sifat dinamis dan bisa berubah-ubah tiap waktu. Hal ini karena harga tersebut ditentukan dari perubahan dari harga barang yang dipengaruhi oleh permintaan dan persediaannya.
Contoh Dynamic Pricing adalah tarif dari ojek online yang dipakai sehari-hari. Ketika sedang ramai, harga ojol bisa lebih mahal dan naik karena permintaannya yang banyak. Sedangkan jika sedang sepi, tarifnya menjadi lebih murah karena persediaannya yang banyak.
Oleh sebab itu, harga yang ditawarkan bisa berubah-ubah dan bukan harga fixed karena tergantung dari lingkungannya.
Dynamic Pricing biasa digunakan untuk penetapan harga dalam dunia online seperti perusahaan e-commerce, penjualan tiket pesawat, dan angkutan online lainnya.
Perusahaan umumnya akan menggunakan machine learning untuk memprediksi harga dan berapa yang sesuai dengan kondisi saat ini. Dengan demikian, diharapkan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
Jadi, ini lebih mudah untuk diaplikasikan oleh perusahaan untuk mengalahkan kompetitor yang ada.
Baca juga: Yang Entrepreneur Wajib Tahu Mengenai Venture Capital
Manfaat Dynamic Pricing
Untuk mengetahui lebih mendalam apa tujuan perusahaan menetapkan Dynamic Pricing, akan dijelaskan beberapa manfaat yang perlu diketahui. Manfaat dari Dynamic Pricing adalah sebagai berikut:
1. Dapat Mengetahui Harga Kompetitif
Penentuan harga dengan Dynamic Pricing akan membuat kamu mau tidak mau perlu melakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan harga yang tepat. Risetnya dilakukan dengan melihat harga kompetitif.
Apa yang dimaksud dengan harga kompetitif? hal ini merupakan strategi untuk membandingkan harga dari kompetitor di pasaran.
Dengan demikian, kamu bisa menganalisis dan menilai harga produk kompetitor kamu secara real time. Dengan demikian, kamu mengetahui trend yang terjadi dan menerapkannya untuk produk kamu sehingga kamu tidak kalah saing.
2. Kontrol Terhadap Harga
Strategi ini mampu membuat pebisnis dapat mengelola harga produknya lebih baik.
Pasalnya, kamu bisa mengubahnya dengan cepat sesuai dengan perhitungan yang telah kamu dapatkan.
3. Lebih Hemat Biaya
Manfaat dari Dynamic Pricing yang terakhir yaitu mampu menghemat biaya untuk melakukan analisis pasar. Hal ini karena data tersebut sudah kamu dapatkan sebelumnya. Jadi, tinggal dilakukan kalkulasi dari data yang didapatkan guna membuat perubahan harga.
Untuk menghitungnya, tentu akan lebih mudah jika menggunakan aplikasi yang bisa mengkalkulasi data dengan baik. Jadi, tidak perlu dilakukan secara manual. Selain menghemat biaya, cara ini juga akan menghemat waktu.
Kalkulasi ini diperlukan agar bisa mendapatkan profit secara maksimal sesuai dengan perubahan dari data banyaknya kebutuhan dan stok produk yang ada.
3 Jenis Dynamic Pricing
Penentuan metode ini tidak boleh sembarangan karena ada jenis Dynamic Pricing yang perlu diketahui untuk diaplikasikan ke bisnis kamu dengan tepat. Ketiga jenis Dynamic Pricing adalah sebagai berikut:
1. Peak Dynamic Pricing
Jenis yang pertama adalah Peak Dynamic Pricing dimana kamu harus mengubah harga produk ketika terjadi peak season atau penjualan sedang ramai.
Contohnya seperti yang dijelaskan sebelumnya yaitu ketika ojek online ramai, maka terjadi perubahan harga. Hal ini diakibatkan oleh permintaan yang banyak mengakibatkan banyaknya konsumen yang memperebutkan barang tersebut sehingga nilai jual menjadi lebih tinggi.
Oleh sebab itu, kamu perlu menerapkan strategi ini guna mendapatkan keuntungan yang maksimal. Contoh peak -load pricing yaitu ketika harga tiket pesawat naik karena sedang musim liburan.
2. Segmented Dynamic Pricing
Penentuan harga untuk jenis yang kedua ini berkaitan dengan kondisi geografis seseorang. Harga akan menjadi tinggi jika kondisi lingkungan wilayahnya sudah maju dibandingkan daerah lainnya.
Itulah mengapa kota-kota besar memiliki harga produk lebih mahal dibandingkan di daerah lain. Contohnya harga makanan nasi goreng di Jakarta lebih mahal dibandingkan dengan di wilayah Madura.
3. Perubahan Pasar
Jenis terakhir dari Dynamic Pricing adalah perubahan pasar. Jadi, perubahan harga ditentukan dari kondisi pasar yang berubah.
Misalnya adalah ketika harga produk barang menjadi mahal karena pasokannya semakin sedikit. Hal ini dapat dilihat dari harga minyak goreng yang meningkat karena ketersediaannya juga sedikit pada beberapa waktu yang lalu.
Cara Menerapkan Dynamic Pricing
Setelah mengetahui apa itu Dynamic Pricing dan manfaatnya, kamu perlu tahu juga cara menerapkannya.
Jika ingin menerapkan Dynamic Pricing, maka perlu memperhatikan beberapa langkah berikut agar tidak salah. Cara menerapkan Dynamic Pricing adalah sebagai berikut:
1. Pilih SKU
Cara yang pertama kali kamu lakukan yaitu dengan memilih produk yang cocok untuk diubah harganya sesuai kondisi. Ada produk yang tidak bisa berubah dan tidak cocok untuk menggunakan Dynamic Pricing.
Oleh sebab itu, kamu perlu menentukan terlebih dahulu produk apa yang sekiranya cocok menggunakan SKU. SKU adalah kepanjangan dari Stock Keeping Unit yang merupakan data ketersediaan produk yang kamu jual.
2. Buat Aturan Tentang Perubahan Harga
Jika sudah menentukan produk yang tepat untuk diterapkan strategi ini, maka cara selanjutnya adalah membuat aturan terkait perubahan harga tersebut. Jangan sampai mengganti harga secara berlebihan karena ini justru merugikan bisnis.
Harga yang terlalu mahal dan ekstrim akan membuat para pelanggan lari dari bisnis kamu dan lebih memilih produk lain yang merupakan kompetitormu. Dengan demikian, bisnis tidak akan bertahan lama.
Sebaiknya, buatlah perubahan harga yang masuk akal dengan tetap memperhatikan kondisi pasar. Tentukan batasan harga maksimum dan minimum dari produk yang akan kamu jual. Jadi, kamu tetap mendapatkan untung.
3. Susun Jadwal
Langkah terakhir untuk menerapkan Dynamic Pricing adalah menyusun jadwal yang berkenaan dengan kapan kamu akan menaikkan harga tersebut. Kamu bisa memprediksinya terlebih dahulu kapan kiranya harga menjadi naik.
Misalnya, ketika masa liburan tiba maka kamu bisa menaikkan harga tiket pesawat atau hotel.
Contoh lainnya menjelang Hari Raya Idul Fitri, pebisnis akan memanfaatkannya untuk menaikkan harga baju jualannya karena umumnya permintaan akan naik dibandingkan sebelumnya.
Itulah penjelasan lengkap mengenai Dynamic Pricing. Dynamic Pricing adalah hal yang berguna untuk kemajuan bisnis. Namun, dalam penerapannya perlu mempertimbangkan semua aspek agar harga yang kamu ubah bukan malah merugikan bisnis kamu. Semoga bermanfaat.