Gig Economy: Pengertian, Jenis, dan Dampak 

Gig Economy
Gig Economy: Pengertian, Jenis, dan Dampak. Photo by @agefis
Waktu baca: 3 menit

Saat ini, pekerjaan tidak hanya dilakukan dari kantor saja, tetapi sudah bisa dilakukan dimana saja dengan ketentuan tertentu. Istilah tersebut dikenal juga dengan era gig economy. Gig economy adalah sistem tenaga kerja yang bebas dimana perusahaan mengontraknya dalam waktu tertentu. 

Di dalam prinsip gig economy, ada jenis pekerjaan yang termasuk di dalamnya. Selain itu, ada juga dampak dari gig economy. Untuk lebih jelasnya, mari kita cari tahu apa itu gig economy dan dampak yang ditimbulkannya. 

Mengenal Gig  Economy 

Secara bahasa, gig berasal dari bahasa Inggris yang artinya “manggung”. Sedangkan dalam istilah bidang ekonomi adalah pekerjaan dalam waktu tertentu. 

Jadi, dapat disimpulkan jika gig economy adalah sistem tenaga kerja yang fleksibel dimana perusahaan mencari pekerja yang mandiri untuk dikontrak dalam waktu tertentu atau jangka pendek saja. 

Berdasarkan BBC, gig economy adalah pasar dari tenaga kerja yang erat kaitannya dengan pekerja lepas atau kontrak jangka pendek. Adanya sistem kerja ini membuat lingkungan kerja yang dipilih menjadi lebih fleksibel dalam jam kerja maupun pekerjaan. 

Meskipun begitu, hal ini menjadikannya lebih minim perlindungan dan bisa menimbulkan risiko eksploitasi. Bagaimana cara kerja mereka? 

Cara kerjanya perusahaan membayar upah sesuai dengan penyelesaian tugas yang dilakukan oleh pekerja tersebut sehingga penghasilannya sesuai dengan kemandirian pekerja. 

Jenis-jenis Pekerjaan yang Sesuai dengan Prinsip Gig Economy 

Beberapa jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan dengan gig economy yaitu: 

1. Penulisan 

Pekerjaan sebagai penulis saat ini  sedang banyak dijalankan oleh sebagian orang. Hal ini karena banyak perusahaan yang membutuhkannya untuk kegiatan digital marketing, promosi, sampai membuat laporan tertentu. 

Contoh pekerjaan di bidang penulisan yang berkaitan dengan gig economy adalah content writer, resume writer, UX copywriter, dan copywriter. Setiap penulis akan dibayar ketika berhasil menyelesaikan proyek yang diberikan perusahaan. 

Adapun, jangka waktunya bisa satu proyek saja atau berkelanjutan sesuai kesepakatan kedua belah pihak. 

Baca juga: Enggan Kerja Kantoran? Ini 6 Pekerjaan Freelance Penghasilan Besar Menguntungkan

2. Administratif 

Pekerjaan di bidang administratif juga ada yang termasuk gig economy. Contoh gig economy virtual  assistant, pharmacy technician, dan design administrative assistant. Semua pekerjaan tersebut bisa dijalankan secara freelance atau pekerja lepas. 

Virtual assistant merupakan pekerjaan yang bisa dilaksanakan secara remote dengan memberikan pelayanan administratif dan mendukung bisnis dari perusahaan tersebut. 

Sedangkan pharmacy technician merupakan pekerjaan yang membantu para apoteker untuk menyiapkan obat resep, memberikan layanan kepada pelanggan, serta melakukan tugas administrasi kefarmasian. Hal ini juga bisa dijalankan dengan kontrak jangka pendek. 

Selanjutnya, ada design administrative assistant yang memiliki pekerjaan serupa yaitu untuk membantu menangani permintaan dan pertanyaan administratif serta memberikan dukungan  untuk tugas umum dalam bidang administrasi. 

3. IT 

Bidang selanjutnya yang termasuk gig economy adalah IT. Contohnya network analyst dan information security engineer. Pekerjaan ini hanya memerlukan laptop dan keahlian IT sehingga bisa dilakukan dimana saja dan lebih bersifat fleksibel. 

4. Software Development 

Banyak ahli programmer yang bekerja dari rumah sebagai pekerja lepas. Hal ini karena tugasnya bisa dilakukan dimana saja. Salah satunya bekerja di bidang software development. Tak jarang, dari pekerjaan inilah mereka mendapatkan penghasilan yang besar. 

Contoh pekerjaannya seperti game engineer, DevOps engineer, dan UI/UX engineer. 

5. Project Management 

Di bidang project management juga bisa dilakukan dengan sistem gig economy. Tugas dari project manager yaitu menjaga tim agar tetap seimbang dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.  

Pekerjaan ini terkadang dibutuhkan dalam waktu tertentu saja sehingga membutuhkan pekerja kontrak yang berasal dari luar perusahaan.

Dampak Gig Economy 

Sebelumnya, kamu sudah mengerti apa yang dimaksud dengan gig economy. Selanjutnya, kamu perlu memahami dampak yang terjadi akibat tren ini dikalangan masyarakat. Adanya sistem kerja ini memiliki dampak positif dan negatif. 

Dampak positif gig economy adalah kemudahan seseorang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan skill yang mereka miliki. Pekerja dari gig economy juga bisa mengambil banyak proyek dari perusahaan yang berbeda sekaligus. 

Hal ini karena kamu tidak memiliki keterikatan dengan perusahaan tersebut. Kecuali jika ada tanda tangan kontrak yang tidak membolehkan kamu bekerja di tempat lain. 

Selain itu, kamu juga bisa menyesuaikan sendiri banyaknya pekerjaan yang diambil dan mengaturnya dengan gaya hidup yang biasa dijalankan. Kelebihan gig economy selanjutnya adalah bisa mendapatkan banyak skill. 

Kamu juga dapat berganti karir sesuai dengan keinginan pasar dan kemampuan yang dimiliki. Kelebihan lainnya bisa menentukan sendiri tarif dari klien yang ingin menyerahkan tugas kepadamu. 

Namun, perlu diperhatikan bahwa ada dampak negatif gig economy yaitu jenjang karir yang tidak jelas dan sulit menemukan pekerjaan tetap. 

Kemudian, bagi yang tidak bisa mengatur waktu, maka ini dapat mengganggu kesehatan dan jasmani karena mengejar deadline dari proyek yang diberikan. 

Terakhir, gig economy juga bisa menimbulkan eksploitasi pekerja karena bisa sulit mendapatkan hari libur, tunjangan, perlindungan, dsb. 

Penutup 

Demikian penjelasan tentang gig economy. Gig economy adalah pekerjaan yang sedang tren akhir-akhir ini dan cocok bagi anak milenial yang tidak suka terikat dengan aturan kantor. Namun, kamu juga perlu memperhatikan dampaknya agar dapat memilih proyek yang tepat.

Mungkin Anda juga menyukai