Mengenal Pengertian, Manfaat, Metode dan Tantangan Forecast Penjualan
Forecast merupakan kosakata dalam bahasa Inggris yang memiliki makna meramal, membuat prediksi atau mencari tahu apa yang mungkin terjadi di masa depan. Istilah ini juga ada dalam lingkup pembicaraan bisnis dan memiliki makna yang kurang lebih serupa. Dalam konteks bisnis, forecast artinya melakukan prediksi mengenai perkembangan dari sebuah bisnis dan aktivitas yang terlibat di dalamnya.
Aktivitas bisnis yang juga diprediksi ini melibatkan pengeluaran, penjualan dan keuntungan. Artinya ada cara atau metode yang bisa digunakan untuk membuat prediksi mengenai keuntungan berdasarkan perkiraan penjualan dan pengeluaran dalam konteks forecasting bisnis.
Pengertian Forecast Penjualan
Forecasting penjualan merupakan salah satu elemen dalam sistem prediksi atau peramalan bisnis. Terdapat metode dan teknik yang secara khusus digunakan untuk mengolah informasi dan variabel guna meramalkan hal–hal yang berkaitan dengan penjualan sebuah produk di masa yang akan datang.
Forecast penjualan bisa dikatakan sebagai sebuah metode dalam perhitungan dan perencanaan bisnis yang berfungsi untuk melakukan prediksi pendapatan pada masa mendatang melalui prediksi jumlah penjualan suatu produk.
Forecast atau prediksi penjualan ini umumnya dibuat dengan perhitungan jangka waktu tertentu. Forecast penjualan biasanya dibuat dalam jangka waktu minggu atau pekan, bulan, kuartal serta tahun. Metode ini bisa digunakan sebagai bagian dari sebuah skema perencanaan bisnis agar bekerja secara efisien dan efektif.
Forecast penjualan merupakan bagian dari tugas divisi pemasaran. Hasil peramalan atau forecasting ini akan dijadikan pedoman dalam melakukan aktivitas atau kebijakan bisnis yang nantinya dilakukan. Terdapat beberapa variabel yang akan diprediksi dalam sebuah skema forecast penjualan seperti perkiraan jumlah permintaan dari pelanggan hingga kaitannya dengan kemampuan suplai atau kecepatan produksi dari komoditi yang diperdagangkan.
Hal inilah yang menjadi dasar dari kebutuhan forecast penjualan dalam sebuah praktik pengelolaan bisnis. Salah satunya adalah mencegah terjadinya kelebihan produksi atau stok barang yang bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Perhitungan forecast penjualan menjadi hal yang sangat berguna jika dilakukan dengan tepat, dalam artian dilakukan melalui metode yang tepat dan melibatkan variabel–variabel yang presisi. Hasilnya akan memberi gambaran peramalan penjualan yang mampu digunakan untuk memandu melakukan kebijakan demi kebijakan dalam hal penjualan hingga proses produksi.
Baca juga: Cara Menghitung HPP dengan Menggunakan 3 Komponen
Pentingnya Forecast Penjualan dalam Bisnis
Forecast penjualan menjadi salah satu elemen penting dalam skema pengelolaan sebuah bisnis. Peramalan tentang penjualan bisa menjadi panduan untuk membuat rencana dan kebijakan yang dibutuhkan oleh divisi pemasaran.
Salah satu bagian utama dari peran forecasting penjualan adalah perkiraan mengenai permintaan dan daya serap produk oleh konsumen. Prediksi ini akan digunakan untuk membuat kebijakan bagi bagian produksi untuk mempersiapkan suplai produk yang sesuai dengan perkiraan daya serap pasar.
Prediksi yang baik akan memberikan dampak positif yang berkaitan dengan seberapa cepat produk kemudian mampu diserap oleh pasar. Hal ini berkaitan langsung dengan aktivitas distribusi yang menjadi jembatan dari bagian produksi dan pemasaran.
Kelancaran distribusi ini berkaitan dengan seberapa banyak dan seberapa lama produk harus berhenti di gudang sebelum didistribusikan. Semakin cepat barang berputar dalam artian tidak berhenti lama di dalam gudang menandakan barang cepat terdistribusi dan terjual.
Manfaat Forecast Penjualan
Praktik melakukan forecast penjualan memiliki manfaat–manfaat yang spesifik dalam praktik bisnis. Manfaat tersebut berkaitan erat dengan bagaimana bisnis dikelola dan juga tentang membuat kebijakan–kebijakan yang memberi dampak positif bagi perkembangan bisnis. Berikut ini manfaatnya:
- Memprediksi tren yang akan terjadi
Contoh forecast penjualan adalah memperkirakan perilaku konsumen di masa mendatang. Hal ini kemudian digunakan untuk menilai dan membuat prediksi tentang tren yang mungkin terjadi di pasar pada masa mendatang. Hal ini dapat memberi panduan mengenai rencana bisnis yang berkaitan dengan kemungkinan membuat produk baru hingga merencanakan aktivitas pemasaran di masa mendatang.
Prediksi penjualan juga bisa memberi gambaran ideal mengenai distribusi atau lalu lintas produk yang terjadi antara bagian produksi dan pemasaran. Hal ini berkaitan dengan perhitungan ideal mengenai keseimbangan antara ekspektasi penjualan produk dan pendapatan dengan persediaan barang.
- Membuat kajian mengenai kebijakan di masa depan
Hasil forecast penjualan bisa digunakan untuk melengkapi data di masa lalu dan masa kini untuk membuat kajian mengenai kebijakan–kebijakan yang mungkin dibutuhkan pada masa mendatang. Artinya perencanaan dan strategi bisnis di masa depan bisa dirancang berdasarkan variabel–variabel yang diperoleh dari data masa lalu, kondisi masa kini dan prediksi masa depan.
Kajian dan variabel–variabel yang diperoleh tersebut bisa digunakan untuk membuat rencana usaha dan strategi bisnis yang efektif dan memiliki peluang lebih menguntungkan. Hal inilah yang membuat forecast penjualan bisa menjadi bagian penting dalam mengelola bisnis.
Cara Melakukan Forecast dengan Baik
Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakukan forecast penjualan yang baik. Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah metode kuantitatif. Metode ini bisa dilakukan dengan memakai metode deret waktu atau time series dan metode sebab akibat.
Time series dilakukan dengan melihat korelasi antara variabel dependen dengan satuan waktu sebagai metode prediksi. Sedangkan metode sebab akibat atau kausal melihat korelasi antara variabel yang diprediksi dengan variabel–variabel lain.
Metode forecast penjualan yang kedua adalah metode kualitatif yang lebih bersifat aktual dan subyektif. Metode ini melibatkan variabel berupa intuisi, emosi dan pengalaman untuk menentukan hasil prediksi. Metode kualitatif ini akan melibatkan proses pengumpulan informasi dalam wujud survey atau wawancara dan dilanjutkan dengan diskusi untuk membahas hasil pengumpulan informasi tersebut oleh para pakar.
Kunci sukses Menjalankan Forecast
Ada beberapa kunci sukses dalam menjalankan forecast, salah satunya adalah kualitas data yang baik sebagai variabel–variabel yang terlibat dalam metode peramalan yang dilakukan. Kualitas data ini sangat penting dalam melakukan forecast dengan metode kuantitatif.
Hal lain yang menjadi kunci sukses forecasting adalah dilakukan bersama–sama atau kolaboratif. Berdasar faktor ini maka praktik forecast artinya harus lakukan dengan melibatkan seluruh elemen yang ada pada sebuah skema aktivitas bisnis. Hal ini didasari oleh pengetahuan yang spesifik dari masing–masing bidang terkait peran yang mereka lakukan.
Kunci sukses lain adalah berdasarkan data yang valid dan akurat; terutama pada metode kuantitatif. Hal ini bisa memberi pandangan lain yang tidak terlalu subjektif seperti pada penggunaan metode kualitatif.
Tantangan Forecasting Penjualan
Salah satu tantangan dari praktik forecasting penjualan adalah subjektivitas. Hal ini akan sangat terasa pada forecasting dengan metode kualitatif. Penggunaan metode kuantitatif bisa menjadi penyeimbang yang memberi sudut pandang lain dari metode kualitatif.
Tantangan lain dari forecasting penjualan adalah faktor akurasi dan ketidakpercayaan. Terjadinya peramalan dengan akurasi yang kurang baik bisa berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan pengguna atas hasil peramalan.
Bagian akurasi ramalan ini sebenarnya berkaitan dengan cara menangkap variabel–variabel yang digunakan. Bagian inilah yang menghasilkan tantangan lain berupa kebutuhan akurasi memasukkan data–data variabel dengan tepat agar bisa digunakan dalam metodologi forecasting yang dipakai.
Faktor forecasting usability atau kemanfaatan forecast artinya bagaimana hasil forecasting kemudian bisa dimanfaatkan. Hal ini merupakan tantangan lain ketika pemangku kebijakan atau pemimpin perusahaan tidak memiliki keterampilan memakai hasil forecasting untuk membuat kebijakan perusahaan. Hal inilah yang menjadi dasar kebutuhan membuat hasil forecasting yang bisa dipahami dan digunakan dengan semestinya.