Rentenir Adalah: Pengertian, Cara Atasi & Alasan Menghindarinya

Rentenir
Rentenir Adalah: Pengertian, Cara Atasi & Alasan Menghindarinya. Photo by Pexels
Waktu baca: 4 menit

Kebutuhan yang datangnya bersifat mendadak dan mendesak seringkali menjadi alasan bagi sebagian besar anggota masyarakat untuk mencari jalan pintas. Biasanya meminjam uang pada para rentenir adalah jalan keluar terbaik dan tercepat yang akan diambil.

Biasanya siapapun yang dihadapkan pada peristiwa yang membutuhkan dana cepat memang akan tergiur pada pinjaman uang rentenir. Bagaimana tidak, meminjam uang pada rentenir sangatlah mudah dan cepat, tanpa berbagai syarat dan cara yang ribet.

Akan tetapi tahukah kamu, bahwa pinjaman uang rentenir adalah jenis pinjaman yang mengandung risiko tinggi. Untuk itu di bawah ini akan dibahas secara mendalam tentang segala hal mengenai peminjaman uang pada rentenir adalah yang harus dihindari.

Apa Itu Rentenir?

Apa itu rentenir? Jadi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rentenir merupakan istilah yang mengarah pada seseorang yang membungakan uang. Tindakan membungakan uang ini bukan bersifat insidentil namun mengarah pada profesi yang digeluti setiap hari.

Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rentenir adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang dengan profesi tertentu. Yaitu profesi sebagai pemberi pinjaman uang dengan cara menarik keuntungan darinya, melalui pembebanan bunga.

Jumlah bunga yang dibebankan tersebut biasanya sangat tinggi dan mencekik para peminjamnya. Akan tetapi di lain sisi bisa dibilang jika seringkali rentenir adalah solusi bagi yang tak dapat memperoleh pinjaman melalui bank.

Melalui rentenir perorangan, proses peminjaman akan dapat dilakukan dengan cepat. Sangat berbeda sekali jika kamu mengajukan pinjaman melalui bank atau Lembaga keuangan lain. 

Selain harus melakukannya melalui sejumlah prosedur, kamu juga akan diwajibkan untuk menyerahkan jaminan serta proses cairnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Tentu saja itu adalah jawaban telak saat ditanya apakah perbedaan rentenir dan bank?

Cara Mengatasi Utang Rentenir

Meskipun rentenir bisa dipidanakan, namun masih saja ada anggota masyarakat yang terjebak pada praktek illegal tersebut. Berikut ini beberapa cara yang dapat kamu lakukan ketika harus berhadapan dengan rentenir berkedok koperasi.

  1. Lakukan Penghitungan Ulang Jumlah Utang

Ketika kamu sudah terlanjur terikat pada pinjaman melalui rentenir, maka pada saat ditagih, ajaklah untuk membicarakannya secara baik-baik. Kemudian ajaklah pihak rentenir untuk melakukan negosiasi beserta menghitung ulang jumlah utang plus bunga yang harus dibayar. 

Pada saat itu mintalah rincian atas tagihan dan bunga rentenir yang timbul sehingga nilai nominal disepakati. Berusahalah agar tidak ada pembebanan biaya tagihan yang tak wajar.

  1. Mintalah Perpanjangan Waktu Pelunasan

Rentenir adalah lintah darat, oleh karena itu kamu pasti akan dikondisikan agar dapat segera melunasi pinjaman beserta bunganya. Mintalah perpanjangan waktu pelunasan agar kamu dapat kelonggaran dalam melunasinya.

Sesuaikanlah batas waktu yang baru sesuai kemampuan. Namun ingat jangan terlalu lama juga, agar bunga yang dibebankan tak semakin membesar.

  1. Minta Penghapusan Bunga

Meski terkesan tak mungkin, akan tetapi kamu bisa saja mencoba untuk meminta pada pihak rentenir agar dilakukan penghapusan bunga. Sampaikanlah jika bunga rentenir adalah bagian terberat yang harus dilakukan di dalam melakukan pelunasan utangmu tersebut.

  1. Minta Pendampingan Seorang Ahli

Apabila kamu adalah orang awam yang tak begitu paham akan praktik rentenir di mata hukum, maka mintalah bantuan pada ahlinya. Dengan begitu maka kamu akan terhindar dari praktik  penagihan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pihak rentenir.

Baca juga: Apa Itu Utang Jangka Pendek? Simak Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Perbedaannya!

Alasan Sebaiknya Menghindari Rentenir

Meskipun berada pada masa sulit dimana sedang membutuhkan dana cepat, namun jangan pernah memudahkan diri untuk masuk dalam jeratan jasa rentenir.  Di bawah ini beberapa alasan mengapa kamu harus menghindar dari rayuan para rentenir.

  1. Janji Selangit Yang Tidak Sesuai Kenyataan

Modus operandi utama yang banyak sekali digunakan oleh para rentenir adalah berbagai janji palsu yang menjebak. Biasanya para rentenir akan menjanjikan bunga yang tidak terlalu besar agar kamu tertarik untuk meminjam.

Akan tetapi pada kenyataannya, pada saat penagihanmu akan dibuat tercengang dengan besarnya jumlah bunga yang harus dibayarkan. Semua akan sangat berbeda dengan kesepakatan yang dibuat di awal perjanjian.

  1. Bunga Tinggi Tanpa Detail Yang Jelas

Ada banyak sekali kasus yang terjadi dan menjadi contoh rentenir merupakan praktik peminjaman uang yang sangat merugikan pihak peminjam. 

Jika kamu melakukan peminjaman pada bank atau Lembaga keuangan formal lain ada perhitungan sistem bunga yang jelas, maka tak demikian pada rentenir. Seringkali di banyak kasus, para rentenir akan menentukan jumlah nilai bunga sesuai kehendaknya sendiri.

Contohnya ketika kamu meminjam uang sebesar Rp20.000.000, maka pada saat pelunasan total jumlah yang harus dibayarkan bisa meningkat menjadi Rp25.000.000. Tentu saja peningkatan jumlah ini akan sangat memberatkan.

Apalagi jika kamu telat untuk melunasi utang, maka akan ada denda lagi yang dibebankan pada setiap bulannya. Di banyak kasus seringkali jumlah bunga yang dibayarkan justru jauh lebih besar daripada jumlah pinjaman awalnya.

  1. Tempo Pembayaran Terlalu Singkat 

Jika merujuk pada arti dari rentenir adalah profesi yang menyediakan peminjaman uang dengan bunga, maka harusnya kamu waspada dan membatasi diri untuk tak terjerat. Karena selain bunga, meminjam uang rentenir juga akan dibatasi dengan batasan pelunasan yang sempit.

Bayangkan saja jika kamu melakukan pinjaman dana pada rentenir untuk keperluan usaha. Maka kamu tak akan lagi fokus ke usaha yang sedang dirintis. Namun justru akan fokus pada pembayaran yang harus kamu lunasi, karena jika tidak jerat bunganya akan semakin besar.

  1. Hadirnya Tukang Tagih Yang Sering Melakukan Teror

Salah satu alasan mengapa di mata hukum rentenir merupakan praktik peminjaman dana yang terlarang adalah hadirnya tukang tagih. Dimana pada saat melakukan tugasnya yaitu penagihan, seringkali menggunakan cara-cara yang tak manusiawi dan seenaknya sendiri.

Para penagih utang ini biasanya akan datang dengan cara yang jauh dari kata ramah. Pada sebagian besar kasus yang terjadi, tukang tagih yang datang akan melakukan intimidasi pada para pemilik utang. 

Kehadiran para tukang tagih ini bahkan tak jarang juga melakukan perampasan harta benda yang ada. Hal itu dilakukan sebagai dalih pengganti pembayaran akan utang yang belum dibayarkan. 

  1. Timbul Efek Samping Stress

Alih-alih ingin menyelesaikan masalah keuangan, pada saat kamu memutuskan untuk melakukan peminjaman dana pada pihak rentenir justru dampak psikis yang didapat.

Bayangkan saja, kamu harus berpacu dengan waktu untuk segera melunasi utang yang dibebani nilai bunga tinggi. Ketika kamu tak mampu melunasinya sesuai tenggat waktu, maka akan ada tim tukang tagih yang siap menggedor pintu rumahmu setiap saat.Nah jika sudah begitu, maka pahamilah jika praktik pinjam uang pada rentenir adalah jalan keluar yang salah. Sebaiknya kamu coba cara peminjaman dana melalui bank atau Lembaga keuangan formal lain yang telah terdaftar pada OJK.

Mungkin Anda juga menyukai