Rincian Modal Bisnis Ternak Lele dan Keuntungan yang Diraih Pebisnis 

Sekumpulan lele di kolam
Rincian Modal Bisnis Ternak Lele dan Keuntungan yang Diraih Pebisnis. Photo by Pixabay
Waktu baca: 3 menit

Modal bisnis ternak lele cenderung lebih kecil. Meskipun kecil, keuntungan dari budidaya ini sangatlah menggiurkan. Tidak salah bila banyak dari kalangan masyarakat yang memutuskan untuk membudidayakannya.

Budidaya lele ini pun menawarkan peluang yang bagus. Betapa tidak, ikan lele memiliki permintaan yang sangat tinggi. Di samping itu, cara ternak lele ini cukup simpel. Yakni, bisa menggunakan drum, kolam terpal atau pun kolam beton.

Ketahanannya juga sangat bagus. Ini berarti bahwa peternak bisa meminimalkan risiko kematian dari ikan lele yang dipeliharanya.

Tertarik untuk membudidayakannya? Jika kamu masih bingung, perhatikan informasi mengenai modal awal dan perkiraan dari laba yang didapatkan dari ternak lele berikut ini.

Perhitungan Modal Awal dari Ternak Lele

Seorang sedang menghitung uang
Perhitungan Modal Awal dari Ternak Lele. Photo by Pexels

Sama halnya dengan bisnis pada umumnya, budidaya ikan juga membutuhkan modal. Tetapi, modal bisnis ternak lele ini terbilang masih sangat terjangkau. Berikut ini rinciannya:

1. Pembuatan Kolam Terpal

Di sini, kolam terpal dipilih karena kemudahan dalam pembuatannya. Untuk membuatnya, minimal sediakan dua buah kolam. Ini untuk kebutuhan sortir lele selama masa pembesaran.

Kolam yang dibuat ini berukuran 2×3 meter. Ketinggiannya mencapai 50 cm. Harga terpal ukuran tersebut di pasaran berbeda-beda. Harga tengahnya rata-rata di kisaran Rp200.000.

Sementara itu, dibutuhkan pula perlengkapan lain semisal bambu, paku, hingga tali dan lain sebagainya. Anggap saja, total kelengkapannya sekitar Rp300.000. Tentunya, ini bisa dihemat jika kamu memilikinya sendiri.

Total dari pembuatan 2 kolam ukuran 2×3 meter ini adalah Rp400.000 + Rp300.000 = Rp700.000. Setiap kolam nantinya bisa diisi dengan 1000 ekor lele.

Untuk menempatkan bibitnya, cobalah untuk menempatkan 2000 ekor bibit. Setelah memasuki usia 20 hari, biasanya penyortiran dilakukan. Jadi, nantinya setiap kolam akan terisi kurang lebih sama 1000 jika bibitnya tidak ada yang mati.

Baca juga: Strategi Jitu Pemasaran Minim Modal UMKM Agar Bisnis Lebih Dikenal Konsumen

2. Pembelian Bibit Ikan Lele

Modal bisnis ternak lele ini juga berkaitan dengan pembelian bibit. Adapun bibit lele yang dipilih sebaiknya sudah berukuran cukup besar. Minimal, ukurannya sudah mencapai 7 cm.

Panjang bibit ini sangat menentukan pada kehidupannya. Sederhananya, potensi untuk hidup jauh lebih tinggi. Di samping itu, bibit yang cukup besar akan lebih cepat panen.

Untuk harganya sendiri di tahun ini, per ekornya mencapai Rp200 – Rp350. Mari ambil tengahnya Rp250 saja. Maka bila membeli 2000 ekor bibit, maka biaya yang dikeluarkan sekitar Rp500.000.

Jika kamu ingin menghemat biaya, beli dengan skema per box. Biasanya, harganya akan lebih murah.

3. Pembelian Pakan Ikan

Modal bisnis ternak lele selanjutnya dialokasikan untuk pembelian pakan. Di sini, usahakan agar membeli pakan lebih efisien. Artinya, jangan mengandalkan pakan pelet murni, tetapi kombinasikan dengan pakan alternatif lainnya.

Untuk pelet ikan, alokasikan biaya Rp500.000 untuk 2000 ekor ikan per bulannya. Jika diberikan selama 3 bulan, maka biaya totalnya sekitar Rp1.500.000.

4. Vitamin dan Obat Ikan Lele

Untuk menunjang pertumbuhan ikan lele yang lebih baik, kamu juga membutuhkan obat dan vitamin. Vitamin dan obat ini bisa dibeli sekitar Rp100.000. Tentunya, obat tersebut bisa digunakan selama masa pembesaran ikan.

Jika dilihat dari sini, maka modal bisnis ternak lele sekitar 2000 ekor adalah Rp700.000 + Rp500.000 + Rp1.500.000 + Rp100.000. Totalnya sekitar Rp2.800.000.

Perkiraan Keuntungan yang Diraih Pebisnis

Lele biasanya sudah bisa dipanen setelah diternak selama 3-4 bulan. Ini tergantung pada ukuran dan kualitas bibitnya. Selain itu, kisaran jumlah ikan per kilonya akan menjadi acuan mengenai lama tidaknya proses pemanenan.

Tetapi, idealnya lele yang dipanen biasanya berisi 5-6 ekor per kilogram. Ini merupakan ikan untuk kebutuhan pangan seperti di warung-warung makan.

Biasanya, hasil budidaya ikan lele ini tidak 100 persen bisa dipanen. Kemungkinannya ada yang mati atau ukurannya tidak seragam. Tetapi, kamu bisa mengambil sekitar 70% dari totalnya. Jadi, total ikan yang bisa dipanen sekitar 1400 ekor.

Kemudian, per kilogramnya sekitar 5 ekor, maka kamu akan mampu menjual kurang lebih 280 kg ikan lele. Bisa lebih banyak ketika persentase kehidupan ikan lebih tinggi. Dan ini semua berkaitan dengan metode perawatan yang kamu lakukan.

Untuk harga per kilonya pun bisa berubah-ubah. Tetapi, umumnya harga per kilogram sekitar Rp18.000. Hitungannya adalah 280 x 18.000 =Rp5.040.000.

Itu merupakan keuntungan kotor. Karena, masih belum dipotong dengan modal yang kamu keluarkan sebelumnya.

Untuk keuntungan bersihnya adalah Rp5.040.000 – Rp2.800.000 = Rp2.240.000. Tentunya, ini masih sangat menguntungkan.

Ketika harga jualnya berada di angka Rp20.000, tentu keuntungannya akan jauh lebih besar. Di samping itu, kamu juga masih memiliki kolam yang siap untuk diisi kembali.

Biasanya, peternak lele ini akan mengoptimalkan keuntungannya dengan memperbanyak jumlah ikan yang diternaknya. Karena, hitungan per ekornya akan menentukan pada laba yang diperoleh ketika masa panen tiba.

Kuncinya adalah lakukan perhitungan lebih awal. Kemudian, pelajari bagaimana perawatan yang tepat. Bahkan, temukan pakan alternatif yang memungkinkan pebisnis dapat menghemat pemberian pakan.

Demikianlah informasi mengenai perhitungan dari modal bisnis ternak lele serta perkiraan dari keuntungan yang akan didapatkan. Secara tidak langsung, bisnis sampingan ini masih sangat reliabel karena mendulang keuntungan yang tinggi.

Mungkin Anda juga menyukai