Mengenal Pasar Tradisional: Manfaat, Fungsi, Jenisnya, Kelebihan dan Kekurangan
Bagi generasi milenial dan generasi Z, berbelanja di pasar tradisional bisa dihitung dengan jari. Anak muda zaman sekarang lebih mengandalkan teknologi seperti pasar online, go-mart, atau berbelanja bahan pangan melalui aplikasi. Walaupun majunya teknologi dengan pesat, tidak dapat dipungkiri bahwa pasar tradisional saat ini masih menjadi alternatif masyarakat untuk berbelanja bahan pangan. Lantas apa yang dimaksud dengan pasar tradisional?
Kenali lebih lanjut mengenai pasar tradisional, manfaatnya, fungsi, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangannya hingga jenisnya!
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Ekonomi Kreatif dan Perkembangannya di Indonesia
Apa Itu Pasar Tradisional
Pasar merupakan sebuah tempat dimana bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan proses penjualan barang atau jasa. Lalu apa yang dimaksud dengan pasar tradisional? Apakah memiliki makna yang sama dengan arti pasar? Tentu jawabannya sama, namun sesuai dengan namanya, pasar tradisional menjalankan kerjanya masih dengan cara yang tradisional.
Kegiatan dalam pasar tradisional melakukan transaksinya secara langsung. Bahkan dapat terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual di pasar tradisional. Perlu kamu ketahui, bahwa pasar tradisional umumnya dibangun oleh pemerintah setempat, BUMD, BUMND atau bahkan pihak swasta. Lokasi pasar tradisonal biasanya berada di pusat keramaian dan juga terbuka. Di dalam pasar tradisional cenderung menjual aneka kebutuhan pokok.
Fungsi Pasar Tradisional
Pasar tradional juga memiliki fungsi lho! Terutama dalam bidang perekonomian daerah. Apa saja fungsi pasar tradisional?
- Sebagai pusat pengembangan ekonomi rakyat
- Sebagai tempat untuk menciptakan lapangan kerja
- Sebagai tempat pertukaran barang
- Sebagai pusat perputaran uang daerah
- Sebagai sumber retribusi daerah
Manfaat Pasar Tradisional
Tidak hanya sebagai penggerak kegiatan ekonomi saja, namun pasar tradisional juga memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini manfaat pasar tradisional bagi masyarakat, antaralain;
- Dengan adanya pasar tradisional, adanya tempat untuk berinteraksi antara penjual dan juga pembeli.
- Memajukan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
- Sebagai tempat untuk mengedarkan dan menjual hasil produksi dari pengusaha-pengusaha lokal (terutama petani dan juga peternak).
- Demi kelancaran kegiatan di pasar, dibutuhkannya ke ikut sertaan orang banyak. Dengan itu, pasar menjadi lahan lapangan pekerjaan.
Ciri-Ciri Pasar Tradisional
Tolak ukur seperti apa agar pasar dapat dikatakan sebagai pasar tradisional? Nah, mari kenali terlebih dahulu apa saja ciri-ciri pasar tradisional!
- Lokasi pasar tradisional biasanya ada di tempat terbuka.
- Di dalam pasar tradisional, tidak adanya monopoli oleh satu produsen.
- Cara penjualan, harga barang, kualitas barang dan juga lokasi menjadi salah satu aspek penting yang menentukan besaran penjualan.
- Harga barang-barang yang di jual di pasar tradisional sangat terjangkau.
- Pembeli dan penjual dapat melakukan proses tawar menawar dalam kegiatan jual-beli.
- Pemerintah daerah setempat memiliki tugas untuk menjaga keamanan, namun tidak ikut serta dalam proses operasional pasar.
- Produk yang di jual di pasar tradisonal biasanya merupakan kebutuhan pokok.
Kelebihan Pasar Tradisional
Pasar tradisional juga memiliki keunggulannya. Apa saja kelebihan dari pasar tradisional?
- Pendapatan Penjual di Pasar Tradisional Cenderung Merata
Pendapatan yang dihasilkan oleh penjual di pasar tradisional biasanya cenderung merata. Para penjual di pasar tradisional memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat. Penjual satu sama lain pun tidak begitu kompetitif.
- Tidak Adanya Monopoli dari Satu Produsen Tertentu
Pemasuk barang produksi di pasar tradisional sangatlah beragam. Setiap penjual memiliki sumber pemasuk barangnya masing-masing. Oleh karena itu, tidak adanya monopoli oleh satu produsen tertentu di pasar tradisional.
- Kejujuran Masih Diandalkan
Tidak adanya bantuan teknologi dan juga keamanan yang ketat di pasar tradisional. Maka, dalam menjalankan kegiatan kesehariannya, masih sangat mengandalkan kejujuran.
- Pemerintah Tidak Campur Tangan dalam Kegiatan Operasional Pasar Tradisional
Walaupun pada umumnya pasar tradisional di bangun oleh pemerintah setempat, namun dalam menjalankan kegiatan operasionalnya pemerintah tidak ikut campur tangan. Pemerintah hanya bertugas untuk mengamankan dan menertibkan saja.
- Pendapatan Penjual Tergantung dari Cara Bernegosiasi Dengan Pembeli
Tidak ada harga pasti di pasar tradisional. Hal ini karena adanya sistem tawar menawar dalam kegiatan jual beli. Oleh karena itu, besar pendapatan penjual bergantung dari proses negosiasi dengan pembeli.
- Penjual Tidak Terikat Kontrak
Penjual di pasar tidak terikat kontrak apapun. Maka penjual bebas untuk keluar dan masuk.
Kekurangan Pasar Tradisional
Tidak hanya memiliki keunggulan saja, pasar tradisional juga memiliki kekurangan, diantaranya;
- Kualitas Barang Tidak Sepenuhnya Baik
Berbeda dengan pasar modern, kualitas barang di pasar tradisional tidak terjamin kualitasnya seperti di pasar modern. Oleh karena itu, pembeli harus lebih selektif dalam memilih barang.
- Kurangnya Inovasi
Karena masih bersifat tradisional, kurangnya inovasi pada pasar tradisional. Kegiatan operasionalnya tidak dibantu dengan teknologi. Sistem pembayaran di pasar tradisional pun tidak beragam. Biasanya hanya menerima pembayaran secara tunai saja.
- Terikat dengan Budaya Setempat
Budaya yang diterapkan dalam pasar tradisional biasanya tidak jauh dengan budaya setempat. Maka, setiap pasar tradisional memiliki caranya masing-masing.
- Pertumbuhan Ekonomi masih Cenderung Lambat
Karena kurangnya inovasi, pertumbuhan ekonomi di pasar tradisional cenderung lebih lambat dibandingkan dengan pasar modern.
- Produk yang di Jual masih Terbatas
Tidak semua hal dapat kamu beli di pasar tradisional. Produk yang di jual masih terbatas. Biasanya pasar modern hanya menjual kebutuhan pokok seperti hasil pertanian atau hasil ternak saja.
- Tidak Adanya Acuan Harga yang Pasti
Karena adanya proses tawar menawar, tidak adanya harga pasti akan suatu barang yang dijual. Harga ditentukan dari hasil negosiasi antara penjual dan pembeli.
Jenis-Jenis Pasar tradisional
Siapa sangka bahwa pasar tradisional memiliki jenis yang beragam. Berikut ini jenis-jenis pasar tradisional berdasarkan jenis kegiatannya, waktu kegiatannya dan juga status kepemilikannya.
- Berdasarkan Jenis Kegiatannya
- Pasar Grosir: Permintaan dan penawaran barang dengan jumlah yang banyak
- Pasar Induk: Pusat bahan pangan
- Pasar Eceran: Permintaan dan penawaran dalam bentuk eceran atau satuan
- Berdasarkan Waktu Kegiatannya
- Pasar Siang: Jam operasi pukul 04.00 hingga 16.00
- Pasar Malam: Jam operasi pukul 16.00 hingga 04.00
- Pasar Siang dan Malam: Beroperasi 24 jam
- Pasar Darurat: Pada umumnya berlokasi di jalan umum. Biasanya ada momen tertentu seperti bulan Ramadan.
- Menurut Status Kepemilikannya
- Pasar Pemerintah: Dimiliki oleh pemerintah daerah atau pemerintah pusat
- Pasar Swasta: Dimiliki oleh pihak swasta yang telah diberikan izin oleh pemerintah setempat
- Pasar Liar: Kegiatannya berada diluar kendali pemerintah daerah, hal ini karena kurangnya fasilitas pasar yang tersedia.
Demikian penjelasan dari apa yang dimaksud dengan pasar tradisional beserta manfaat, fungsi, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangannya hingga jenisnya. Setelah mengetahuinya, tertarik berbelanja di pasar tradisional?