Mengenal Apa Itu Cut Loss dalam Saham
Apa itu cut loss dalam saham akan menjadi informasi penting untuk diketahui bagi kamu yang baru saja terjun di dunia saham. Hal tersebut karena pengertian apa itu cut loss dalam saham akan berdampak pada keuntungan atau justru kerugian yang akan didapatkan.
Sebenarnya untung dan rugi di dalam dunia saham, sebagaimana layaknya di dunia dagang, itu adalah sebuah hal yang tak mungkin dihindari. Hanya saja sebagai sebagai pemegang saham harus memiliki strategi dan usaha untuk mengurangi risiko kerugian yang lebih dahsyat.
Nah karena pasar saham itu sangat fluktuatif dan seringkali tak dapat berjalan lancar sebagaimana yang diprediksi, perlu dipahami apa itu cut loss dalam saham. Jika tertarik, silahkan ikuti uraian detailnya di bawah ini.
Pengertian Cut Loss dalam Saham
Susunan istilah cut loss adalah terdiri dari dua rangkaian kata yaitu cut dan loss dalam Bahasa Inggris. Secara harfiah cut memiliki arti memotong, sedangkan kata loss berarti kerugian, sehingga cut loss artinya adalah memotong kerugian.
Jadi Apa itu cut loss dalam saham? Adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh pemilik saham sebagai upaya menekan terjadinya risiko semakin tingginya nilai kerugian yang dapat dialami.
Metode yang digunakan dalam penanggulangan kerugian tersebut adalah dengan menjual saham meski berada pada level di bawah harga belinya. Itulah mengapa cut loss disebut sebagai tindakan mencegah kerugian yang lebih besar, bukan mencegah terjadinya kerugian.
Karena saham yang mengalami cut loss itu sebenarnya sudah dalam keadaan merugi. Hanya saja kamu tetap perlu melakukan upaya untuk mencegah agar kerugian yang dialami tidak semakin besar.
Baca juga: Mau Jadi Investor Profesional? Pahami Dulu Apa Itu Internal Rate of Return
Perbedaan Cut Loss dan Stop Loss
Lantas apakah stop loss sama dengan cut loss? Agar tak menjadi bingung berikut perbedaan stop loss dan cut loss yang harus dipahami.
Seperti yang sudah diuraikan tentang apa itu cut loss dalam saham di atas, maka kamu sudah paham jika hal tersebut merupakan aktivitas yang harus dilakukan di dalam kondisi merugi. Aktivitas tersebut dilakukan demi menghindari kerugian berikutnya yang semakin parah.
Dalam konteks yang sama, yaitu menghindari kerugian yang lebih besar, terdapat istilah yang disebut stop loss. Meski pengertian dan contoh kasus dari kedua istilah itu sama, akan tetapi ada sistem tindakan yang membedakan antara cut loss dan stop loss.
Pada cut loss sistem tindakannya adalah manual. Jadi ketika kamu melihat ada tanda-tanda yang muncul terjadinya kemerosotan nilai saham secara terus menerus, maka dapat segera memberlakukan cut loss.
Sedangkan stop loss adalah tindakan yang memiliki tujuan sama seperti di atas, namun dilakukan dengan memakai sistem. Jadi pemegang saham telah memasang fitur tersebut melalui sistem aplikasi.
Nantinya proses penjualan saham akan terjadi secara otomatis begitu sistem mendeteksi jika harga saham telah mencapai titik tertentu yang ditentukan. Tentu saja karena hal ini dilakukan secara sistem maka tidak dibutuhkan konfirmasi terlebih dahulu.
Kapan Waktu Yang Tepat untuk Cut Loss
Yang menjadi pertanyaan besar berikutnya adalah kapan harus cut loss? Jadi tindakan cut loss dapat dilakukan pada saat-saat tertentu sebagai berikut:
1. Saat Harga Saham Menyentuh Titik Merugi
Cut loss harus segera dilakukan ketika harga saham mencapai titik kerugian. Artinya ada tindakan sebelumnya yang harus dilakukan untuk menentukan persentase kerugian yang mampu untuk ditanggung.
Dalam hal ini tentu tidak bisa menggunakan profil investor lain dapat penentuan titik terendah tersebut. Mengapa? Sebab bisa saja terjadi ada investor yang sanggup merugi saat nilai saham mencapai angka 5%, namun investor lain baru di angka 10% saja sudah masuk kategori rugi.
2. Emiten Sedang Bermasalah
Harga saham terkoreksi oleh banyak hal, salah satunya yaitu ketika timbul masalah internal pada tubuh emiten. Misalnya emiten mengalami kerugian dimana pada masa sebelumnya juga mengalami kerugian.
Biasanya hal ini akan menimbulkan tergerusnya kepercayaan investor lalu beramai-ramai menjual sahamnya.
Dalam kondisi seperti ini pastikan waspada dan terus memantau keadaan sehingga ketika harga saham emiten tersebut terus meluncur turun maka dapat segera melakukan cut loss.
3. IHSG Terkoreksi
Tindakan cut loss juga perlu untuk dilakukan ketika IHSG terkoreksi hingga ke persentase yang sangat mengkhawatirkan. Biasanya keadaan ini akan memicu para investor melepas saham miliknya ke pasaran.
Dalam situasi seperti ini kamu juga harus segera melepas saham agar tidak menderita kerugian yang lebih besar lagi.
4. Terjebak Pada Saham Gorengan
Sebagai investor pemula, kamu mungkin akan tertarik untuk membeli saham gorengan. Maklum saja saham jenis ini memang layaknya gorengan, yaitu nyata, terasa gurih akan tetapi tak bernilai gizi tinggi.
Istilah saham gorengan merujuk pada jenis saham yang digunakan sebagai sarana mengeruk keuntungan oleh investor modal besar. Ciri khas dari saham gorengan adalah nilai awal saham murah, akan tetapi tanpa ada kejadian spesial tiba-tiba saja harga melonjak tinggi.
Nah disinilah biasanya para investor pemula akan tergiur keuntungan untuk ikut membeli. Padahal di tengah prosesnya tiba-tiba para investor raksasa akan segera menjual sahamnya sehingga harga akan merosot tajam.
Risiko Tidak Melakukan Cut Loss
Apabila telah nyata di hadapan terjadi 4 kondisi di atas namun tidak segera melakukan tindakan cut loss maka kamu akan menghadapi risiko ketika tidak mau cut loss. Risikonya ya tentu saja modal yang dimiliki akan habis.
Itulah mengapa sangat penting bagi investor pemula untuk paham apa itu cut loss dalam saham. Sebab tindakan cut loss itu penting untuk dilakukan sebagai bagian dari strategi perdagangan saham.
Dengan cut loss meski kondisi yang dialami merugi, namun masih tersisa modal usaha yang dapat kamu manfaatkan untuk melakukan pembelian saham emiten lainnya.
Cara Melakukan Cut Loss
Dari pengertian apa itu cut loss dalam saham, maka ada 2 indikator utama yang dapat digunakan untuk melakukan cut loss, yaitu:
1. Berdasarkan Support
Level support adalah tingkatan nilai terendah atas sebuah harga saham pada satu waktu tertentu. Sebagai investor, kamu harus tahu di titik mana level support saham yang dimiliki, kemudian tentukan titik untuk melakukan cut loss di bawah level support tersebut.
Jadi nantinya ketika harga saham turun hingga mencapai titik di bawah level support yang telah ditentukan, maka cut loss dapat segera dilakukan.
2. Berdasarkan Harga Beli
Cara lain melakukan cut loss adalah dengan menentukan batas kerugian saham. Misalnya saja kamu menentukan tingkat persentase sebesar 5% dari modal awal pada saat membeli saham pertama kali.
Nah nantinya ketika terjadi penurunan harga saham hingga mencapai nilai persentase sebesar 5% dari harga awal membeli, maka cut loss dapat segera diaplikasikan.Sedikit tips, agar tidak lalai melakukan cut loss maka jangan tunda untuk segera memasang batasan nilai cut loss segera setelah pembelian saham emiten dilakukan.
Nah setelah tahu apa itu cut loss dalam saham, segera coba dan semoga berhasil!