Alami Kerugian, 6 Gerai Giant Jabodetabek Resmi Tutup

Gerai Giant yang alami penutupan.
Salah satu gerai Giant yang akan ditutup mengadakan diskon besar-besaran. Photo by Kompas.com
Waktu baca: 2 menit

6 gerai Giant yang ada di Jabodetabek resmi akan ditutup mulai tanggal 28 Juli 2019. Penutupan gerai tersebut dipastikan setelah beberapa gerai yang akan tutup memberikan diskon hingga 50 persen. Enam gerai yang dikabarkan akan tutup ialah Giant Express Cinere Mall, Giant Express Mampang, Giant Express Pondok Timur, Giant Extra Jatimakmur, Giant Mitra 10 Cibubur, dan Giant Extra Wisma Asri. Penutupan brand yang dimiliki PT Hero Supermarket Group Tbk. itu tentu akan berdampak kepada karyawan mereka. Gerai Giant yang ditutup dengan label “Extra” itu memiliki karyawan 66 orang, sementara untuk label “Express” jumlah karyawannya separuh dari Extra.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, mengungkapkan bahwa buka-tutupnya toko ritel memang sudah biasa terjadi. “Buka tutup toko adalah hal biasa bagi retailer, perusahaan apapun bisa menutup toko, hanya skala tutup tokonya sekaligus atau tidak sekaligus, itu masalahnya di situ,” kata Tutum Rahanta dilansir dari Kompas.com.

Tutum menambahkan, tutupnya beberapa gerai Giant itu lebih karena ketidakmampuan toko untuk menghidupi bisnisnya. Jika toko tersebut bisa menutup kerugian meski tak memberikan banyak kontribusi ke perusahaan, kemungkinan besar penutupan toko tidak akan terjadi. Memang jika dilihat dari sisi kinerja sampai kuartal I/2019, Hero Supermarket itu masih mencatatkan rugi senilai Rp 3,52 miliar. Lebih lanjut, Tutum juga menyarankan kepada peritel untuk lebih melek terhadap persaingan yang makin ketat di era digital ini. Selain itu, peritel online yang jadi pesaing beberapa toko retail offline harus ditertibkan agar persaingan berjalan sehat.

Baca juga: Tips Sukses Jalankan Bisnis Waralaba dengan Modal Kecil

Sebelumnya, Hero Supermarket sudah terlebih dahulu menutup 26 gerai ritelnya seiring dengan menurunnya bisnis makanan yang dijual perseroan. Hero Supermarket mengalami penurunan total penjualan menjadi Rp 9,84 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu. Pada saat itu, dampak dari penutupan itu adalah diberhentikannya 532 orang karyawan. Pihak manajemen mengklaim 92 persen karyawan yang di PHK memahami kebijakan efisiensi perusaan dan telah sepakat untuk mengakhiri hubungan kerja.

Mungkin Anda juga menyukai