9 Trik Supaya Pengajuan Kartu Kredit Diterima
Pengajuan kartu kredit kini mempertimbangkan beberapa faktor untuk melakukan manajemen resiko agar (kreditur) terhindar dari kredit macet. Sebelumnya pengajuan dan penerimaan ajuan kredit didasarkan pada kepercayaan. Hal ini mencerminkan arti kata kredit itu sendiri, berasal dari bahasa latin ‘cedere’ yang berarti kepercayaan.
Tidak jarang lagi pengajuan kartu kredit ditolak oleh (calon) kreditur dan banyak pula pihak yang mengajukan kredit kurang paham alasan penolakan kreditnya. Belum lagi dengan ketentuan yang menyatakan bahwa bank (pemberi kredit) diharuskan menyampaikan alasan penolakan untuk memberikan kredit.
Oleh karena itu agar pengajuan kartu kreditmu diterima, kamu perlu melakukan beberapa trik berikut ini.
1. Lengkapi persyaratan umum
Sudah pasti syarat administrasi adalah syarat utama dalam pengajuan kredit yang harus dilengkapi. Berkas-berkas yang diperlukan sebagai syarat administrasi pengajuan kredit memang beragam tapi secara umumnya syarat-syarat tersebut antara lain:
- Fotokopi identitas diri seperti KTP, SIM atau paspor;
- Fotokopi kartu keluarga (KK);
- Mengisi formulir aplikasi sesuai yang diperlukan;
- Fotokopi buku tabungan dalam beberapa bulan terakhir; serta
- Fotokopi akta nikah bagi yang sudah menikah.
Persyaratan umum tersebut diperlukan agar kreditur bisa melakukan analisis kredit.
2. Siapkan persyaratan khusus
Dilansir dari Cermati, selain persyaratan umum, kamu juga sebaiknya menyiapkan beberapa persyaratan khusus yang diminta atau bisa jadi diperlukan oleh pihak kreditur. Syarat-syarat khusus berlaku berdasarkan kondisi tertentu yang lebih spesifik, contohnya:
- Persyaratan khusus pegawai swasta yakni kartu pegawai, tabungan, asuransi pensiun/taspen untuk pegawai, slip gaji, SK CPNS bagi yang CPNS, SK PNS, SK kenaikan pangkat terakhir, SK kenaikan gaji berkala terakhir, daftar gaji kolektif, surat keterangan rincian penghasilan;
- Persyaratan khsus untuk wirausaha yakni fotokopi rekening giro/tabungan di bank selama 3-6 bulan terakhir serta data keuangan lainnya seperti, laporan rugi laba, catatan harian penjualan dan pembelian, neraca keuangan, dan sebagainya;
- Persyaratan untuk pengajuan kredit kendaraan motor dan KPR, kamu perlu menyiapkan uang muka sesuai dengan ketentuan yang berlaku, umumnya untuk KPR berkisar antara 10-15 persen.
Pastikan semua persyaratan khusus tersebut kamu pegang baik hasil fotokopi maupun dokumen aslinya.
3. Proposal kredit harus jelas
Karena bank tidak menginginkan resiko berlebih untuk meloloskan ajuan kredit bagi usaha yang belum kredibel atau proposal kredit lainnya, kamu perlu memahami kondisi keuangan serta, kemampuan melunasi kredit dan portofolio keuangan dirimu atau bisnis yang kamu miliki. Dengan begitu kamu bisa memberikan proposal kredit yang jelas dan pihak kreditur bisa lebih mudah dan paham dengan pengajuan kreditmu.
4. Pekerjaan yang memenuhi standar
Kamu pasti bisa mengerti bahwa pemberi kredit (bank) perlu memastikan apakah pekerjaanmu sebagai pemohon kredit bisa menjamin kebutuhan pengeluaran, kebutuhan dan juga pembayaran kreditmu nantinya. Dikarenakan alasan ini, pastikan dirimu telah memiliki pekerjaan yang sudah sesuai dengan standar dari kreditur.
Umumnya, jika penghasilan yang kamu terima dari pekerjaanmu sudah mencukupi setidaknya Rp 3 juta tiap bulannya, kesempatan pengajuan kartu kreditmu semakin mudah diterima. Namun, untuk lebih ‘aman’-nya lagi, lakukan pengajuan kartu kredit ketika statusmu sebagai karyawan sudah berjalan satu tahun di perusahaan tempatmu bekerja.
5. Terapkan Prinsip 5C yang digunakan oleh Credit Analyst
Analis kredit atau credit analyst adalah pihak yang bertugas untuk menganalisis setiap pengajuan kredit yang masuk. Dan pastinya mereka memiliki prinsip yang sudah kokoh dalam setiap prosesnya, yaitu:
- Character atau gambaran kepribadian kamu (debitur), adalah hasil wawancara antara costumer service kepada debitur seputar latar belakang, kebiasaan hidup, pola hidup serta riwayat kredit debitur. Tujuannnya untuk menilai apakah debitur adalah pihak yang bisa dipercaya menjalin kerja sama keuangan dengan pihak kreditur;
- Capacity adalah faktor analisis yang mengukur kemamapuan debitur dalam pembayaran kredit di kemudian hari, yang dilihat dari riwayat keuangannya;
- Capital adalah kondisi aset atau kekayaan yang dimiliki debitur, dilihat dari laporan tahunan calon debitur;
- Collateral atau anggunan, adalah aset debitur yang berperan sebagai jaminan ketika debitur tidak mampu membayar cicilan kredit dan tidak semua anggunan dapat diterima dengan baik;
- Conditions ini adalah gambaran situasi sosial-ekonomi di lingkungan calon debitur dan calon kreditor, yang bisa jadi mempengaruhi proses dan pembayaran kredit di masa yang akan datang.
Perhatikan prinsip-prinsip 5C tersebut, dan buatkan pengajuan kreditmu memenuhi 5 prinsip tersebut dengan baik.
Baca juga: Bisakah Mengajukan Pinjaman Tanpa Agunan Secara Online?
6. Tempat tinggal sekarang sesuai dengan alamat di Kartu Identitas Penduduk (KTP)
Pemberi kartu kredit tidak jarang melakukan survey alamat setiap debitur mereka, jadi sudah sebaiknya alamat yang tertera saat pengajuan kartu kredit sesuai dengan alamat yang ada di KTP. Tak jarang bukan, tinggal di kota atau kawasan ia bekerja sekarang berbeda dengan alamat tempat tinggal domisili asalnya (sesuai KTP).
Seperti yang dilansir dai MoneySmart Indonesia, jika tempat tinggal yang kamu cantumkan saat pengajuan kartu kredit sesuai dengan alamatmu di KTP, maka pihak bank selaku pemberi kartu kredit mendapat jaminan yang lebih terpercaya dan kemudahan untuk menemukan dimana keberadaanmu tinggal sebagai bentuk antisipasi jika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi.
Jangan lupa untuk menginformasikan kepada keluarga atau siapapun orang tinggal bersamamu di tempat tinggalmu tentang alamat rumah tersebut digunakan pengajuan kartu kredit yang kamu lakukan.
7. Bank yang sama dengan rekening payrollmu
Salah satu cara agar pengajuan kartu kreditmu mudah diterima yakni dengan memilih bank yang sama dengan rekening payroll-mu (gaji), karena bank akan melihat slip gaji calon nasabah yang pertama kali mengajukan proposal kartu kredit. Dengan memilih bank yang sama antara pengajuan kartu kredit dengan rekening payroll, ini akan mempermudah pemeriksaan riwayat keuangan dirimu oleh bank tersebut.
Pilihlah bank yang sama dengan rekening payroll-mu (gaji), karena bank akan melihat slip gajimu saat mengajukan proposal kartu kredit.
Tidak hanya riwayat keuangan yang bersumber dari gaji (payroll) yang diteliti oleh pemberi kartu kredit, tapi juga mempertimbangkan cash flow atau arus kas/dana yang keluar-masuk di rekening tersebut, setidaknya dalam jangka waktu tiga bulan terakhir sampai pengajuan kartu kredit.
8. Siapkan down payment atau uang muka
Jangan lupa untuk menyiapkan uang muka atau down payment (DP) saat mengajukan kredit-kredit tertentu. Contohnya untuk kredit rumah baru membutuhkan DP sekitar 20% dan untuk rumah second sekitar 30%. Karena kredit didasarkan pada kepercayaan antara debitur dan kreditur, sudah selayaknya kamu sebagai (calon) debitur menyiapkan uang muka jika diperlukan agar pengajuan kreditmu diterima.
9. Melakukan pengajuan kartu kredit di lokasi yang strategis
Kalau trik yang satu ini cukup mudah dilakukan namun perlu ketelitian. Ajukanlah kartu kredit di lokasi yang strategis. Beberapa di antaranya adalah gerai yang menawarkan membership kartu kredit di pusat-pusat perbelanjaan (mall). Kenapa bisa demikian? Umumnya pihak bank atau pemberi kartu kredit sudah mengasumsikan bahwa orang-orang yang jalan-jalan di mall adalah orang yang tergolong mampu sehingga proses pengajuan menjadi mudah.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan referensi pengajuan kartu kredit dari kenalan atau kolegamu yang sudah menjadi nasabah (kartu kredit) di bank yang kamu tuju.
Selamat mencoba Teman Klik!