Cara Cerdas Simpan Harta Kekayaan Selain di Bank Agar Terus Bertambah

Gambar orang menabung uang di toples
Cara Cerdas Simpan Harta Kekayaan Selain di Bank Agar Terus Bertambah. Photo by Freepik
Waktu baca: 3 menit

Mau simpan harta kekayaan? Pikirkanlah secara matang supaya harta yang disimpan tidak mengalami penyusutan nilai.

Setiap orang perlu menyimpan uang atau hartanya. Tujuannya agar tidak mengalami masalah finansial di masa mendatang.

Menyimpan uang seharusnya tidak sekedar menyisihkan dan mengumpulkannya saja. Tetapi, kamu harusnya memikirkan bagaimana caranya agar harta tersebut bisa meningkat jumlahnya. Setidaknya, nilainya tidak berkurang seiring berjalannya waktu.

Di sini, kami akan bagikan bagaimana cara simpan harta yang terbaik. Tentunya, penyimpanannya aman serta berpotensi mengalami kenaikan.

Baca juga: Mau Mulai Investasi Komoditas Syariah? Pelajari Dulu Yuk

Rekomendasi Tempat Simpan Harta Selain Bank

Ilustrasi pohon yang tumbuh
Rekomendasi Tempat Simpan Harta Selain Bank. Photo by Pixabay

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menyimpan uang atau harta tanpa khawatir mengalami penurunan nilai. Berikut ini beberapa tempat yang bisa digunakan untuk menabung selain di Bank.

1. Reksadana

Reksadana termasuk produk investasi yang populer. Produk ini pun banyak diminati oleh masyarakat. Bahkan, menjadi pilihan tepat untuk pemula.

Betapa tidak, kamu tidak perlu melakukan analisis hingga mengelola portofolio secara aktif. Tetapi, cukup percayakan semua kegiatannya pada manajer keuangan.

Cara kerjanya, manajer keuangan akan mengumpulkan dana dari berbagai investor. Kamu bisa menjadi salah satu investornya yang mengalokasikan dana sesuai dengan kemampuan.

Setelah dananya terkumpul, manajer ini akan memanfaatkan dana tersebut untuk membeli berbagai jenis aset. Mulai dari saham, produk keuangan hingga obligasi dan lain sebagainya.

Manajer ini akan mendiversifikasi jenis investasinya. Tujuannya supaya investasi ini memberikan kinerja yang bagus. Artinya, potensi keuntungan dari investasi tetap ada.

Sebelum mengikutinya, pelajari siapa manajer keuangannya. Usahakan supaya manajernya memiliki jejak rekam yang bagus. Yakni, bisa diandalkan serta terpercaya.

2. Deposito

Deposito ini mirip seperti tabungan ketika kamu menyimpan uang di Bank. Hanya saja, bedanya terletak pada cara kerjanya.

Jika tabungan biasa, seseorang hanya akan menabung uangnya di Bank dan bisa mengambilnya kapan saja. Risikonya, nilainya akan menurun seiring berjalannya waktu.

Berbeda dengan deposito, cara kerjanya adalah menabung uang dengan potensi pengembalian bunga lebih besar. Artinya, pelakunya akan memperoleh peningkatan aset.

Deposito sendiri memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Pasalnya, dana tersebut dijamin keamanannya oleh pemerintah.

Untuk memanfaatkannya, nasabah perlu meninggalkan uang tersebut dalam rekening deposito secara berjangka. Ini disesuaikan dengan ketentuan pihak perbankan. Misalnya disimpan selama 1-2 tahun ke depan.

Nasabah diwajibkan untuk setor uang sesuai nominal yang disepakati dalam jangka waktu tertentu. Kemudian, nasabah tidak bisa mengambilnya sampai jangka waktunya berakhir. Dengan kata lain, dana tersebut akan dikunci selama periode tertentu.

3. Emas

Cara menyimpan harta yang aman selanjutnya adalah dengan mengalokasikannya pada emas. Alasannya, emas tersebut lebih tahan terhadap inflasi.

Seperti diketahui jika emas menjadi tempat penyimpanan kekayaan sejak dahulu. Kinerjanya pun sangat baik. Bahkan, menjadi salah satu metode paling terpercaya untuk mempertahankan nilai aset.

Biasanya, seseorang akan memanfaatkan uangnya untuk pembelian emas fisik. Contohnya membeli emas di pegadaian.

Emas yang terkumpul ini akan terus diendapkan. Nantinya, seseorang dapat mengonversinya ke mata uang fiat ketika membutuhkannya di masa mendatang.

Ketika hendak menjualnya, usahakan untuk tidak menjual secara keseluruhan. Tetapi, sisakan untuk simpanan di masa mendatang. Bahkan, tingkatkan agar emas tersebut menjadi aset yang berharga di masa depan.

4. Saham

Cara lainnya untuk simpan harta kekayaan adalah dengan berinvestasi saham. Investasi seperti ini sudah sangat populer. Bahkan, terus diikuti oleh investor berpengalaman.

Ketika kamu membeli sebuah saham perusahaan, ini sama artinya dengan membeli sebagian dari kepemilikan perusahaan. Apabila perusahaannya berhasil berkembang, potensi pengembaliannya akan sangat menjanjikan.

Tidak hanya itu saja, sebagian perusahaan juga memberikan dividen pada pemegang saham. Dividen ini akan menjadi pendapatan pasif yang sangat menguntungkan bagi investor.

Betapa tidak, nilai harta akan semakin bertambah. Bahkan, kamu juga bisa menggunakannya untuk meningkatkan investasinya.

Apabila kamu memilih saham, kamu sebaiknya mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan saham. Cermati portofolionya dan beli di perusahaan yang memang kredibel. Dengan begitu, risiko kerugian dari investasi bisa diminimalkan.

5. Properti

Opsi lain untuk simpan harta kekayaan adalah dengan membeli properti. Entah itu berupa tanah atau pun bangunan.

Untuk mengikutinya, kamu perlu melakukan pembelian dengan jumlah biaya yang cukup besar. Tetapi, dana yang dialokasikan ini punya kans untuk meningkat setiap waktunya.

Sebagaimana diketahui jika nilai dari lahan terus mengalami peningkatan. Bahkan jika kamu baru saja membelinya, kemungkinannya lahan tersebut sudah bisa dijual dengan nilai yang lebih tinggi.

Tetapi, kamu tidak disarankan untuk segera menjualnya. Kenapa? Karena kamu memiliki peluang lebih baik jika menahannya dalam waktu yang lama.

Atau, kamu bisa mengubah tanah/lahan menjadi sebuah bangunan. Contohnya adalah rumah untuk disewakan atau ruko.

Dari metode ini, kamu berpeluang untuk memperoleh pengembalian uang setiap bulannya. Tentunya, kepemilikan tanah dan bangunan masih tetap. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan akan didapatkan sepanjang kepemilikannya masih di tanganmu.

Itulah beberapa cara untuk simpan harta kekayaan yang tepat. Kamu bisa menentukan salah satu opsi yang dinilai sesuai tujuan di masa mendatang. Yang terpenting, sesuaikan dengan kemampuan dan pelajari risikonya agar investasi tersebut tetap memberikan laba.

Mungkin Anda juga menyukai