10 Cara Menerapkan Financial Planning yang Penting untuk Milenial
Financial planning atau perencanaan keuangan seharusnya sudah diajarkan sejak masih di bangku sekolah. Sayangnya, pelajaran yang satu ini sering diabaikan. Bahkan, ada yang menganggap skill merencanakan keuangan ini hanya dimiliki atau hanya mampu dipahami oleh mereka yang belajar tentang ekonomi atau akuntansi. Padahal, seharusnya semua orang harus tahu.
Kenyataan tersebut membuat banyak generasi milenial mengalami kesulitan dalam pengelolaan keuangan. Dan ini banyak dialami oleh milenial. Lihat saja. Banyak milenial yang sudah bekerja dan penghasilannya tidak sedikit. Hanya saja, mereka masih belum bisa memenuhi kebutuhan seperti belum punya rumah, kendaraan, dan lain sebagainya. Bahkan, hingga bertahun-tahun bekerja, banyak milenial yang justru masih terlilit hutang.
Nah, masalah seperti itu sebenarnya bisa diatasi jika milenial seperti kamu menerapkan financial planning yang benar. Jadi, bukan seberapa besar gaji kamu yang paling penting. Yang tak kalah penting adalah bagaimana kamu merencanakan keuangan dengan baik dan benar.
Setidaknya, ada 10 hal yang perlu kamu lakukan ketika ingin menerapkan financial planning yang baik. Apa saja itu?
10 Financial Planning untuk Milenial
- Tentukan Dulu Apa Target Kamu
Setiap orang pasti punya target sendiri. Ada yang fokus ingin membahagiakan orang tua. Mungkin ia masih tinggal bersama orang tua. Sementara itu, orang tua sudah tidak lagi dalam usia produktif.
Ada juga milenial yang ingin segera punya rumah dan segera menikah. Ada juga yang memiliki gol dalam hidup lainnya. Lalu, apa target yang ingin kamu capai? Ini pertanyaan yang pertama kali kamu harus jawab. Jika perlu, tuliskan target kamu di kertas lalu tempel di tempat yang mudah untuk kamu lihat. Tujuannya agar setiap saat kamu ingat apa target yang ingin kamu capai.
- Tentukan Skala Prioritas
Sudah punya target? Ada kemungkinan kamu memiliki lebih dari satu target. Itu hal yang wajar. Yang selanjutnya perlu kamu lakukan adalah menentukan mana skala prioritas. Ini akan sangat membantu kamu dalam menentukan financial planning. Karena dalam hidup, sangat sulit bagi siapa saja untuk mendapatkan semua gol dalam waktu yang sama dalam waktu yang singkat.
- Cari Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan tidak hanya berasal dari gaji. Untuk kamu yang tidak seorang karyawan atau pegawai, kamu bisa saja bekerja dengan cara sendiri. Yang pasti, kamu harus mencari dari mana sumber pendapatan kamu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk mencapai target finansial.
- Lakukan Investasi Sedini Mungkin
Terkadang, pendapatan setiap hari seolah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai target finansial. Untuk mendapatkan tambahan pendapatan, kamu bisa mulai melakukan investasi. Dengan cara ini, kamu bisa tetap fokus mengerjakan pekerjaan utama dan juga sekaligus mendapatkan pendapatan tambahan.
Meskipun demikian, kamu harus memahami satu hal. Investasi itu keuntungannya bisa didapatkan jangka panjang. Jadi, ini cocok untuk kamu yang memiliki target tahunan, seperti ingin memiliki rumah sendiri di 5 tahun ke depan.
Baca juga: Cara Pintar Kelola Idle Money agar Tidak Habis Dimakan Inflasi
- Buat Pos Pengeluaran
Bukan hanya pendapatan saja yang harus ditingkatkan. Di sisi lain, pengeluaran juga harus terkontrol. Buat pos pengeluaran yang pasti, seperti untuk makan, biaya transportasi, investasi, menabung, sosial, dan lain sebagainya. Dengan cara ini, kamu tidak akan menggunakan sembarang uang untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif yang terkadang inilah yang membuat tabungan kamu jebol.
- Mencatat Pengeluaran
Ini hal yang sepele tapi sangat penting. Sebaiknya, kamu catat pengeluaran setiap hari, terutama pengeluaran yang tak terduga di luar pengeluaran rutin. Tujuannya untuk men tracking seberapa besar sebenarnya pengeluaran kamu setiap hari, minggu, atau bulan.
Agar lebih mudah, kamu bisa menggunakan aplikasi digital pencatat pengeluaran di hp kamu. Ini jauh lebih efektif dan efisien daripada kamu mencatat di buku.
- Berhutang yang Produktif
Financial planning itu lebih menekankan pada perencanaan. Bukan berarti kamu tidak boleh berhutang ya. Boleh saja hutang asalkan untuk hal-hal yang sifatnya produktif. Misalnya saja berhutang untuk usaha sampingan. Ini contoh hutang produktif. Sebaiknya, hindari hutang konsumtif seperti hutang untuk membeli kendaraan pribadi yang nilainya semakin tahun semakin turun.
- Disiplin Membayar Hutang
Jika kamu berencana untuk berhutang produktif, kamu harus pastikan rajin dan disiplin membayar hutang. Masalah yang sering terjadi adalah milenial tidak disiplin membayar hutang. Akibatnya, skor kredit kurang bagus dan finansial mereka terganggu.
Untuk itu, ada satu hal penting yang harus kamu lakukan sebelum berhutang. Ini juga bagian dari financial planning. Apa itu? Yaitu menghitung kemampuan kamu dalam membayar angsuran. Hitung semua pengeluaran pasti yang kamu harus siapkan. Sisa penghasilan kamu adalah kemampuan kamu dalam mengangsur hutang.
- Buat Beberapa Akun
Agar pos uang tidak tertukar, sebaiknya kamu membuat beberapa akun bank. Ada akun bank dengan ATM yang bisa kamu akses tiap hari. Ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian. Ada akun bank tanpa ATM. Ini cocok untuk menabung. Ada juga uang yang kamu simpan di akun digital untuk keperluan transportasi. Sesuaikan saja dengan kebutuhan. Yang pasti, setiap akun digunakan sesuai dengan penggunaannya.
- Stop Pengeluaran yang Tidak Perlu
Ini yang sering menjadi penyakit milenial, yaitu menghabiskan uang atau lebih tepatnya menghambur-hamburkan uang. Jangan mudah terpengaruh dengan teman yang suka jalan-jalan ke luar negeri, nongkrong setiap hari, belanja barang-barang mewah, dan lain sebagainya. Fokus pada target utama kamu.
Nah, itulah 10 langkah financial planning yang bisa kamu lakukan. Terasa mudah, bukan? Hanya saja, butuh konsistensi dan juga keseriusan dalam menjalankan 10 hal tersebut.