Rumus Quick Ratio: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya

Contoh quick ratio
Rumus Quick Ratio: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya. Photo by Pexels
Waktu baca: 4 menit

Quick ratio atau yang juga disebut dengan rasio cepat berfungsi sebagai indikator likuiditas jangka pendek pada suatu perusahaan atau kemampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Intinya, quick ratio adalah salah satu cara untuk menguji seberapa banyak perusahaan mempunyai aset untuk bisa melunasi semua kewajibannya. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih lengkap mengenai rumus quick ratio beserta kelebihan dan kekurangannya.

Pengertian Quick Ratio

Rasio cepat atau quick ratio adalah salah satu rasio keuangan yang dipakai untuk mengukur posisi likuiditas suatu perusahaan, pusat investasi ataupun pusat laba, dan juga proyek. Adapun ciri khusus quick ratio dari Rasio Likuiditas lainnya yaitu quick ratio hanya berfungsi untuk memperhitungkan kas dan juga item kas untuk interpretasi dan perhitungan.

Hal ini mengabaikan item lain yang mungkin saja tidak cepat diubah menjadi uang tunai dengan mudah melalui perhitungan tersebut. Misalnya saja, persediaan tidak termasuk ke dalam penghitungan karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa diubah menjadi uang tunai. Rasio tersebut terkadang disebut dengan Rasio Uji Asam atau acid-test ratio, tapi artinya tetap sama.

Apabila rasionya lebih tinggi dari satu, maka artinya aset lancar entitas sesudah pengurangan persediaan lebih tinggi dari kewajiban lancar. Itu artinya entitas bisa memakai aset lancar untuk melunasi semua kewajiban lancar. Sama halnya bila rasionya lebih rendah dari satu, maka entitas tidak bisa digunakan untuk melunasi kewajiban lancar dengan menggunakan aset lancar.

Pentingnya Quick Ratio

Quick ratio berguna untuk menghitung likuiditas keuangan sebuah perusahaan. Hal tersebut akan memberi kita sebuah gambaran yang jelas mengenai kapasitas perusahaan untuk membayar liabilitas jangka pendek tanpa perlu menjual persediaannya ataupun mengambil utang jangka pendek.

Perusahaan juga dapat menggunakan kas ataupun setara kas untuk membayar tagihan. Selain itu, perusahaan juga bisa menarik investasi jangka pendeknya dan menggunakannya untuk melunasi kewajiban jangka pendek. Adapun alternatif lainnya yaitu dengan menagih pembayaran dari konsumen.

Kita kemudian akan menjumlahkan angka dari berbagai sumber tersebut dan membandingkannya dengan liabilitas lancar. Apabila melebihi liabilitas lancar, maka perusahaan kecil mungkin akan mengalami masalah likuiditas. Itu artinya, perusahaan seharusnya dengan mudah menutupi liabilitas lancar mereka.

Rasio tersebut seringkali dipakai dengan rasio lancar dan juga rasio kas untuk memeriksa likuiditas. Lalu, bersamaan dengan rasio solvabilitas, hal ini penting untuk mengevaluasi kesehatan finansial perusahaan. Apabila quick ratio hanya concern pada liabilitas jangka pendek, maka rasio solvabilitas juga harus memperhatikan liabilitas jangka panjangnya.

Baca juga: Mengenal Minimum Viable Product dan Penerapan Pada Startup

Kelebihan dan Kekurangan Quick Ratio

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan Quick Ratio yang perlu dipahami, antara lain:

Kelebihan Quick Ratio

  • Memahami Nilai Aset yang Bisa Likuid dengan Cepat

Kelebihan yang pertama dari quick ratio dibandingkan dengan rasio likuiditas lain terutama rasio lancar yakni quick ratio mampu membantu untuk mengukur seberapa baik aset lancar bisa membayar kewajiban lancar dengan akurat.

Perhitungan rasio cepat ini hanya menggunakan aset yang paling likuid, yang mana dapat berubah menjadi kas dengan cepat dan bahkan sudah menjadi uang tunai. Itu artinya, aset tersebut memerlukan waktu yang cukup singkat untuk berubah menjadi uang tunai saat kewajiban lancar harus dilunasi.

  • Membantu Stakeholder Menilai Likuiditas

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa rasio ini tidak akan memasukkan persediaan dari perhitungannya. Sama halnya seperti yang kita pahami, persediaan dapat menghabiskan waktu yang lama untuk bisa diubah menjadi uang tunai. Hal tersebut bergantung pada jenis usaha dan juga pasar tempat entitas beroperasi.

Sementara itu, beberapa persediaan juga memerlukan waktu satu hari untuk bisa diubah menjadi uang tunai dan beberapa lainnya memerlukan waktu berbulan-bulan atau lebih dari satu tahun. Menghilangkan hal tersebut dari rasio bisa membantu investor saham, manajemen, pemegang saham, dan juga pemangku kepentingan untuk bisa mempunyai informasi yang lebih akurat untuk menilai posisi likuiditas entitas.

  • Mudah Dipahami

Kelebihan berikutnya dari quick ratio adalah rasio ini sangat mudah dipahami. Dimana hal tersebut bisa membantu pengguna rasio yang tidak mempunyai keterampilan mendalam di bidang akuntansi untuk bisa memahami rumus quick ratio dengan mudah. Rasio ini akan diukur sebagai persentase. Sehingga bila rasionya lebih tinggi dari target, maka hal itu membutuhkan beberapa tindakan untuk memperbaikinya.

Kekurangan Quick Ratio

  • Indikator Keuangan

Seperti yang kita pahami bahwa rasio ini akan menggunakan informasi keuangan untuk menganalisis posisi likuiditas entitas. Dimana informasi keuangan tersebut bisa dipengaruhi oleh manajemen entitas apabila mereka berkehendak. Mungkin saja mereka bisa dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi ataupun informasi keuangan fiktif.

  • Memakai Data Masa Lalu Untuk Memprediksi Masa Mendatang

Quick ratio akan menilai bagaimana entitas bisa melunasi kewajiban lancar dengan memakai aset lancar sekarang dan masa mendatang. Hal ini mungkin saja tidak bisa membantu pengguna memperoleh tujuan mereka dengan lebih akurat.

Misalnya saja, walaupun entitas mempunyai rasio yang buruk, namun tim manajemen mempunyai kredit dan juga hubungan yang sangat baik dengan bank ataupun dengan para pemasok. Mungkin saja mereka dapat menyelesaikan masalah tersebut secara lebih baik dibandingkan dengan entitas yang mempunyai rasio baik.

Rumus Quick Ratio

Berikut ini kita akan membahas mengenai bagaimana cara menghitung quick ratio dengan rumus yang tepat

Rumus Rasio: Rasio Cepat= (Aset Lancar – Persediaan) atau Kewajiban Lancar

Keterangan:

a. Aset Lancar: Kas, Piutang, Uang Muka, Aktiva Lancar lainnya

b. Kewajiban Lancar: Hutang, Hutang Jangka Pendek, Kewajiban Akrual, Hutang Pajak Lancar, Hutang Bunga, dan lainnya

Contoh Menghitung Quick Ratio

Berikut ini adalah contoh tentang bagaimana cara menghitung quick ratio dengan menggunakan rumus di atas.

Misalnya:

Perusahaan Maju Jaya mempunyai transaksi di bawah ini dalam Laporan Keuangan pada periode yang berakhir pada tanggal 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022.

Aset Lancar:

– Uang Muka: 10.000.000

– Uang Tunai: 100.000.000

– Surat Berharga: 50.000.000

– Piutang Akun: 60.000.000

– Persediaan: 70.000.000

Jumlah Aktiva Lancar yaitu 290.000.000

Kewajiban Lancar:

– Beban Akrual: 60.000.000

– Hutang Akun: 160.000.000

– Hutang Jangka Pendek: 50.000.000

– Hutang Bunga: 50.000.000

Jumlah Kewajiban Lancar yaitu 320.000.000

Quick Ratio di tahun sebelumnya yaitu 1,5 dan rata-rata industri untuk tahun ini yaitu 1,6. 

Evaluasi Quick Ratio Perusahaan Maju Jaya

Jawaban:

Rumus Rasio: Rasio Cepat= (Aset Lancar – Persediaan) atau Kewajiban Lancar

Rasio cepat = ( 290.000.000 – 70.000.000) / 320.000.000 = 0. 69 atau 69%

Quick Ratio yang Bagus

Jadi, berapa persen quick ratio yang baik? Nilai quick ratio yang bagus yaitu bernilai 1. Apabila nilai yang dihasilkan berada di bawah 1, maka perusahaan akan dianggap tidak bisa menunaikan ataupun membayar hutang lancar dalam satu siklus operasional tertentu.

Demikian penjelasan mengenai rumus quick ratio beserta kekurangan dan kelebihannya. Semoga bermanfaat.

Mungkin Anda juga menyukai