Mengenal Lebih Jauh Kredit Pertanian dan Permasalahannya
Indonesia merupakan negara agraris. Dalam arti lain negara ini sangat unggul di sektor pertanian. Adanya kredit pertanian sangat bermanfaat bagi para petani. Oleh karena itu, untuk mendapatkan manfaatnya, kamu harus kenali apa itu kredit pertanian dan permasalahannya.
Program kredit pertanian sebetulnya sudah ada sejak tahun 2007. Akan tetapi, masih banyak orang belum mengetahui program ini. Padahal manfaat yang didapatkan sangat banyak. Harapan adanya program ini agar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) semakin maju.
Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut apa itu kredit pertanian dan permasalahan kredit pertanian, artikel ini akan menjelaskan lebih rinci. Jadi, kamu tidak perlu ragu lagi jika ingin mengikuti program ini. Untuk mengikuti program ini tentunya ada syarat yang berlaku.
Pengertian Kredit Pertanian
Kredit pertanian atau yang biasa dikenal sebagai Kredit Usaha Bidang Pertanian (KUR Pertanian) adalah usaha pemerintah untuk memajukan pertanian di Indonesia. Pada dasarnya program KUR Pertanian didirikan oleh presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Adapun pengertian lainnya dari KUR Pertanian adalah skema pembiayaan berupa kredit yang anantinya pemerintah akan memberikan pinjaman kredit kepada para petani di Indonesia.
Pada tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatata secara resmi bidang pertanian menyubng pendapatan sebesar 13,7%. Dalam arti lain bidang pertanian menyumbang pendapatan terbesar kedua setelah bidang industri. Hal ini berkat program KUR pertanian.
Selain itu, pada tahun 2021 KUR pertanian yang sudah direalisasikan oleh pemerintah ada sebanyak 56,3 triliun. Program ini tentunya sangat menarik perhatian bagi para petani. Hal tersebut menjadi jawaban mengapa petani perlu kredit.
Akan tetapi, sebelum mengajukan program KUR pertanian ini tentunya ada syaratnya dahulu. Persyaratan tersebut pastinya harus dipenuhi untuk mempermudah penggunaan program KUR pertanian.
Selain itu, kamu juga harus mengenal lebih jauh permasalahan, kekurangan, dan kelebihan adanya program yang satu ini. Lebih lanjut berikut ini merupakan, syarat, kelebihan, kekurangan, dan permasalahan kebijakan pembiayaan agribisnis secara kredit.
Syarat dan Kebijakan Kredit Pertanian
Kartika masa pandemic Covid-19 kebijakan kredit pertanian memiliki banyak perubahan. Mengenali syarat kebijakan kredit pertanian dan permasalahannya tentu akan membantumu dalam menentukan apakah program ini sangat cocok atau tidak.
Berikut ini merupakan syarat dan kebijakan kredit pertanian yang harus diketahui. Jadi, pastika kamu mengerti informasi di bawah ini.
1. Syarat Kredit Pertanian
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin mengikuti program ini. Berikut merupakan syarat kredit pertanian secara lengkap.
- Melampirkan persyaratan administrasi, seperti Surat Izin Usaha, Kartu Tanda Penduduk (KTP), serta Kartu Keluarga (KK).
- Pastikan kamu tidak sedang menerima kredit dari bank. Akan tetapi, jika kamu sedang menerima kredit konsumtif, seperti Kartu Kredit, KPR, KKB masih bisa mendaftar program ini.
- Pastikan juga kamu sudah melaksanakan usaha dengan minimal waktu 6 bulan.
- Pendaftar merupakan perorangan dan melaksanakan usaha produktif.
2. Kebijakan Kredit Pertanian
Setelah mengetahui syarat kredit pertanian, adapun kebijakan yang harus diketahui lebih jauh. Berikut ini merupakan kebijakan yang sudah ditetapkan pada program kredit pertanian.
- Pada tahun 2022, plafon KUR dinaikkan menjadi Rp 373,17 triliun oleh pemerintah.
- Sejak tahun 2022, suku bunga KUR berada di level 6%.
- Subsidi bunga KUR Super Mikro diturunkan oleh pemerintah sebesar 1%.
- Subsidi bunga KUR Mikro diturunkan oleh pemerintah sebesar 0,5%.
- Subsidi bunga Kur Pekerja Migran Indonesia (PMI) diturunkan oleh pemerintah sebesar 0,5%.
Kelebihan Kredit Pertanian
Kelebihan kredit pertanian sangat penting untuk diketahui. hal tersebut bertujuan agar kamu semakin yakin untuk memilih program ini. Lebih lanjut, berikut merupakan kelebihan dari kredit pertanian.
1. Sistem Pembayaran Setelah Panen
Satu hal yang menjadi daya tarik program ini yaitu memiliki sistem pembayaran yang bisa dibayar setelah panen. Tentunya sistem ini memudahkan para petani dalam membayar. Pasalnya setelah panen akan banyak keuntungan yang didapatkan para petani.
Adanya sistem pembayaran ini juga menjadi daya tarik program kredit pertanian. Jadi, tidak heran program ini sangat direkomendasi untuk para petani.
2. Memiliki Suku Bunga yang Rendah
Tidak kalah menarik dari keunggulan sebelumnya, program ini juga memiliki suku bunga yang rendah. Pada tahun 2022, pemerintah memiliki kebijakan baru yang membuat suku bunga menjadi turun sebesar 6%.
Tentunya persentase nilai ini sangat kecil dibanting persentase pinjaman lainnya. Tidak hanya itu saja, kebijakan ini membuat para petani menjadi lebih tenang untuk membayar kredit.
Jadi, kamu tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan program yang satu ini. Dengan menggunakan program ini juga akan banyak keuntungan yang didapatkan.
Kekurangan Kredit Pertanian
Sama halnya dengan program lainnya yang memiliki kekurangannya masing-masing, adapun kekurangan kredit pertanian yang harus diketahui. Lebih lanjut, berikut ini merupakan kekurangan dari program kredit pertanian.
1. Pendampingan Kurang Merata
Untuk mendapatkan hasil panen terbaik dari program ini tentunya harus ada pendampingan. Akan tetapi, melihat kondisi saat ini, sektor pertanian kurang adanya pendampingan. Padahal adanya pendamping sangat berperan dalam proses keberhasilan panen.
2. Persyaratan yang Sangat Ketat
Pada dasarnya program ini memiliki syarat yang sangat ketat. Salah satunya memiliki usaha yang berjalan minimal 6 bulan. Hal tersebut tentunya membuat banyak petani merasa kesulitan untuk menembus syarat yang berlaku.
Permasalahan Kredit Pertanian
Setelah mengetahui informasi sebelumnya, adapun penjelasan kredit pertanian dan permasalahannya. Salah satu contoh kredit pertanian dan permasalahannya yakni terjadi pada dua kelompok kepentingan.
Perlu diketahui, masalah perkreditan di pedesaan melibatkan kelompok petani sebagai debitur. Selain itu, adapun lembaga yang memiliki peran sebagai kreditur. Kedua kelompok ini biasanya memiliki kepentingan yang berbeda.
Maka dari itu, tidak jarang pada kredit pertanian dan permasalahannya, kedua kelompok ini menimbulkan perbedaan pendapat. Pada permasalahan ini tentunya ada penyelesain terbaik.
Untuk mengurangi solusi perbedaan kedua kelompok, diharuskan mengetahui sikap dan karakteristik debitur dan kreditur. Tidak hanya itu saja, meneliti lingkungan hidup debitur atau petani juga sangat diharuskan.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai kredit pertanian dan permasalahannya. Tentunya sebelum mendaftar program ini ada beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi. Beberapa persyaratan tersebut mungkin sedikit rumit.
Hal yang menjadi daya tarik program ini yaitu memiliki sistem pembayaran setelah penen dan memiliki suku bunga yang rendah. Adanya keunggulan tersebut membuat para petani mudah dalam melunasi kredit.
Selain itu, pada kredit pertanian dan permasalahannya yang sering terjadi yakni perbedaan kepentingan antar dua kelompok. Kedua kelompok tersebut yani petani sebagai debitur dan lembaga-lembaga sebagai kreditur.
Semua permasalahan pastinya memiliki solusi sendiri, sama halnya dengan permasalahan kredit pertanian. Jadi, sudah tahu apa itu kredit pertanian, bukan?