Apa Itu Utang Jangka Pendek? Simak Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Perbedaannya!
Setiap aktivitas bisnis pastinya kamu pernah mendengar istilah berutang dimana hal ini dilakukan untuk memenuhi segala kebutuhan usaha tersebut. Perlu kamu ketahui, utang ini memiliki dua jenis yang berbeda yakni utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
Namun, pada pembahasan kali ini, kamu akan mempelajari tentang utang jangka pendek yang harus diketahui dalam dunia bisnis. Sebelum mempelajarinya lebih dalam, kamu juga perlu mengetahui apa itu istilah utang.
Apa yang Dimaksud dengan Utang?
Utang atau yang disebut dengan pinjaman adalah suatu tanggung jawab yang wajib dilunasi atau dibayar dalam jangka waktu tertentu setelah adanya transaksi pembelian suatu jasa atau barang secara kredit.
Beberapa istilah pinjam meminjam ini juga perlu dipahami antara lain:
- Kreditur
Kata ini biasanya digunakan dalam ruang lingkup lembaga keuangan seperti bank atau koperasi. Pengertian kreditur adalah pihak yang memberikan dana pinjaman yang mana bank akan memberikan sejumlah uang kepada nasabah. Nantinya, kreditur akan mendapatkan kembali dana pinjamannya tersebut dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh nasabah.
- Debitur
Sedangkan debitur adalah pihak yang menerima dana pinjaman dari kreditur. Dimana dalam ruang lingkup bank yang disebut sebagai debitur adalah nasabah yang memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana pinjaman beserta tambahan bunga sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan.
Baca juga: Memahami Lebih Dalam Tentang Pinjaman Menggunakan Agunan
Pengertian Utang Jangka Pendek
Seperti yang diketahui, jenis utang terdapat dua yaitu utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pengertian dari utang jangka pendek adalah jenis utang yang seluruh pembayarannya perlu disetorkan oleh debitur dalam waktu 12 bulan.
Itu berarti, perusahaan perlu memprioritaskan jenis utang ini untuk segera dilunasi dalam tempo 1 tahun. Sebab, keberhasilan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek akan mempengaruhi likuiditas dari perusahaan tersebut.
Namun jika perusahaan tidak mampu melunasinya dalam waktu 1 tahun, maka perusahaan dapat mengambil kebijakan dividen dengan membayarkan utang melalui hasil keuntungan milik investor secara sementara.
Ciri-Ciri Utang Jangka Pendek
Utang jangka pendek memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat diidentifikasi dengan mudah, seperti:
- Harus segera dilunasi
Utang jangka pendek merupakan pembayaran yang harus segera dilunasi karena memiliki jatuh tempo setidaknya dalam waktu kurang 12 bulan.
- Nominal utang jelas
Utang jenis jangka pendek memiliki nominal dana pinjaman yang jelas. Selain itu, utang ini juga memiliki kesepakatan yang jelas tentang jangka waktu pelunasannya.
- Bisa atau tidak memiliki bunga
Utang jenis ini memiliki kebijakan yang berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan antara kreditur dengan debitur. Sehingga, jenis utang ini bisa saja memiliki bunga atau tidak.
- Tidak perlu menggunakan jaminan
Ciri-ciri jenis utang ini dapat dilihat dari kesepakatannya. Umumnya, jenis utang ini tidak perlu menyertakan jaminan.
Jenis-Jenis Utang Jangka Pendek
Untuk jenis-jenis utang jangka pendek yang biasanya digunakan oleh perusahaan antara lain adalah:
- Utang Dagang
Ada beberapa perusahan yang mengandalkan barang dari produsen atau supplier saat menjalankan bisnisnya. Untuk mendapatkan barang itu, perusahaan bisa saja tidak langsung membayar barang secara lunas. Yang mana perusahaan bisa menerima barang terlebih dahulu, kemudian mencatat hutangnya ke jenis jangka pendek dan melunasinya sesuai waktu yang disepakati.
- Dividen
Jenis utang ini biasanya dilakukan pada perusahaan terbuka yang menawarkan saham pada publik. Perusahaan ini biasanya membagikan dividen kepada pemegang saham secara rutin. Perusahaan juga membuat beberapa kebijakan dalam jadwal pembagian dividen. Mulai dari minimal setahun sekali, atau lebih dari setahun sekali. Jadwal pembagian ini dilakukan tergantung laba bersih yang diperoleh perusahaan.
- Utang wesel
Utang wesel merupakan jenis utang yang memiliki bukti tertulis berupa surat atau lebih dikenal sebagai pinjaman wesel. Seperti ciri-cirinya, jenis utang ini tidak perlu menyertakan jaminan untuk memperoleh dana pinjamannya.
- Utang Biaya
Jenis utang untuk jangka pendek yang selanjutnya adalah utang biaya. Utang ini memiliki jatuh tempo yang bisa dibayar pada waktu mendekati jatuh tempo. Sehingga, perusahaan wajib mencatat utang ke dalam jurnal terlebih dahulu.
Utang ini perlu dicatat agar perusahaan tidak melupakan kewajiban untuk melunasi dana pinjaman tersebut untuk menghindari kegagalan pada rencana keuangan yang telah disusun. Beberapa contoh utang jangka pendek yang dicatat ini biasanya pengeluaran rutin bulanan dari perusahaan seperti tarif listrik, air, internet, dan telepon.
- Pendapatan diterima di muka
Jenis utang pendapatan diterima di muka adalah perusahaan memiliki sebagian pembayaran yang mana barang atau jasa belum diterima oleh konsumen. Jenis utang ini merupakan barang atau jasa yang perlu dikirimkan sesuai pesanan konsumen. Dalam hal ini, perusahaan perlu memperhatikan waktu kesepakatan pengiriman. Jika barang atau jasa yang dipesan telah sampai di tangan konsumen, maka konsumen dapat melunasinya pada perusahaan.
Perbedaan Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, dalam istilah bisnis utang memiliki 2 jenis yang berbeda yaitu utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Dari namanya saja, dua jenis utang ini sangat berbeda. Namun untuk memahaminya lebih spesifik, berikut beberapa perbedaan antara utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
- Waktu pelunasan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, jenis utang untuk jangka pendek memiliki waktu pelunasan paling lama 12 bulan atau 1 tahun. Berbeda dengan utang jangka panjang yang mana jenis utang ini dapat dilunasi dalam waktu lebih dari 1 tahun. Biasanya, jatuh tempo pelunasan utang ini mulai dari 5 – 20 tahun.
- Prioritas
Utang jenis jangka pendek dan jangka panjang memiliki kedudukan prioritas yang berbeda. Yang mana utang jangka pendek wajib dibayar terlebih dahulu. Sebab, jika jenis hutang jangka pendek tidak didahulukan berisiko akan menghambat likuiditas pada perusahaan.
- Jaminan
Perbedaan yang paling mencolok dari kedua jenis utang ini adalah terletak pada ada jaminan atau tidaknya. Ciri-ciri yang paling jelas pada jenis utang jangka pendek ini ialah tidak perlu menyertakan jaminan apapun kepada kreditur. Besaran dana pinjamannya yang tidak terlalu besar serta sifatnya yang harus segera dibayar membuat jenis utang ini tidak perlu mengadakan jaminan.
Berbeda dengan halnya utang jangka panjang dimana jenis hutang ini biasanya memerlukan dana yang cukup besar serta sifatnya yang butuh waktu panjang untuk melunasinya, makan sangat memungkinkan untuk memerlukan pengadaan jaminan.
- Syarat
Jika melihat dari syarat, jenis utang jangka panjang tentu memiliki beberapa persyaratan yang lebih rumit. Sehingga tidak sembarangan sebuah perusahaan dapat mengadakan utang jangka panjang karena memerlukan aset yang sesuai nilai jaminan yang wajib disertakan.
Itulah pembahasan mengenai utang jangka pendek mulai apa itu utang, pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, hingga perbedaannya dengan utang jangka panjang. Pembahasan ini tentu perlu dipahami untuk kamu yang sedang mempelajari tentang utang piutang dalam bisnis perusahaan agar nantinya ilmu yang didapatkan bisa kamu terapkan agar perusahaan atau bisnis yang dijalankan bisa berjalan dengan baik.