4 Kesalahan Keuangan yang Harus Dihindari Saat Resesi

Kesalahan keuangan saat resesi.
Kesalahan keuangan saat resesi. Photo by @villxsmil
Waktu baca: 3 menit

Saat ini, kita semua tengah menghadapi situasi kelesuan ekonomi. Dari kelesuan yang terjadi ini, kemungkinan kita akan menghadapi resesi. Dalam menghadapinya, kamu harus mengetahui kesalahan keuangan yang harus dihindari saat resesi.

Ada banyak kesalahan mengelola keuangan di saat krisis atau resesi, diukur menurut skala dari yang terbesar hingga terkecil. Memang, tidak semua bisa dihindari, namun idealnya kamu bisa coba untuk menghindari salah satu dari kesalahan-kesalahan itu.

Berikut 5 daftar kesalahan keuangan yang harus dihindari saat resesi dikutip dari Wall Street Journal, Selasa (15/9/2020).

Anti dengan dana darurat

Dana darurat.
Dana darurat. Photo by Pexels

Dana darurat bisa dikatakan menjadi sesuatu hal yang sangat amat penting apalagi saat kamu menghadapi keadaan genting dan tidak terduga. Meski begitu, ternyata masih ada banyak orang yang enggan menyiapkannya. Seharusnya, setelah kamu menyelesaikan utang-utangmu, kamu harus segera menyiapkan dana darurat. Sebab dana darurat pasti akan sangat berguna apalagi saat kamu menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak terduga.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyiapkan dana darurat. Salah satunya ialah memisahkan rekening untuk tabungan, untuk keperluan sehari-hari dengan rekening yang digunakan untuk mengumpulkan dana darurat. Atau bisa saja kamu taruh dana darurat di deposito. Yang terpenting, dana darurat ini bersifat likuid atau mudah dicairkan, sehingga saat kondisi-kondisi tak terduga menyerang, kamu bisa lebih siap untuk menghadapinya.

Baca juga: Pentingnya Dana Darurat Sebelum Hadapi Situasi Gawat

Mengabaikan skor kredit

KTA
Kredit skor. Photo by CNBC Indonesia

Satu kesalahan yang paling sering luput ialah mengabaikan skor kredit di masa-masa krisis. Padahal, jika dipikir ulang, skor kredit akan sangat mempengaruhi besar kecilnya bunga hipotek maupun bunga kredit yang akan didapatkan.

Dengan begitu memperhatikan skor kredit itu amat penting, bahkan di masa sulit. Namun, jangan selalu bertopang pada kartu kredit, apalagi membuka kartu kredit baru dalam waktu singkat. Sebagai informasi, menjaga nilai atau skor kreditmu teteap stabil atau meningkat akan menghemat pengeluaranmu seiring waktu dari sisi bunga maupun biaya.

Tidak membicarakan keuangan dengan pasangan

Takut berbicara lewat telepon.
Tidak membicarakan keuangan dengan pasangan. Photo by Pexels

Pandemi membuat banyak orang mengalami kesulitan keuangan. Kondisi tersebut mungkin menjadi respons yang wajar jika kamu menghindar saat sedang melakukan pembicaraan tentang kondisi keuangan saat ini. Namun, sebenarnya itu salah besar apalagi jika hal itu dilakukan terhadap pasanganmu.

Mendiskusikan kondisi keuangan dengan pasangan di masa-masa sulit itu perlu dilakukan. Sebab, dengan begitu hubungan kalian bisa langgeng dan mungkin saja kamu bisa keluar dari kesulitan tersebut jika kamu dan pasanganmu berdiskusi dengan benar.

Melupakan mimpi berwirausaha

Salah satu kunci sukses menurut Jack Ma
Melupakan mimpi berwirausaha. Photo by Pexels

Saat kondisi resesi, banyak orang yang berpikir untuk menahan diri membuka bisnis atau mulai berwirausaha. Padahal sebenarnya selama krisis berlangsung, banyak peluang atau kesempatan yang bisa didapatkan seperti mengakses kredit lebih murah serta banyak mendapat diskon. Ada pula program dari pemerintah yang mendorong masyarakat untuk memulai bisnis kecil.

Selain itu, karena sebagian besar resesi ini berlangsung singkat, maka memulai bisnis selama penurunan ekonomi berlangsung dapat dengan cepat membuahkan hasil saat ekonomi mulai tumbuh.

Demikianlah beberapa kesalahan keuangan yang harus dihindari saat menghadapi resesi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuanmu.

Mungkin Anda juga menyukai