Kepikiran Berinvestasi di Usia Muda? Yuk Coba 4 Alternatif Investasi Ini!

Alternatif Investasi Buat Millennials via pexels.com
Alternatif Investasi Buat Millennials via pexels.com
Waktu baca: 2 menit

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia pasti akan bertambah. Agar beragam kebutuhan tersebut terpenuhi, tentunya diperlukan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi adanya kenaikan biaya pokok sehari-hari yang biasanya mengalami kenaikan setiap tahun, membuatmu harus menyiapkan lebih banyak biaya lagi.

Oleh sebab itu, menabung saja tidaklah cukup. Akan lebih baik jika kamu berinvestasi karena bunga yang diberikan cenderung lebih tinggi. Mumpung masih muda, sebaiknya kamu mulai berinvestasi sekarang juga agar hasil yang dapat nanti bisa lebih optimal. Tak perlu bingung, ini dia alternatif investasi yang cocok untuk anak muda sepertimu!

Deposito

Bagi yang benar-benar masih awam dengan dunia investasi, deposito bisa menjadi alternatif investasi pertama yang menjadi pilihanmu. Melalui deposito, kamu “dipaksa” untuk menabungkan sebagian danamu ke rekening khusus yang tidak bisa kamu ambil hingga periode waktu tertentu. Untuk memiliki deposito, biasanya kamu harus terlebih dulu membuka rekening utama di bank pilihan kamu.

Lalu, setiap bulannya, sebagian dana di rekening utama kamu akan dipindah secara otomatis ke rekening deposito. Jumlah dananya bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Kamu juga dapat memilih jangka waktu mulai dari satu, tiga, enam, dua belas, hingga dua puluh empat tahun.

Reksadana

Pada dasarnya, reksadana adalah sebuah investasi yang dilakukan dengan cara menghimpun dana daripada pemilik modal. Dengan kata lain, kamu dan orang lain akan “patungan” untuk menjadi investor bisnis tertentu. Reksadana sangat cocok untuk anak muda, terutama yang masih pemula di dunia investasi, karena ada seorang Manajer Investasi (MI) yang akan mengelola dana investasi kamu. MI inilah yang bertanggung jawab mengalokasikan dana kamu ke berbagai instrumen investasi.

Selain itu, perlu diketahui pula bahwa reksadana umumnya terbagi menjadi empat tipe berdasarkan tingkat risiko dan keuntungannya, yaitu reksadana pasar uang, reksadana tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran. Idealnya, semakin tinggi risikonya, maka semakin besar pula keuntungan yang bisa kamu dapatkan.

Emas

Jika ingin berinvestasi pada instrumen yang lebih familiar, emas dapat menjadi salah satu yang layak dipertimbangkan, baik itu dalam bentuk batangan atau perhiasan. Nilai emas cenderung stabil, bahkan biasanya naik sekitar 2-4% per tahun. Mengingat harganya yang tidak murah, kamu harus terlebih dulu menabung untuk membelinya.

Sudah coba investasi emas? via cdn.metrotvnews.com

Sudah coba investasi emas? via cdn.metrotvnews.com

Lalu, kamu juga sebaiknya rajin mengecek harga emas di situs PT Antam atau PT Pegadaian. Jika saat itu harga emas sedang turun dan kamu sudah punya biaya yang cukup, kamu bisa membelinya. Nah, saat harga emas naik, kamu dapat menjualnya kembali agar mendapat keuntungan.

Peer-to-peer Lending

Dibandingkan dengan jenis investasi yang lain, peer-to-peer (P2P) lending bisa dikatakan yang paling baru. Berbasis financial technology (fintech), P2P lending adalah sebuah alternatif investasi yang mempertemukan investor dengan pemilik bisnis melalui sebuah platform online. Jadi, seluruh aktivitas investasi bisa dilakukan secara online sehingga memudahkan kamu. Kamu hanya membutuhkan gadget dan koneksi internet yang memadai untuk mengaksesnya.

Agar tidak bingung, kamu bisa memilih KlikCair sebagai tempat berinvestasi. Seluruh pemilik bisnis yang bergabung dengan komunitas KlikCair merupakan berasal dari UMKM Indonesia. Jadi, dengan berinvestasi melalui KlikCair, kamu sebenarnya telah membantu UMKM di Indonesia agar bisa lebih maju dan berkembang. Menarik, bukan?

 

Jadi, di antara keempat alternatif investasi tersebut, mana yang akan Teman Klik pilih?

Mungkin Anda juga menyukai