Apa Itu Crowdsourcing? Berikut Penjelasan Selengkapnya

Apa Itu Crowdsourcing
Apa Itu Crowdsourcing? Berikut Penjelasan Selengkapnya. Photo by @kattyukawa
Waktu baca: 3 menit

Istilah crowdsourcing mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian kalangan. Seperti yang diketahui, kata istilah yang satu ini berasal dari bahasa asing. Jika diartikan crowdsourcing adalah pengumpulan orang banyak. Namun, apa itu crowdsourcing secara lebih rinci?

Pada dasarnya crowdsourcing ini sangat bermanfaat untuk bisnis kamu. Tidak hanya itu saja, segala pekerjaan juga akan lebih mudah teratasi menggunakan crowdsourcing. Jadi, tidak heran jika saat ini banyak orang mulai mencari penjelasan serta manfaat dari crowdsourcing.

Meskipun crowdsourcing sudah dikenali beberapa kalangan. Akan tetapi, masih banyak orang mempertanyakan apa itu crowdsourcing? Jika kamu tertarik mengetahui penjelasan istilah tersebut, artikel ini akan menerangkan lebih rinci penjelasan sampai manfaatnya.

Apa Itu Crowdsourcing?

Penting untuk diketahui, crowdsourcing sendiri merupakan sebuah istilah yang dituliskan oleh Jeff Howe dalam artikelnya pada tahun 2006 dalam situs Wired. Pada isi artikel tersebut Howe menerangkan crowdsourcing yaitu pemecahan masalah dengan bantuan banyak orang.

Jadi, secara garis besar crowdsourcing platform merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menampung banyak orang guna mencapai tujuan tertentu. Menariknya, saat ini metode crowdsourcing pada dasarnya dapat kamu gunakan dalam hal berbisnis. 

Orang yang melakukan crowdsourcing biasanya akan membagikan informasi, melakukan pekerjaan yang telah diminta, hingga melakukan disukis forum. Pada diskusi forum umumnya dilakukan melalui media sosial, website, hingga aplikasi lainnya.

Selain itu, orang yang bergabung dalam crowdsourcing biasanya berupa pekerja lepas dari berbagai pekerjaan. Maka dari itu, tidak heran orang tersebut melaksanakan pekerjaan yang kolektif tidak dipungut biaya.

Contoh crowdsourcing di Indonesia yang banyak diketahui yakni Kitabisa.com, Benih Baik, hingga Kolase.com,. Berbagai contoh dari metode ini perusahaan akan meminta masukkan kepada seseorang untuk memberikan pendapat.

Tidak hanya itu saja, dalam crowdsourcing, sekelompok orang itu menjadi pihak ketiga. Akan tetapi, tidak terikat oleh harta. Penjelasan ini tentunya sangat penting untuk diketahui banyak orang. Menariknya, kamu bisa mendapatkan banyak manfaat dari metode ini.

Baca juga: Ingin Tahu Lebih Dalam Terkait Fintech? Pahami POJK Peer to Peer Lending di Sini!

Perbedaan Crowdsourcing dengan Peer to Peer Lending

Setelah mengetahui apa itu crowdsourcing, ada baiknya kamu juga mengetahui beberapa perbedaan crowdsourcing dengan Peer to Peer Lending. Pada dasarnya kedua metode ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Akan tetapi, masih banyak orang belum mengetahui perbedaan crowdsourcing dengan Peer to Peer Lending (P2P Lending). Oleh karena itu, dalam artikel ini terdapat penjelasan perbedaan kedua metode ini. 

Perbedaan ini tentunya sangat penting untuk kamu ketahui. Berikut merupakan perbedaan mendasar crowdsourcing dengan metode Peer to Peer Lending. 

1. Peer to Peer Lending Memberi Pinjaman

Perbedaan mendasar dari kedua metode ini terletak pada proses pengajuannya. Pada metode P2P Lending dilakukan dengan cara memberikan pinjaman. Kamu bisa melakukan peminjaman untuk bisnis. 

Perlu untuk diketahui, dalam pendanaan bisnis berupa peminjaman ini akan dilakukan secara legal. Dalam arti lain dibuat secara tertulis yakni hitam diatas putih. 

Adanya perjanjian tersebut maka dapat dikatakan peminjam wajib mengembalikan sejumlah dana dalam waktu yang sudah ditentukan. Sebetulnya, saat ini metode P2P Lending sudah banyak digunakan oleh para pebisnis. 

2. Perbedaan dari Segi Pengertian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa crowdsourcing Indonesia merupakan sebuah metode yang umumnya digunakan oleh banyak perusahaan dengan menciptakan magnet bagi orang yang ingin berkontribusi. 

Berbeda halnya dengan Peer to Peer Lending atau P2P Lending adalah sebuat tempat pinjaman online dimana perusahaan tersebut bertugas menghubungi pihak pihak peminjam dengan pendana. Biasanya peminjaman bisa dilakukan untuk tujuan apapun.

Akan tetapi, dalam hal metode Peer to Peer Lending banyak pebisnis mulai menerapkan metode ini. Hal tersebut dikarenakan penerapan metode yang satu ini terbilang cukup mudah dilakukan. 

Pada proses pengajuan, kamu hanya perlu mengisi data diri serta menyerahkan dokumen yang telah ditentukan. tidak hanya itu saja, pada metode P2P Lending juga seorang tenor akan memberikan jangka waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Seorang peminjam akan mengembalikan besaran dana tersebut kepada pemilik dana dengan waktu tersebut.

3. Crowdsourcing Dapat Meningkatkan Produktivitas 

Tidak kalah penting dari perbedaan lainnya, perbedaan selanjutnya terletak pada kelebihan yang dimiliki oleh metode crowdsourcing. Salah satu kelebihan yang dimilikinya yakni dapat meningkatkan produktivitas tanpa menambah tenaga kerja. 

Pastinya dengan menggunakan internet, konsumen, hingga masyarakat akan lebih mudah terlibat secara langsung dalam usaha tersebut. crowdsourcing example yakni dengan cara memberikan respon positif ketika membeli produk menggunakan layanan jasa online.

Adanya penerapan tersebut, secara tidak langsung konsumen juga akan membantu memasarkan produk tersebut. Jadi, tidak heran jika saat ini sudah banyak perusahaan kecil hingga besar menggunakan metode crowdsourcing dalam marketing suatu bisnis. 

Itulah beberapa penjelasan mengenai apa itu crowdsourcing. Penjelasan ini tentunya sangat penting untuk diketahui banyak orang. Tidak hanya itu saja, ada juga perbedaan mendasar crowdsourcing dengan metode Peer to Peer Lending. 

Kedua metode tersebut mungkin masih asing bagi masyarakat umum. Jadi, masih banyak orang bertanya apakah itu crowdsourcing dan P2P Lending? Melalui ulasan ini sudah menjelaskan secara rinci apa itu crowdsourcing dengan P2P Lending.

Mungkin Anda juga menyukai