Mengenal Inklusi Keuangan dan Kaitannya dengan Bulan Inklusi yang Diperingati Setiap Oktober
Inklusi keuangan adalah sebuah konsep penting dalam dunia perbankan dan ekonomi. Ini akan berdampak pada kehidupan masyarakat di seluruh dunia.
Oktober menjadi peringatan dari bulan inklusi. Peringatannya dimaksudkan sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran setiap individu terkait inklusi keuangan.
Kesadaran ini akan membawanya untuk lebih cermat dalam mengelola keuangan. Selain itu, pemenuhan atas kebutuhannya dapat dilakukan. Ini menjadi bukti adanya pencapaian atas harapan untuk hidup sejahtera.
Lantas, apa itu inklusi? Kemudian, apa hubungannya dengan peringatannya di bulan Oktober? Mari pelajari secara lengkap pada uraian berikut ini!
Pengertian Inklusi Keuangan
Banyak sekali penjelasan mengenai inklusi ini. Secara umum, inklusi keuangan adalah ketersediaan akses ke berbagai lembaga, produk dan layanan jasa keuangan formal yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Di lain sisi, inklusi keuangan juga dipahami sebagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan keuangan. Adapun tujuannya adalah menghilangkan hambatan dan menghapus kesenjangan di tengah masyarakat.
Salah satu contoh inklusi keuangan adalah masyarakat telah membuka rekening di Bank atau pun menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Akses yang mudah membuat masyarakat bisa merencanakan keuangannya dengan baik.
Pemerintah sendiri terus mengupayakan diri dalam memberikan edukasi secara masif. Tujuannya untuk meningkatkan inklusi tersebut di Indonesia. Setidaknya, perkembangannya akan menuju ke arah yang lebih baik.
Ini dicontohkan dengan finansial dari setiap individu semakin terencana dan baik. Dengan begitu, kesenjangan di tengah masyarakat dapat diatasi.
Bulan Inklusi Keuangan Sebagai Pengingat dan Edukasi
Oktober menjadi peringatan dari bulan inklusi keuangan. Peringatan ini ditetapkan oleh OJK dengan Kementerian Jasa Keuangan di tahun 2016. Jauh sebelum itu, istilah inklusi memang sudah sering diperbincangkan sebagai bagian dari konsep ekonomi.
Setiap masyarakat diharapkan dapat mengakses layanan dan produk keuangan secara formal. Tentunya, akses ini dipertimbangkan berdasarkan pada terjangkaunya biaya, efektivitasnya serta kualitasnya.
Di bulan Oktober, ini menjadi momen terbaik untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya inklusi. Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan gencar memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat di Indonesia.
Edukasi ini akan memberikan pemahaman secara mendalam. Selain itu, menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat terkait cara memanfaatkan layanan keuangan yang sudah tersedia.
Ini bisa dilihat dari edukasi mengenai cara membuka rekening untuk keperluan menabung, mengelola utang hingga mengamankan masa depan. Yakni melalui aksi tanggap dari masyarakat dalam mengikuti program asuransi dan investasi.
Baca juga: Cara Mendapatkan Persetujuan Pinjaman Usaha Ketika Memiliki Riwayat Kredit Buruk
Kaitannya Bulan Inklusi dengan Inklusi Keuangan
Bulan inklusi dijadikan sebagai momen untuk mengingatkan tentang pentingnya inklusi keuangan. Secara umum, bulan tersebut dijadikan sebagai upaya untuk melakukan beberapa hal berikut:
1. Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Terkait Keuangan
Kesadaran masyarakat terkait finansial masih terbilang rendah. Masih banyak kalangan masyarakat yang belum bijak dalam mengelola keuangannya. Akibatnya, pemenuhan atas kebutuhan hariannya masih mengalami kesulitan.
Di sini, pemerintah melalui berbagai lembaga keuangan terus mensosialisasikan pada masyarakat agar lebih sadar dengan pengelolaan uang. Bahkan, memberikan kemudahan untuk mengakses layanan agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Mengedukasi Masyarakat untuk Menggunakan Layanan keuangan
Tidak dipungkiri lagi jika masih banyak dari kalangan masyarakat yang belum mengakses layanan keuangan. Contohnya adalah masyarakat yang hidup di tempat terpencil.
Masyarakat seperti ini biasanya memiliki pemahaman kurang baik mengenai caranya mengelola keuangannya. Di samping itu, akses yang jauh membuatnya tidak bisa merencanakan masa depannya yang lebih baik.
Di sini, peran dari lembaga keuangan untuk memberikan edukasi. Edukasi ini diharapkan bisa membuat masyarakat sadar terkait finansialnya. Ini bisa berupa dorongan untuk memanfaatkan berbagai layanan keuangan.
Di samping itu, edukasi mengenai bagaimana cara menggunakan layanan pun dilakukan. Dengan adanya edukasi ini, masyarakat yang belum pernah memanfaatkannya tidak kebingungan.
Adanya pemahaman ini membuat masyarakat tergerak untuk membuatnya. Karena, masyarakat sadar jika masa depannya juga perlu dipikirkan. Contohnya adalah mulai membuat rekening untuk menabung atau mulai melakukan investasi.
3. Meningkatkan Akses Layanan Keuangan
Tidak adanya akses ke layanan keuangan membuat masyarakat tidak pernah menggunakannya. Hal ini menjadi informasi penting sebagai bahan evaluasi.
Sebagai wujud dari keinginan untuk meningkatkan inklusi keuangan, program-program dibuat untuk meningkatkan aksesnya. Program ini biasanya dibuat bertepatan dengan bulan inklusi.
Program ini bisa dijangkau oleh setiap lapisan masyarakat. Ke depannya, masyarakat yang kurang mampu atau tidak memiliki akses ke layanan keuangan pun mendapatkan kemudahan. Misalnya menempatkan layanan yang berada di sekitar daerahnya.
4. Memahami Seberapa Jauh Inklusi Keuangan Berkembang
Bulan inklusi ini juga menjadi kesempatan untuk memahami seperti apa inklusi keuangan telah tumbuh. Setidaknya, pemerintah mengetahui tentang seberapa jauh pemberdayaan dari masyarakat hingga seberapa efektif program ini dapat mengurangi kemiskinan.
Di samping itu, evaluasi akan terus dilakukan supaya kesenjangan di tengah masyarakat mulai terkikis. Artinya, setiap orang dapat hidup sejahtera dengan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan setiap harinya.
Akhirnya, inklusi keuangan adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk memastikan setiap individu agar memiliki akses yang setara ke layanan keuangan yang dibutuhkan. Adanya akses ini memungkinkan masyarakat dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik.