Perbandingan P2P Lending dengan Payday Loan
Seiring berjalannya waktu, jumlah kebutuhan kita pasti meningkat. Tidak mengherankan jika berbagai institusi di bidang finansial terus menciptakan inovasi demi membantu kamu untuk memenuhi beragam kebutuhan tersebut. Nah, contoh dari inovasi tersebut adalah peer-to-peer (P2P) lending dan payday loan. Dua hal ini sering dianggap sama, padahal ada perbandingan P2P lending dengan payday loan. Apa saja?
Mengenal P2P Lending
P2P lending merupakan sebuah inovasi di bidang financial technology (fintech). Inovasi ini membantumu dalam mendapatkan pinjaman dana untuk bantuan modal. Dalam P2P lending, pihak pemberi pinjaman akan dipertemukan dengan pihak yang membutuhkan pinjaman dana (borrower) melalui platform online.
Payday Loan, apa itu?
Sekarang mari berpindah ke payday loan. Pinjaman ini termasuk dalam jenis pinjaman short-term. Sesuai dengan namanya, payday loan merupakan pinjaman yang ditawarkan kepada pihak peminjam yang membutuhkan dana, tetapi waktu pencairan gaji belum tiba. Peminjam diharuskan untuk melunasi dana yang dipinjamnya pada saat waktu pencairan gaji tiba.
Baik P2P lending dan payday loan merupakan jenis pinjaman jangka pendek, jadi seringkali banyak yang menyangka dua produk ini adalah hal yang sama. Namun, benarkah demikian? Yuk, kenali beda P2P lending dengan payday loan.
Perbandingan P2P Lending dengan Payday Loan
Seperti disebutkan sebelumnya, P2P lending dan payday loan memang merupakan jenis pinjaman berjangka pendek. Tetapi, secara operasional keduanya sangat berbeda. Perlu ditekankan kembali bahwa P2P lending merupakan sebuah inovasi di bidang fintech, sedangkan payday loan tidak demikian. Payday loan merupakan industri sendiri yang tidak termasuk dalam fintech.
Di samping itu, meski keduanya merupakan pinjaman berjangka pendek, jatuh temponya berbeda. Untuk P2P lending, masa peminjamannya adalah sekitar enam bulan dengan minimal tenor tiga puluh hari. Berbeda dengan payday loan yang jatuh temponya hanya pada satu masa, yakni pada saat waktu pencairan gaji.
Bagaimana keduanya bekerja?
Payday loan memiliki syarat yang tergolong simpel. Kamu cukup mempersiapkan tanda pengenal, dokumen perbankan, dan detail lain. Di saat pengajuanmu diterima, kamu akan langsung menerima dana pinjaman dengan jangka waktu paling lambat selama 24 jam setelah pengajuan. Bunga yang diajukan dalam payday loan pun bervariasi karena dihitung harian (1-365%).
Sedangkan untuk P2P lending, bunga yang diajukan biasanya mengacu pada suku bunga bank atau lembaga keuangan lain yang telah diakui oleh Ototritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia. P2P lending menyasar para pebisnis UMKM yang pada umumnya masih awam dengan dunia perbankan. Oleh karena itu, tingkat bunga yang diajukan dalam P2P lending biasanya tidak akan memberatkan.
Mana yang lebih minim risiko?
Saat kamu meminjam sejumlah dana, kamu juga perlu memikirkan kemungkinan risikonya. Lalu, di antara P2P lending dengan payday loan, mana yang lebih minim risiko? Selama proses pengajuan pinjaman P2P lending, akan dilakukan analisis kredit oleh pemberi pinjaman. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan pihak peminjam. Dari sini akan diukur kemampuan pihak peminjam untuk mengembalikan pinjaman.
Lain halnya dengan payday loan, pinjaman ini tidak melakukan analisis kredit pada pihak borrower. Akibatnya, pihak pemberi dana tidak akan memperhitungkan kemampuan borrower untuk mengembalikan pinjaman mereka. Dari sini jelas bahwa P2P lending lebih minim risiko jika dibandingkan dengan payday loan. Untuk P2P lending yang aman dan terpercaya, kamu bisa memilih KlikCair.
Jadi, sekarang kamu sudah tahu, kan, perbandingan P2P lending dengan payday loan? Apapun opsi pinjaman yang kamu pilih, kamu harus tetap mempertimbangkannya secara matang, ya!